Diva

4 2 0
                                    

Malamnya, Gen menggunakan kejadian tadi pagi untuk menyambung cerita yang ditulisnya.

"Hmph lumayan juga." Ucap Gen puas. Ia telah menyelesaikan buku yang deadline nya tinggal sebulan lagi.
Ia membaca hasil karyanya berkali-kali dengan tatapan bangga. This is a motherfrickin' masterpiece, ya'll fake betches better be envy.

Gen mematikan laptopnya. Ia mengambil handphone di sebelah kirinya yang sudah tersambung dengan earphone. Lagu Tian Mi Mi oleh Teresa Teng diputarnya.

Gen menyanyikan lagu itu dengan suara selembut mungkin.

"Tiánmì mì mǐ xiào dé tiánmì mì
Hǎoxiàng huā er kāi zài chūnfēng lǐ
Kāi zài chūnfēng lǐ."

Ia mengambil gitarnya dan mulai memainkannya. Petikan demi petikan dihiasinya dengan suaranya yang merdu.

"Zài nǎlǐ zài nǎlǐ jiànguò nǐ
Nǐ de xiàoróng zhèyàng shúxī
Wǒ yīshí xiǎng bù qǐ."
Gen menarik nafas.

"A ~ zài mèng lǐ."
Ia menatap keluar jendela sambil menghayati lagu ini.

"Tiánmì mì mǐ xiào dé tiánmì mì
Hǎoxiàng huā er kāi zài chūnfēng lǐ
Kāi zài chūnfēng lǐ."
Gen semakin bersemangat, suaranya dinyaringkan.

"Zài nǎlǐ zài nǎlǐ jiànguò nǐ
Nǐ de xiàoróng zhèyàng shúxī
Wǒ yīshí xiǎng bù qǐ."
Senyuman lebar mengambang di wajahnya.

"A ~ zài mèng lǐ."
Jari Gen kian agresif memetik senar.

"Mèng lǐ mèng lǐ jiànguò nǐ
Tiánmì xiào dé duō tiánmì
Shì nǐ shì nǐ mèng jiàn de jiùshì nǐ."
Gen terkekeh pelan.

"Zài nǎlǐ zài nǎlǐ jiànguò nǐ
Nǐ de xiàoróng zhèyàng shúxī
Wǒ yīshí xiǎng bù qǐ."

"A ~ zài mèng lǐ."
Petikan pertama.
"A ~ zài mèng lǐ."
Petikan kedua.
"A ~ zài mèng lǐ."
Petikan terakhir.

"Ahahaha, suaraku lumayan hebat juga. Rasanya cukup keren kalau seandainya aku bisa menampilkan lagu ini didepan umum."
Gen meletakkan gitarnya.
"Tapi yah, tunggu ada kesempatan dulu lah." Ujarnya lemas.

"Wah suara kakak bagus banget." Gio datang secara tiba-tiba. Gen lupa mengunci pintu kamarnya.

"Ngagetin aja lo! Kayak setan aja!"

"Yah kak, aku muji kakak kok malah marah? Salahku apa toh?"

"Lain kali kalau masuk itu bilang permisi kek, ngetok pintu dulu kek. Jangan main nyelonong masuk kayak tadi!" Jawab Gen kesal.

Gio menggaruk belakang kepalanya. "Iya, iya aku minta maaf."
"By the way, tadi lagu Tian Mi Mi yang kakak nyanyikan bukan? Bagus banget loh. Kenapa kakak gak sebarin aja ke banyak orang? Ah aku tau! Kakak bisa buat channel Youtube!"
Gio menunjuk kakaknya dengan senyuman menantang.

"Buat gih kak, nanti famous loh. Suara kakak kan bagus, wajah kakak juga cantik. Subscribers kakak pasti banyak."

Gen memikirkan ide adiknya itu. Lumayan bagus juga sih. Akhirnya Gen setuju. Ia menamai channel nya PurpleBlossom23. Dan kata Gio benar, channel yang isinya video Gen meng-cover lagu menuai banyak pujian dan subscribers melimpah.

Ketenaran Gen menanjak. Ia memang sudah terkenal lewat karya bukunya. Sekarang ia makin terkenal karena suara emasnya.

Tapi apakah ia tahu?. Bahwa dibalik ketenarannya itu. Ada hal lain yang menantinya.

Lagu Tian Mi Mi oleh Teresa Teng yang dinyanyikan Gen tadi ada di youtube. Bagi yg penasaran boleh dicek. Silahkan cek yg asli atau cover punya Luhan.

Mohon kritik dan sarannya.
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca ini.

The Writer's NotebookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang