BAB 2 [ JIJAY TRALALA ]

784 48 24
                                    

***

Nara dan Arkan saling melempar tatapan sinis, berniat melanjutkan perdebatan mereka yang sempat tertunda, namun belum mengatakan satu kata pun, mereka dikagetkan oleh teriakan..

"NARAAAAA. " teriak Ragil yang baru masuk ke dalam uks.

Ragil satu-satunya cowok yang terang-terangan mendekati Nara, ia tak peduli sebarapa banyak Nara menolaknya, namun yang menjadi mottonya adalah, kerja keras tak akan mengkhianati hasil.

Ragil lari mendatangi Nara ia memegang kedua bahu Nara dan menatapnya "kamu gak papa? Ada yang sakit gak? "

"ih apaan sih lu megang-megang gue, modus kan lu?" sahut Nara sembari melepaskan tangan Ragil yang berada dikedua bahunya.

"kan aku khawatir Ra." sahut Ragil dengan wajah yang terlihat biasa saja menurut NARA.

Modus dikit tapi. Batin Ragil.

"dih ehw jijay gue, sana lu keluar deh. " usir Nara.

Arkan memutar bola matanya malas dengan drama yang terpampang jelas di depan retinanya.

"apa sih lu berdua ribut banget. "

"heh kenapa jadi lu yang ribet sih. " sahut Ragil dan Nara bersamaan.

"ya gak juga sih, yodah gue keluar. "

Arkan keluar sambil menahan sesak didadanya, sialan. Batinnya.

***

"Naraaaa. " teriak Dindra dan Candice saat masuk ke uks.

Nara meringis "apaan sih nyet teriak-teriak segala, kalau mau minta tanda tangan ya santai aja kali njir. "

Ragil yang sedari tadi duduk dikursi sambil memainkan ponselnya menoleh, ia menatap tajam Diandra yang juga sedang menatapnya dengan tatapan serupa.

"APA LU LIAT-LIAT GUE?!! " bentak Diandra dengan mata melotot.

Ragil menatap sinis ke arah Diandra "dih apaan sih, kegeeran banget sih jadi kembaran KUNTI. " tegas Ragil di akhir kalimatnya.

"apa lu bilang??? Gue kembaran kunti? "

"iya lu kembaran KUNTI. "

"SORRY YAH, MUKA GUE INI MIRIP MALAIKAT, GAK KAYAK LU MIRIP IBLIS. "

"apaan lu njing, muka diatas rata-rata kek gini dibilang iblis?, muka gue ganteng kali, buktinya aja, Nara kecantol ama gua. " ujar Ragil dengan pedenya.

Nara melotot "dih mit-amit jabang bayi. "

Diandra tertawa sini "haha, lu gak denger tuh, Nara aja jijik ama lu. "

Sebelum Diandra melanjutkan perkataannya, Candice akhirnya menengahi pertengkaran tak berfaedah itu.

"udah deh lo berdua, kerjaannya berantem mulu, udah si Nara ama Arkan, eh lu berdua lagi, lama-lama gue nikahin lu Berdua. " sahut Candice santai sembari duduk di samping Nara.

"DIH NO WAY." teriak Diandra dan Ragil bersamaan.

"nah gue setuju kalau itu." ujar Nara.

"apaan dah gue nikah ama dia, udah jelas-jelas semalam gue tuh dilamar ama manu rios, jadi, karena gue orangnya setia, gue gak mungkin selingkuh ye khan. " sahut Diandra.

AVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang