part IV

5 0 0
                                    

Suara tawa masih menggema membuat gadis kecil yang masih berdiri sambil menutupi kedua telinganya itu menangis semakin menjadi jadi.

Sungguh miris melihatnya.
Hatinya sangat sakit mendengar isakan gadis kecilnya.

Kenapa harus hal ini lagi?

Kenapa selalu berputar tentang hal ini?

Tidak bisakah tuhan mengasihani dirinya dan anaknya?sedikit saja?walau sebentar?

Empat tahun sudah dirinya dan putri kecilnya menghadapi semua rasa sakit ini.rasanya lebih baik dirinya mati saja saat ini juga.rasanya benar benar lelah.

"Nah itu dia si wanita penghayal tidak tau diri itu akhirnya datang juga" cibir seseorang seketika mengembalikan kesadaran karin yang sempat malayang.

Semua pandangan seketika mengarah kepada karin tak terkecuali keyla yang langsung berlari menghampirinya.

"Bunda...mereka jahat!mereka semua jahat!" adu keyla masih dengan tangisnya.

Karin menutup matanya.menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan.menghapus kasar air matanya yang dengan lancang tak mau berhenti mengalir.

"Bunda...keyla bukan pembohongkan?!" ucap gadis kecil itu lagi yang hanya di jawab anggukan oleh karin.

"Cih!bagaimana anaknya tidak jadi pembohong jika ibunya saja pembohong" cibir salah satu ibu ibu dengan tubuh gempal.

"BUNDAKU BUKAN PEMBOHONG!!!" teriak keyla tak terima ada yang menghina ibunya.

"DIAM KAU--"

Saat salah satu dari mereka akan kembali mencemooh bahkan dengan suara tinggi seketika harus menghentikan ucapannya saat ada seseorang yang menyala.

"Keyla" panggilnya lembut membuat semua mata tertuju pada asal suara dimana seseorang yang tak mereka duga tengah berdiri tak jauh dari mereka.

"AYAH!!!" teriak keyla sambil berlari menghambur ke arah orang itu yang langsung menyambut pelukan keyla dan akhirnya menggendong gadis kecil itu.

"hay princess-nya daddy.maaf terlambat" ucapnya yang hanya di balas anggukan polos serta senyum lebar keyla.

Astaga!itu jungkook?

Tadi dia bilang daddy kan?

Ada mungkin?

Dan masih banyak lagi gosip yang terdengar setelah melihat kehadiran seseorang yang tak lain adalah jungkook hingga hampir semua dari mereka mengeluarkan ponsel untuk memfoto,memvidio dan menguploadnya ke sosial media.

Berbeda dengan karin yang sejak tadi justru hanya berdiri mematung tidak menyangka dengan kehadiran orang di depannya ini.

Dia?

Apa ini nyata?

"Bunda!!ayah datang bun!!" ucapan keyla ceria seketika menyadarkan lamunan karin.

Karin melihat jungkook yang berjalan ke arahnya masih sambil menggendong putri kecilnya.

"Hai sayang" sapanya lalu seketika karin merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya.

DEG

Tubuh karin terasa membeku.
Darahnya berdesir hebat dan jantungnya seolah terhenti untuk beberapa saat hingga terdengar banyak suara jepretan kamera yang seketika mengembalikan kesadaran karin.

"Apa yang kau lakukan?"

****

"Apa yang kau lakukan?"

Pertanyaan itu seolah sepeti sebuah godam yang langsung menghantam akal dan fikirannya.

Ya!apa yang kau lakukan jungkook?

Bisik batinnya seolah tengah mengejek apa yang baru saja di lakukannya.

Mengakui sebagai ayah keyla?

Mencium bibir ibunya keyla?

Dan dia melakukannya di depan umum?

Entah setan atau malaikat yang membuatnya tiba tiba melakukan semua itu.tapi jika bolah jujur,sungguh hati kecilnya merasa begitu nyaman dan bahagia.

Aku rasa aku sudah gila, batinnya lalu menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?"

Seketika pertanyaan itu mengembalikan fokusnya pada sekelilingnya dan pada wanita yang masih berdiri di depannya dengan kening mengkerut.

"Ikut aku" ucap jungkook menggandeng tangan karin,sedangkan tangan kirinya masih menggendong keyla.

"Hey!kau mau bawa kami kemana?" seru karin berusaha menghentikan langkah jungkook namun sia sia.

"Diamlah!dan ikuti saja" desisnya sambil terus menyeret karin ke tempat dimana tadi dia meninggalkan seseorang disana yang entah kenapa kini membuatnya kesal mengingat orang itu yang tak menghentikan aksinya tadi.

****

Kaki sedikit berselonjor,menyenderkan tubuhnya di pohon dengan kedua tangan dia jadikan bantal di belakang kepalanya.serta mata yang terpejam dan mulut yang terus menyenandungkan lagu.

"Apa kau perlu sebuah mic?"

Ucap seseorang yang suaranya sudah tak asing lagi baginya itu membuatnya seketika membuka matanya tanpa merubah posisinya.hanya kepalanya saja yang menoleh dan pandangannya langsung jatuh pada dua orang yang berada di samping kanan dan kiri pria yang kini tengah menatapnya kesal.

"Kenapa kau menatapku begitu?"
Ucapnya dengan mulut mengerucut kesal.

"kanapa jadi kau yang kesal?seharusnya aku yang marah padamu!" geram jungkook yang hanya di balas dengusan sebal.

"memang kau kesal kenapa?" tanyanya malas.

"Tentu saja aku kesal karena kau tidak berusaha mencegahku untuk pergi ke tempat itu." geram jungkook lagi.

"Apa kau yakin dengan itu?"

DEG.

TBC.....

IMPOSSIBLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang