BAB 4 [ KENAWHY? ]

459 35 15
                                    

***

Nara duduk disofa dengan gelisah, ia melirik ke kanan dan ke kiri.

"lu kenapa sih Ra? " Diandra bingung.

Nara tersentak "eh gak papa. "

"serius? "

"iya Dinda. "

Diandra kembali mengobrol dengan cowok di hadapannya sedangkan Candice yang juga berada di sofa lainnya.

Nara sudah tak tahan.

"Ra? "

"ngapa? "

"gue mau ke toilet dulu yah? "

"yaudah iya sana. "

Nara menyimpan ponselnya di meja lalu beranjak menuju toilet.

Sesampainya ditoilet Nara menatap wajahnya, "gue cantik gini kok belum ada yang punya yak." batinnya seraya menatap pantulan wajahnya.

"ya kali kagak ada yang mau ama cewek cantik plus bahenol kek gue." ucapnya sambil menatap cermin dihadapannya.

Nara kembali tersadar dan mulai merapikan pakaiannya lalu keluar.

Nara membuka kenop pintu toilet, namun anehnya pintunya tidak terbuka sama sekali malaupun Nara sudah berusaha sekeras mungkin.

Nara panik, ia mulai takut akan sesuatu yang aneh mungkin terjadi, ia bingung, mengapa pintu toilet wanita ini tak bisa terbuka, padahal tadi masih baik-baik saja.

•••

Ditempat lain,

Candice mengedarkan pandangannya mencari Nara yang belum kembali dari toilet, padahal ini sudah jam 10.00 dan mereka mau pulang, tapi sayangnya Nara belum juga kembali.

"napa lu Ca. " tanya Diandra.

"ini din, si Nara belom balik-balik dari tadi, waduhhh gimana nih?" sahut Candice.

Diandra mengernyit heran, "lah Nara belom balik juga?," Diandra melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya "lah udah sejam ke toilet masa, ngapain sih dia. " sambungnya.

"yaitu makanya gue juga bingung. " timpal Candice.

"yaudah kalau gitu, gimana kalau gue nyusul si Nara aja, lu tunggu sini. " kata Diandra, Candice mengiyakan perkataan Diandra.

Diandra berlari kecil menyusuri koridor yang mengarah ke toilet wanita, ia membuka kenop pintu toilet itu, namun Diandra merasakan ada yang aneh dengan pintu ini.

"kenapa gak mau kebuka sih. " batinnya sambil berusaha membuka kenop pintu.

"Ra, lu didalem gak? " teriak Diandra.

"Dinda, iya Din, gue didalem please bukain pintunya Din. "

"oke lu tunggu bentar. "

Diandra memutuskan untuk mendobrak pintu toilet wanita itu. Dan tiba-tiba, seseorang membekap mulut Diandra dari belakang hingga pingsan.

AVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang