BAGIAN 22

1.1K 167 9
                                    

"haruskah aku menidurimu agar yong hwa mau menuruti permintaanku", Celetuk hyung sik sembari menatap shin hye dengan tatapan liar

"cih,  kau akan merasakan amukan dari oppa,  aku tidak yakin kalau oppa akan diam saja jika dia tau kalau aku berada di tanganmu" shin hye menatap hyung sik tajam.
"kau tidak berani mengaktifkan hp'mu!", kenapa?, kau takut bukan"

Hyung sik yg mendengar kata~kata shin hye malah seperti mendengar sebuah penghinaan yg melempar harga dirinya kejurang yg begitu dalam.  Dia marah seketika. Rupanya gadis itu selalu tau untuk membuatnya emosi tapi sayangnya dia memancing emosi disituasi yg salah.  Perlahan hyung sik mendekati shin hye dan menjambak rambutnya kasar.  Kalau tidak ingat tujuan dia yg sebenarnya mungkin gadis ini sudah menjadi mayat saat ini. 

"lebih baik kau tutup mulutmu daripada kau akan mati sia~sia", ujar hyung sik tajam dan melepaskan cekalan tangannya dari rambut shin hye.

Hyung sik terdiam seperti mempertimbangkan sesuatu.  Dia memikirkan kata~kata shin hye barusan.  Benar juga,  sudah beberapa hari ini dia menonaktifkan hpnya. Dia harus menghubungi yubi.  Iya benar yubi lah sumber informasinya saat ini.  Tanpa berpikir panjang lagi hyung sik segera menyalakan hp nya.  Setelah beberapa detik dia langsung mencari nomor yubi. Belum sempat dia melakukan panggilan ke nomor yubi sebuah pesan berupa video masuk di nomornya. Karena penasaran dia pun segera membukanya.  Seketika hyung sik terbelalak melihat siapa yg ada di video tersebut.  Dan tempatnya!,  hyung sik langsung bergetar.  Dia teringat akan kegilaan yong hwa terhadap adiknya yubi dulu.  Dan sekarang kedua orang tuanya berada di tangan yong hwa.  Dengan tidak sabaran hyung sik langsung melakukan panggilan kenomor yong hwa.

"yaaa brengsek!,  lepaskan kedua orang tuaku,  kau begitu pengecut", teriak hyung sik setelah telponnya tersambung.

Hyung sik mengerang frustasi dikala yong hwa mematikan telponnya secara sepihak.  Bahkan dia tidak mengatakan apapun membuat hyung sik semakin mengkhawatirkan kedua orang tuanya. Hyung sik langsung masuk kedalam kamar shin hye.  Terlihat gadis itu tersenyum begitu dirinya muncul.

"suamimu gila,  dia menyekap eoma dan appa", ujar hyung sik bermaksud memancing reaksi shin hye tapi gadis itu terlihat biasa saja.
"yaa mengapa reaksimu biasa saja", kesal hyung sik.

"sudah kukatakan padamu sebelumnya bukan,  oppa tidak mungkin membiarkan kau menyakitiku dan terbukti bukan,  senjata yg dia gunakan mampu melumpuhkanmu seketika", ujar shin hye semakin membuat hyung sik emosi.  Dengan langkah lebar dia menghampiri shin hye.  Tangannya hendak menampar shin hye tapi dia ingat sesuatu,  kalau shin hye terluka maka orang tuanya bisa kenapa~kenapa. Tangan itu hanya menggantung di udara membuat shin hye yg bersiap menerima tamparan dari hyung sik pun segera membuka mata.

"kau takut"?, kenapa berhenti?,  tamparlah aku sekarang!,  tantang shin hye semakin menyodorkan pipinya didepan hyung sik.

Hyung sik menurunkan tangannya dengan kasar.  Dia tidak berdaya saat ini.  Sial!,  kenapa dia tidak berpikir  sebelum membawa shin hye.

######

Cha ahjumma bernafas lega di saat dokter mengatakan kalau tuan jung sudah melewati masa kritisnya.  Hanya menunggu dia sadar dari pengaruh obat yg disuntikan dokter tadi.  Dengan segera cha ahjumma menelpon jesicca, mengabari perkembangan tuan jung.  Setelah menelpon jesicca dengan ragu~ragu cha ahjumma menelpon yong hwa tapi cha ahjumma mendesah kecewa dikala telponnya yg keempat pun tuan mudanya tersebut tidak lekas mengangkat telponnya.  Dia pun memutuskan menelpon min ho untuk menjemput jesicca dan im semi di bandara. Walau masih sakit hati terhadap appanya tapi jesicca tidak mungkin tidak peduli dengan kondisi appanya saat ini.  Setelah mendengar appanya masuk rumah sakit jesicca langsung memesan dua tiket pesawat.

LOVELY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang