part II

21 0 0
                                    

"Kau memanggilku?"

Tanya seorang pria yang baru saja melangkah memasuki sebuah apartemen yang lalu ikut duduk di salah satu kursi bar mini dimana seseorang yang sangat di sayanginya tengah duduk dengan menatap kosong ke arah gelas yang ada di hadapannya.

Keterdiaman orang itu membuat keheningan yang begitu menyesakan hatinya.belum pernah selama hidupnya,orang di depannya ini terlihat kacau seperti ini.

"Berhentilah minum" ucapnya lagi membuat gerakan orang di sampingnya yang hendak menenggak minumannya terhenti seketika.

"Sejak kapan?" tanyanya parau setelah meletakan kembali gelas yang belum sempat dia minum isinya itu.

"Baru saja"

Hanya anggukan lemah sebagai balasan membuatnya menghembuskan nafasnya pelan.

"Ada apa?" akhirnya pertanyaan yang sejak tadi ingin ditanyakanpun keluar setelah tak tahan melihat tingkah orang di depannya ini.

"Aku butuh bantuanmu" ucapnya pelan dan serak.

"Bantuan apa?" tanyannya dengan dahi mengkerut.

"Mencari seseorang"

"Seseorang?" tanyanya meyakinkan apa yang di dengarnya bukan sebuah kebohongan atau lelucon.

Bagaimana tidak bingung jika selama ini dialah yang selalu di cari orang karena ingin mendapat info atau sesuatu yang bisa di jadikan berita.

Dan jika memang dia ingin mencari seseorang,biasanya dia bisa menemukan sendiri dengan caranya.dan ini pertama kalinya dia meminta tolong pada seorang detektif sekaligus seorang haker seperti dirinya.

siapa orang yang tengah di carinya? batinnya bergumam.

"Ada apa dengan koneksimu?" tanyanya dengan kening yang semakin berkerut dengan rasa penasaran yang tinggi.

"Zonk" jawab orang di depannya sambil menggerakan tangannya seperti menirukan sebuah ledakan membuatnya menggelengkan kepalanya.

Sepertinya fikirannya mulai kacau karena terlalu mabuk.

"Siapa namanya?" tanyanya yang sudah tak punya pilihan lain selain membantu orang depannya ini.

"Aku tidak tahu siapa namanya"

"kalau begitu berikan saja fotonya"

"Aku tidak punya" jawabnya enteng.

"Pantas saja koneksinya gagal" cicitnya lalu mendengus sebal.

"Lalu aku harus mulai mencari dari mana?" Lanjutnya yang langsung mendapat balasan gelengan lemah.

Sekali lagi dirinya hanya bksa mendengus sebal.
"Kenapa kau ingin mencarinya?"

Akhirnya dengan setengah sadar orang di depannya itupun menceritakan dari awal hingga akhirnya sebuah ide masuk ke dalam otaknya.

"Baiklah.aku tahu harus di mulai dari mana" ucapnya lalu berdiri hendak pergi namun sekali lagi melirik ke arah orang yang kini sedang menundukan kepalanya di atas meja bar itu.

"Kalau bukan karena aku mencintaimu,aku tak akan mau melakukannya" ucapnya lagi menepuk pelan bahu orang itu lalu pergi meninggalkan apartemen.

*****

Satu bulan kemudian...

"Aahhh...kau benar benar hebat karin.kau selalu bisa memuaskanku"

Ucap seorang pria dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun tengah berbaring di samping wanita yang juga sama polosnya.

IMPOSSIBLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang