01

29 7 0
                                    

Tok tok tok

"Masuk" kata Sagara dingin. Ia sedang merapikan berkas-berkas kantornya

"Mr. Tino , permisi. Ada yang ingin bertemu denganmu" kata seorang wanita yang dipastikan itu adalah sekretaris Sagara

"Suruh dia masuk. Dan kau boleh melanjutkan pekerjaanmu" ucap sagara yang masih merapikan berkas-berkas penting

Sekretaris Sagara mengangguk dan keluar dari ruangan Sagara. Tak lama terdengar lagi suara ketukan pintu dari luar ruangan Sagara.

Seperti tadi, Sagara menyuruh masuk tetapi ia masih fokus ke berkas-berkas penting itu.

Muncul lah seorang wanita yang memakai pakaian sekolah putih abu-abu dengan rambut di kucir dua dan memakai kaca mata besar. Seperti nerd

Sagara mengalihkan pandangannya ketika wanita itu duduk di kursi depan meja Sagara. Jadi lah mereka berhadapan.

Sagara menaikkan alisnya sebelah "siapa  yang suruh duduk?" Kata Sagara dingin sampai bulu kuduk wanita itu berdiri. Dengan spontan wanita berkaca mata dan berkucir dua itu langsung berdiri dan menundukkan kepalanya.

"M--ma--maaf" kata wanita itu gagap

Sagara menghela nafas. "duduk" katanya ketus.

Wanita berkaca mata dan berkucir dua itu menurut dan duduk di kursi di hadapan Sagara tadi. Dengan wajah menunduk, ia merasa gugup dan memainkan jari-jari lentiknya.

"Ada urusan apa?" Kata Sagara to the point. Wanita itu tersentak dan mengalihkan pandangannya ke Sagara

" a-aku m-mau ngelamar kerja" kata wanita itu pelan seperti berbisik tapi masih bisa di dengar oleh Sagara.

Sagara tersenyum remeh. Ia melihat intens wanita itu dari rambutnya yang dikucir dua, kancing baju atas terkancing rapi, kaca mata besar yang sepertinya tidak berminus dan yang paling Sagara ingin ketawa iyalah botol minum yang ia lilitkan dilehernya.

Nerd. Batin Sagara tertawa.

"Lo mau kerja apaan ? Disini ga terima karyawan nerd dan lo aja masih sekolah" kata Sagara ketus dan tersenyum meremehkan

"Apa aja" katanya percaya diri

Sagara tertawa remeh, "apa aja? Yakin?". Wanita itu mengangguk semangat

"Perkenalkan diri lo dulu, setelah itu gue akan bilang pekerjaan yang cocok buat lo" katanya kembali ketus

Wanita itu kembali mengangguk. "Na-nama a-aku-"

"Bisa gak gausah gagap?" Ucapan wanita itu terpotong oleh ucapan dingin Sagara

Wanita itu menundukan kepala , menghirup nafas dalam-dalam dan mengangkat kepalanya kembali. "Nama aku Rachel Annisa Jasmin. Aku masih sekolah di SMA Jaya Permai-" ucapan Rachel kembali terpotong karena Sagara

"Jaya Permai?" Rachel mengangguk

"Alasan lo mau kerja disini apa?" Suara itu kembali membuat bulu kuduk Rachel berdiri

"Karena aku mau beli obat untuk ibu aku. Ibu aku saat ini sakit keras" katanya sedih. Air mata Rachel mulai berlinang dan dengan cepat ia menghapusnya

"Ayah lo?" Tanya Sagara

"Ayah aku udah meninggal" kata Rachel lesu dan tak terasa ia menitihkan air mata

Sagara tertegun. Ia kembali mengingat saat ia dan bundanya di tinggal ayahnya karena selingkuhannya. Ada rasa bersalah di tubuh Sagara karena menanyakan hal bodo itu.

Rachel menghapus air matanya berulang. Ia menatap Sagara yang melamun

"Ekhem" dehem Rachel memecahkan lamunan Sagara

"Eh? Sekarang pekerjaan lo.. jadi.... office girl"

Rachel membelalakan matanya "beneran aku di terima?" Tanya Rachel dengan wajah berbinarnya

"Tapi bukan kerja di kantor seperti karyawan-karyawan yang lo liat. Kerja lo itu nyapu-nyapu, bersih-bersih gitu" jelas Sagara

"Makasi pak" ucap Rachel senang. Tak apa jadi office girl, yang penting Rachel dapat kerjaan yang jelas halal

"Jangan panggil gue pak. Panggil gue Mr.Toni atau Gara. Dan sekarang lo bisa langsung kerja. " kata sagara dingin

Rachel mengangguk "iya pa-- eh ? Mr. Toni"

Lalu Rachel bangkit dan keluar dari ruangan Sagara tapi belum sempat ia memegang gagang pintu besar itu , suara berat Sagara berhasil membuat Rachel berbalik

"Tunggu!" Tegas Sagara

"Lo bilang lo sekolah di SMA Jaya Permai?" Rachel mengangguk

"Kalo di sekolah lo panggil gue Gara" kata Sagara santai tapi bisa membuat Rachel mengernyit kan dahinya

"Maksud Mr. Toni?" Tanya Rachel tidak mengerti

"Gue juga sekolah di situ. Sekarang lo bisa pergi" Rachel mengangguk kikuk

Ia keluar dari ruangan Sagara. "Jadi Mr. Toni juga sekolah di situ. Tapi aku kok ga pernah jumpa Mr. Toni ya?" Kata Rachel berbicara sendiri.

Jangan ngejudge ya:) maaf part nya terlalu pendek. Dan maaf juga banyak typo hehe

Jangan lupa vote dan comment:)

~~tbc

The Boy--Sagara✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang