"Apa kau yakin dengan itu?"
DEG.
Jantungnya seolah terhenti seketika saat mendengar pertanyaan itu.
Apa maksudnya itu?
"Apa kau tidak ingat?" ucap orang itu lagi membuat jungkook seketika berfikir keras mengingat kembali kejadian sebelum dirinya menghampiri kerumunan itu namun zonk!
Dirinya tak bisa mengingat apapun.
"Aku tak ingat" cicitnya lalu memijit pelipisnya pelan.
"Apa ayah pusing?" pertanyaan itu sontak membuat jungkook segera menengokan kepalanya ke arah kiri dimana ternyata dirinya masih menggendong gadis kecil itu yang sedang menatapnya polos.
"Aish..kenapa aku masih menggendongmu?" tanyanya lalu refleks menjatuhkan keyla.untung saja ada tangan karin yang dengan sigap menangkap tubuh keyla.
"KEYLA!!!!" teriaknya sesaat sebelum keyla jatuh ke pelukannya.
Sedangkan keyla yang terkejut langsung menangis dan membenamkan wajahnya di ceruk leher karin.
"Bunda...." rengek keyla masih sambil menangis.
"Cup...cup..cup..sudah sayang tidak apa apa" ucap karin menenangkan.
"Bunda...ayah jahat" rengek keyla lagi yang justru mendapat bentakan dari jungkook.
"DIAMLAH!!!kau benar benar berisik!!"
Sontak saja nada keras jungkook membuat keyla semakin menangis.
****
"DIAMLAH!!!kau benar benar berisik!!"
Deg.
Jantung karin serasa di remas mendengar bentakan orang itu kepada putrinya.melihat keyla yang semakin menangIs membuat karin geram dengan pria di depannya ini.
Bagaimana bisa dirinya tadi sempat berfikir jika keajaiban memang datang untuk menolongnya dan juga putrinya.tapi melihat apa yang terjadi barusan membuat karin menyesali harapannya tadi.
Dan jika saja waktu bisa terulang,dirinya lebih memilih jika kedua orang di depannya ini tak pernah mincul di hadapannya dan juga keyla.
"Sebenarnya apa yang kalian lakukan?!" geram karin setelah keyla mulai terlelap di gendongannya mungkin karena terlalu lelah menangis.
"Kami datang untuk menolongmu" ucap orang yang tak di sangka akan muncul di hadapannya bahkan sambil membawa si biang masalah.
Karin berdecih lalu menatap nyalang ke arah keduanya.
"Untuk apa?" tanyanya dengan rahang mengeras."Karin--"
"Pergilah" ucap karin memotong ucapan orang itu lalu melangkahkan kakinya berbalik dan menjauh.
Jungkook yang melihat interaksi keduanya hanya mengernyitkan dahinya bingung.
"Sebenarnya apa yang terjadi di sini?aku memintamu untuk memberikanku sesuatu yang aku inginkan tapi kenapa kau malah membawaku kemari?" ucap jungkook panjang lebar.menatap orang di depannya dengan kesal.
Sedangkan yang di tatap masih saja memperhatikan punggung karin yang semakin menjauh.
"Siapa dia?apa dia incaranmu?" tanya jungkook bingung sambil memerhatikan objek yang sama.
"Dia orangnya"
Jungkook menengok ke arah orang di dekatnya dengan wajah yang tak menutupi kebingungannya.
"Siapa?"
"Orang yang kau cari" ucapnya sontak membuat mata jungkook seketika membulat sempurna.
Karin?keyla?
Orang yang dirinya cari?
"A-apa?ba-bagaimana bisa" cicitnya sedikit terbata.
"Ayo pergi" ucap orang itu yang langsung pergi meninggalkan jungkook yang masih bergeming di tempatnya.
***
Karin yang baru saja sampai di rumahnya langsung pergi menuju lantai dua dimana kamar keyla berada.
Karin langsung merebahkan tubuh mungil itu dengan lembut.di kecupnya dahi keyla penuh sayang.
Lagi lagi otaknya memutar ulang kejadian di sekolah keyla.pertemuan yang sekian lama di nantinya,yang tak pernah di sangkanya akhirnya terjadi.
Namun kini setelah harapannya terwujud,bukan rasa bahagia namun rasa sesaklah yang kini mengisi seluruh relung hatinya.
Karin tak mengira jika reaksi 'dia' terhadap keyla bisa seperti tadi.membentak keyla?sungguh karin tak menyangka akan sampai seperti itu.
Karin sempat bertanya tanya apa 'dia' tak merasakan apapun saat di dekat keyla seperti sebuah ikatan batin mungkin.tapi karin tak ingin terlalu mempermasalahkannya.toh hanya dia yang tahu tentang siapa dan bagaimana keyla ada.jadi bukan hak karin untuk menghakiminya sebagai yang bersalah.
Dan sekarang fikirannya berkecamuk tentang sesuatu yang baru saja terfikirkan olehnya.
Karin sungguh menyesali pertemuannya ini.benaknya terus di penuhi pertanyaan tentang apa yang akan terjadi besok.
Bukan hanya dirinya tapi juga dampaknya terhadap keyla dan tentunya 'dia'.
Jika karin boleh meminta,karin hanya ingin dirinya saja yang terkena imbasnya,jangan keyla ataupun 'dia'.
Karin menghela nafasnya pelan lalu berjalan gontai meninggalkan kamar putrinya dan menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan beristirahat.
***
"Ceritakan!"
"Yang mana?"
"Semuanya!ceritakan semuanya"
Jungkook sungguh sudah sangat geram dengan sikap orang di sampingnya ini.dirinya sudah begitu penasaran sejak tadi dan sampai mobil yang mereka kendarai sudah berhenti di areal parkir hotel tempat mereka menginap,orang itu belum juga menjawab rasa penasarannya.
Orang itu terlihat menghela nafas pelan lalu melirik ke arah jungkook dengan ekspresi yang sulit di artikan.
"Apa kau sungguh ingin mendengar semuanya?"
Entah mengapa jungkook merasa jika pembahasan ini sangat serius dan sensitif.
Jantungnya terasa memompa lebih cepat dengan tingkat kecemasan yang entah di sebabkan olah apa.Namun rasa penasaran yang begitu menggelitik fikiran dan benaknya membuatnya menganggukan kepalanya dengan pasti dengan pandangan yang menunjukan jika dirinya siap dengan informasi apapun yang akan di dengarnya.
Sekali lagi orang itu menghela nafasnya dalam sambil memejamkan mata sejenak lalu kembali menatap jungkook dengan ekspresi serius.
"Bagaimana jika--"
Tiba tiba orang di sampingnya itu menggantung kalimatnya membuat jungkook semakin mati penasaran.
"Jika apa?jangan bertele tele!!" geramnya.
"Bagaimana jika ku katakan keyla adalah anakmu dan karin?"
DEG.
TBC.....
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSSIBLE LOVE
Teen Fictionapakah cinta mampu membunuh seseorang? Pada kenyataannya,dalam kehidupan seorang karin cinta begitu membunuhnya. Meski begitu,dia tetap ingin hidup karena seseorang yang menjadi satu satunya rumah baginya. Karin anastasya,seorang gadis desa yang di...