Part 7

1.2K 101 21
                                    

Escape 7

--

Cakka ataupun Shilla tidak dapat mengambil keputusan untuk memasukkan kode lima angka itu. Semua bahkan tampak samar, tidak ada satu pun angka yang terfikirkan oleh mereka.

Cakka menghubungi Difa dengan segera, ia panik luar biasa namun karena Liam masih tenang didekatnya ia tidak dapat menunjukkan emosinya dan membuat Liam ketakutan.

"Mereka memasang bom waktu ditangan Liam," ucap Cakka setelah panggilan itu tersambung.

"Apa itu sama seperti yang dipakai Daniel?"

"Persis,"

"Aku menyelidiki bom itu semalam, bom itu tidak akan terlepas dengan mudah bahkan jika kau merusaknya,"

"Oh shit, katakan segera bagiamana aku bisa melepaskannya,"

"Kau harus memecahkan kodenya,"

"Jika aku salah maka aku menyetrum Liam dan jika aku diam saja maka benda sialan ini akan meledakkannya,"

"Aku sedang berusaha membobolnya. Tapi ini tidak mudah, aku butuh 12 menit,"

4.08

4.07

4.06

"Kurang dari 5 menit, benda ini akan meledak,"

"Aku rasa tidak cukup,"

Shilla yang berada disamping Liam memeluk anaknya itu, "Mommy akan disini bersama mu," ucapnya.

"Liam apa kau tau sesuatu?" tanya Cakka.

Liam menerawang jauh seolah sedang mengingat sesuatu, "jika warnanya berangsur-angsur memudar maka yang diamati masih hidup dan jika warnanya tetap biru maka yang diamati sudah mati," ucap Liam.

"Aku mendengar Maureen berkata begitu," sambungnya.

"Maureen?"

"Nama wanita itu,"

Tapi Cakka dan Shilla pikir itu bukanlah sesuatu yang mereka butuhkan sekarang.

"Apa mereka tidak berbicara tentang kode?"

"Tidak,"

"Apa kau ingat sesuatu?" tanya Cakka, kini beralih pada Shilla.

Shilla mencoba mengingat namun ia sama sekali tidak mendapatkan petunjuk apapun.

"Difa? Bisa kau lebih cepat?" tanya Cakka pada Difa.

"Ini tidak akan segera selesai,"

Cakka berteriak keras, ia hampir putus asa saat ini.

1.30

1.29

1.28

"Daddy aku rasa itu adalah petunjuknya," ucap Liam tiba-tiba.

"Aku ingat, aku pernah membacanya. Itu adalah sifat dari methylene blue," sambung Liam.

"Lalu?"

"Bisakah aku meminjam ponsel Mommy?"

Shilla memberikan ponselnya pada Liam meskipun saat ini bukanlah waktu yang tepat, anak itu seolah tak terbebani. Ia membuka internet dan menulis kata kunci 'methylene blue'.

0.40

0.39

0.38

"DIFA!!" teriak Cakka.

"Aku butuh satu menit!"

"Waktunya hampir berakhir!"

Sementara Shilla tak dapat berkata kata dan terus memeluk Liam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Escape 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang