04

42 5 0
                                    

"Aww.. Mr.tino pelan-pelan,sakit".lirih Rachel

Sagara mendengus kesal "udah gue bilang berapa kali sih sama lo! Di sekolah panggil gue Saga, ngerti?!" Kata Sagara frustasi, karena sedari tadi Rachel menyebutnya Mr.tino,Mr.tino dan Mr.tino. Rachel mengangguk paham.

Setelah selesai membersihkan dan mengobati luka di sikut Rachel, Sagara membereskan alat-alat UKS ketempat semula saat ia mengambilnya.

Kemudian Sagara beranjak dari ruangan yang berbau obat itu. Saat ini yang di butuhkan Sagara iyalah 'rooftop'. Tempat yang bisa membuat pikirannya kembali jernih.

"Sa...gaa" gumam Rachel saat Sagara keluar dari UKS. "Jangan tinggalin Achel. Achel takut. Hiks...hiks" lirihnya menangis.

"RACHELLLL!!! Lo gapapa? Yang mana yang sakit?" Tanya Billa-sahabat Rachel--tiba-tiba datang sambil menghempas pintu UKS. Billa dan Rachel sudah bersahabat sejak di kelas 2 SMP.

Mereka sudah sangat dekat sampai-sampai ada yang bilang mereka kembar. Tapi penampilan mereka itu bedaaaaaaaaa banget. Rachel itu rajin sedangkan Billa sering tidur dikelas, Rachel pendiam sedangkan Billa kayak ulat keket alias gak bisa diam. Pokoknya bedaaa banget mereka.

"Lebay kamu ah. Aku gapapa" jawab Rachel sambil menepuk pelan lengan Billa

"Eee lo mah. sahabatnya khawatir jugak!" Kata Billa sewot

"Cieee khawatirin aku" goda Rachel

Tiba-tiba Billa menatap lekat-lekat Rachel. Rachel tertegun kaget melihat perubahan sikap Billa. "Lo nangis?" Tanya serius Billa.

"E..eng...enggak. aku gak nangis" alibi Rachel menelan salivanya susah

"Gak nangis iya? Jadi kenapa lo gaguk?" Pertanyaan itu seperti mencekik Rachel saat ini.

"Mm itu anu-"

"Rachel gue ini lo anggep siapa si Chel? Sama gue lo gak mau jujur. Lo masih belum percaya sama gue Chel?" Ucap Billa parau dan.. tes.. jatuh sudah air mata Billa

"Bil, Billa bukan gitu mkasud Rachel Bil" jawab Rachel

"JADI APA MAKSUD LO?! APA CHEL? BILANG KE GUE CHEL BILANG!" Teriak Billa mengeluarkan unek-unek di dalam hatinya.

Rachel terdiam. Juga ikut mengeluarkan air mata. Saat ini Billa salah paham padanya. Ia hanya takut ditinggal sendiri bukan karena apa-apa. Tapi Billa menganggapnya serius. Harus bagaimana Rachel sekarang? Apa yang harus Rachel jawab?

"Bil?" Panggil Rachel lirih. Tapi yang di panggil hanya menutup wajahnya dengan telapak tangannya menangis. "Billa. Dengerin Rachel dulu. Billa salah paham" kata Rachel ragu

"Salah paham?" Tanya Billa sembari membuka wajahnya dari telapak tangannya. Rachel mengangguk 'iya'

"Rachel tu nangis karena... takut disini sendiri" katanya pelan tapi masih bisa di dengar oleh Billa yang terbengong bodo

"HAH!??? bodo Chel bodo! Gue kira lo kenapa-napa sampek gue relain air mata gue yang mahal ini tumpah. Wahhh Reseh lo emang Chel!" Kata Billa anarkis

"Hehe maaf. Mukak Billa kalok marah lucu duh" kata Rachel sambil menoel-noel hidung Billa

***

Kringg...kringg...kringg...

Bel pulang sekolah berbunyi. Rachel sedang membereskan alat tulisnya.

"Pulang bareng?" Tanya Billa

"Eh. Enggak deh Bil. Rachel mau langsung ke tempat kerja Rachel aja" jawabnya santai

"Tempat kerja? Lo kerja? Dimana?" Tanya Billa penasaran.

Rachel mengangguk," iya Rachel kerja. Di- eh Rachel buru-buru. Rachel duluan ya Bil" ucap Rachel dan keluar dari kelasnya menuju parkiran sekolah.

"Hufftt.. untung aja ga keceplosan. Huh! Dasar mulut ini ga bisa di jaga!" Gumamnya sambil menepuk-nepuk mulutnya.

Rachel mengeluarkan motor bututnya dari lahan parkiran. Ia sedikit mendorongnya. Ketika ia menstarter  motornya, motornya tidak mau menyala. Ia juga mengengkol dan tidak ada perubahan, tetap sama.

Akhirnya ia menyerah. Karena sudah sangat terlalu capek mengengkol. Beberapa bulir-bulir keringat jatuh di pelipisnya. Kembali ia mengusapnya.

Tiba-tiba terdengar ada suara klakson mobil seseorang yang berhenti tidak jauh darinya. Keluarlah seorang cowok yang sangat di kenal Rachel karena ia adalah bos Rachel di tempat Rachel bekerja. Siapa lagi kalok bukan Sagara.

"Mr-- Saga?" Kata Rachel heran.

"Apa lo liat-liat!" kata Sagara Dingin membuat Rachel tak ingin menatapnya. Rachel menunduk karena takut dengan tatapan mengintimidasi milik Sagara.

Sagara mengulum senyuman. Kemudian kembali datar." Kenapa lo? Lebih tepatnya kenapa motor butut lo?" Tanya Sagara

"Mm.. ga tau. Ga bisa nyalah" katanya pelan tapi masih bisa di dengar oleh Sagara.

"Kalok ngomong lihat orang yang diajak ngomong! Jangan nunduk!" Kata Sagara tegas

"Tadi kata Saga apa liat-liat. Jadi Rachel ga mau liat" katanya kikuk

"Lupain aelah! Naik!" Perintah Sagara

Rachel mengangkat kepalanya dan mengernyit tidak mengerti maksud Sagara.

"Naik!"

"Naik?"

"Naik mobil gue cupu!" Kesabaran Sagara habis menghadapi Rachel

Ucapan 'cupu' Sagara sangan menohok ke hati Rachel. Rachel menurut dan masuk ke mobil Sagara. Ia tertegun kaget melihat fasilitas mobil Sagara yang terbilang mahal.

Setelah Rachel naik, kemudian Sagara. Sagara menghidupkan mesin dan melajukannya keluar dari SMA Jaya permai.

Tiba-tiba suara Rachel mengejutkan Sagara yang sedang fokus menyetir. "SAGA!" Dengan terkujet Sagara mengerem mendadak.

"Apa-apaan sih lo! Lo mau kita mati. Lo mati emang ga penting! Tapi gue?! Siapa yang mau ngurus perusahaan gue? Hah?!" Kata Sagara hampir di titik puncak amarahnya.

Ga penting? Oh iya hidup aku emang ga penting. Batin Rachel.

"Ada apa?" Tanya Sagara sambil menyandarkan kepala ke kursi mobil.

"Motor Rachel gimana" tanyanya pelan

"Ih lo jerit cuman nanya itu? Udah gue jual!" Kata Sagara santai

"Tapi itu pemberian almarhum ayah Rachel hiks..hikss" tangis Rachel pecah. Ia menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.

"Bodo! Siapa juga yang mau beli motor butut lo!" Jeda sebentar. "Gue suruh orang suruhan gue bawa ke bengkel"

Tangis Rachel reda. Ia menoleh ke Sagara yang kembali menjalankan mobilnya. " tapi Rachel ga punya uang. Gimana Rachel nebusnya" ucap Rachel

" bisa diem ga?!" Bentak Sagara membuat Rachel diam terpaku.

Dan terjadilah suasana awkward  yang sangat Rachel takutin. Pasalnya saat ini Sagara marah padanya.

Lanjut ga ni? Lanjut dong thor hehe
Hei kalian para readers, jangan lupa vote dan comment ya hihi

Sampai juga sama sagara lagi di chapter berikutnya ya;)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Boy--Sagara✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang