Yubi menatap hyung sik tajam Pada akhirnya mereka berdua dipertemukan kembali. Tapi sayang waktunya tidak bagus sama sekali. Di gudang tua, ditemani beberapa kecoa, tikus dan sampah berserakan dimana~mana. Ketika angin masuk sampah mulai bergeser tak tentu arah. Sampahpun seolah malas untuk berdekatan dengan mereka. Menyedihkan sekali.
"kau memang bodoh, tidak bisa diandalkan", omel yubi pada hyung sik.
"yaa mengapa kau menyalahkanku", kau juga salah dalam hal ini, kenapa tidak kau katakan kalau itu jebakan dari yong hwa"
Hyung sik pun tak kalah kesalnya dari yubi. Mereka berdua berdebat dan saling menyalahkan. Dasar bodoh, berdebatpun tidak akan membantu apapun, toh mereka adalah dalang yg sebenarnya dari semua hal yg terjadi di keluarga jung.
"Lebih baik kau diam, pikirkan caranya agar kita bisa keluar dari sini, aku tidak mau mati sia~sia di tangan si brengsek itu"
"Kau pikir akan mudah lepas dari cengkraman yong hwa", hyung sik benar~benar tidak habis pikir dengan yubi, mudah nya bicara tanpa belajar dari hal yg sudah terjadi sebelumnya. Apakah dia lupa siapa yong hwa dan betapa brengseknya lelaki itu. Masih ingatkah wanita ini akan kematian adiknya dulu.
######
Walau shin hye tidak mau jujur tentang perlakuan hyung sik tapi beberapa memar yg ada di tubuh gadis itu seolah mengejek yong hwa saat ini. Wajanya terdapat dua lebam, tangan dan kakinya apa lagi. Hyung sik benar~benar cari mati dengan menyakiti shin hye. Tanpa banyak bicara yong hwa langsung membawa shin hye kerumah. Di benaknya saat ini hanya ada hyung sik dan yubi. Kedua bedebah itu harus merasakan kemurkaan dari yong hwa. Segera yong hwa menelpon jung shin untuk menyuruh anak buahnya membebaskan Kedua mertuanya.
Selanjutnya yong hwa menelpon anak buahnya untuk memastikan kalau yubi dan hyung sik sudah berada di satu tempat.
Min hyuk begitu senang melihat shin hye sudah kembali kerumah dalam keadaan selamat. Beberapa pelayan dirumah itu pun menyambut shin hye dengan senyuman gembira. Mereka tau betapa frustasinya tuan mudanya selama shin hye menghilang. Gadis itu punya pengaruh besar untuk emosi yong hwa saat ini. Min hyuk menghampiri shin hye dan memeluknya erat.
"aku senang Nunna sudah kembali, karena tiap hari aku melihat singa mengamuk selama nunna tidak ada dirumah ini"
Shin hye tertawa mendengar celotehan min hyuk. Berbeda dengan shin hye. Yong hwa malah menunjukan expresi kesalnya kearah min hyuk karena dia tau siapa yg di maksud lelaki bermata sipit itu.
"Sudah Cukup pelukannya,
Sayang kau butuh istirahat", ujar yong hwa sembari memisahkan kontak fisik antara min hyuk dan shin hye. Min hyuk mencibir sikap yong hwa yg menurutnya sangat berlebihan kalau menyangkut shin hye. Tapi min hyuk tersenyum dikala yong hwa memeluk pinggang shin hye posesif sembari mbawa gadis itu kedalam kamar.
######
"apa ini sakit"? Tanya yong hwa sembari memperhatikan beberapa memar diwajah shin hye. Dia mengelusnya pelan takut shin hye merasa sakit.
"hmmm, tapi tidak terlalu" jawab shin hye lirih.
Yong hwa membawa shin hye kedalam pelukannya. Saat ini dia hanya ingin bersama istrinya. Bahkan dia mengabaikan kondisi appanya di rumah sakit. Beberapa hari terpisah dari gadis ini membuat sebagian semangat yong hwa hilang entah kemana. bila mengingat lebam diwajah shin hye emosi yong hwa langsung bangun tapi dia harus tahan dulu. Kedua bedebah itu akan di berikan waktu yg spesial dari yong hwa.
Shin hye menatap yong hwa dalam. Dia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi dia ragu. Yong hwa yg menyadari itu pun langsung melontarkan pertanyaan.
"Kau mau mengatakan sesuatu"? Tanya yong hwa lembut.
"aku dengar kalau appa masuk Rumah sakit, apa itu benar"? Tanya Shin hye hati~hati.
"aku tidak ingin memba____"
"Oppa"! Shin hye menatap yong hwa Sayu.
Shin hye meraih tangan yong hwa dan menciumnya sayang.
"Pantaskah oppa berpihak dengan Amarah disaat Kondisi appa tidak baik sekarang, aku mohon oppa"!
Melihat tatapan dari shin hye membuat yong hwa tidak mampu hanya sekedar untuk bicara.
"Beri oppa Waktu Sayang, ini semua tidak Mudah Buat oppa", Ujar Yong hwa menunduk.
Shin hye melihat tatapan keputus asaan dari mata Suaminya, memang tidak mudah tapi yong hwa harus mencoba pikir shin hye.
Shin hye membawa yong hwa kedalam pelukannya. Dia tau kegundahan yg dirasakan yong hwa. Tapi mau sampai kapan yong hwa terus berteman dengan amarah, itu tidak benar. Shin hye harus melakukan sesuatu agar hubungan ayah dan anak itu membaik.
"Aku tau perasaan oppa, aku tidak akan memaksa oppa tapi mau sampai kapan oppa seperti ini, oppa mungkin bisa meminta waktu tapi waktu tidak akan menunggu oppa, Dia akan terus berjalan, jangan sampai amarah oppa ini akan membawa oppa pada sebuah penyesalan" Nasihat shin hye bijak. Shin hye tidak ingin yong hwa menyesal di kemudian hari.
Yong hwa melepaskan pelukan shin hye dan menatap mata gadis itu dalam.
"Gomawo sayang, karena kau sudah hadir dalam kehidupan oppa, oppa akan melakukannya tapi itu semua untukmu, Maukah kau temani oppa?" tanya yong hwa sembari mengelus pipi shin hye sayang.
"kapanpun oppa membutuhkanku aku akan ada untuk oppa", ujar shin hye sembari mencium kening yong hwa sayang.
Mendengar yong hwa yg bersedia menjenguk tuan jung saja sudah membuat shin hye bahagia. Biarkan waktu yg memperbaiki segalanya tapi dia pun akan berusaha untuk membuat hubungan keluarga itu semakin membaik.
######
Shin hye langsung menggenggam tangan yong hwa begitu mereka turun dari mobil. Cha ahjumma mengatakan kalau ada Ny jung dan juga jesicca yg Menemani tuan jung Di RS saat ini. Yong hwa tidak bisa bohong kalau sebenarnya dia masih marah terhadap appnya tapi dia tidak ingin membuat shin hye kecewa. Benar kata shin hye. Waktu tidak akan menunggu.
Dari jauh Ny jung dan juga jesicca sudah menatap kearah yong hwa dan shin hye.
Shin hye langsung menghampiri Ny jung dan memeluk wanita paruh baya itu sayang.
"Apa eoma baik~baik saja" tanya shin hye setelah melepaskan pelukannya.
"Seharusnya aku yg bertanya padamu" Ujar Ny jung sembari menggenggam tangan Shin hye.
Shin hye menatap yong hwa. Mengerti tatapan dari shin hye yong hwa pun maju dan memeluk eomanya. Sementara yong hwa mengobrol dengan Ny jung shin hye menghampiri Jesicca. Terlihat jesicca menghindari kontak mata dengan shin hye. Tapi shin hye tidak peduli kalaupun jesicca tidak menyukainya. Dia tau penyebabnya dan dia memaklumi itu semua.
"aku minta Maaf atas Nama hyung sik eoni, kau boleh marah padaku tapi tolong jangan marah pada yong hwa" shin hye beranikan diri untuk menggenggam tangan jesicca.
"untuk apa kau meminta Maaf untuk si brengsek itu, Mian atas sikap ku saat pertama kita bertemu, aku tau kau tersinggung tapi aku mohon kau mengerti, hyung sik adalah dalang dari semua yg terjadi, Setelah tau kau adalah adik dari hyung sik aku langsung marah tanpa berpikir panjang, tidak seharusnya aku bersikap seperti itu"
Shin hye hanya tersenyum mendengar semua penuturan Jesicca, sudah dia duga, mereka sebenarnya pribadi yg hangat tapi karena suatu kejadianlah yg membuat mereka seperti itu. Jika dia berada di posisi jesicca mungkin dia pun akan melakukan hal yg sama. Obrolan mereka pun berakhir dengan saling memeluk. Yong hwa dan Ny jung tersenyum menyaksikan itu semua.
Ny jung merasa kalau shin hye membawa perubahan besar dalam kehidupan putranya. Dulu tidak ada senyum ataupu pelukan jika yong hwa bertemu dengan mereka tapi sekarang tidak, yong hwa terlihat begitu lembut dan banyak tersenyum. Ny jung berharap yong hwa dapat memaafkan appanya, Dia adalah pihak yg sangat tersakiti tapi dia tidak ingin kedua anaknya ikut membenci appanya. Konflik orang tua tidak harus melibatkan anaknya. Perpisahan tidak selamanya berujung dengan permusuhan apalagi mereka yg terikat dengan darah.
TBC
Alhmdllah sudah mendekati end
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVELY GIRL
FanfictionPARK SHIN HYE adalah Seorang Gadis Biasa, berasal BOSEONG, Dia Penyayang, pengertian, selalu mengutamakan Orang Lain daripada dirinya Sendiri, Mimpinya Adalah Menjadi Seorang Guru, karena Dia Menyukai Anak Kecil, Suatu Saat Dia Dihadapkan Pada Du...
