BAB 3 [ MALU AING ]

582 40 25
                                    

***

Nara, Candice, dan Diandra menatap nanar kepergian Alysha yang sudah terlepas dari predikat jomblonya, sementara mereka?, masih setia dengan predikat jomblo.

Nara tersentak saat merasa ada yang memegang salah satu bahunya, ia berbalik.

"anjir kaget gue, kenapa dah lu pada?" sahut Nara saat melihat Diandra dan Candice yang menatapnya dengan tatapan memelas.

"Alysha aja malming Ra,masa kita bertiga kagak." ujar Diandra.

"lu ajak ae noh si Revan malming." usul Nara yang ditanggapi dengan kesal oleh Diandra.

"dih mit-amit, gue benci ama tu anak setan. "

"benci ama cinta kagak beda jauh loh Ra, kayak lu ama Arkan gitu loh. "

"gue mah ogah ama si Arkan. "

"yaudah deh gak usah bahas itu, kita malmingan aja hayuk. " Diandra beranjak dari posisinya.

"eh eh, lu mau malming ama sapa jones?" tanya Nara.

"ya pokoknya malming lah, kita gak boleh kalah ama Alysha dong. " ujar Candice.

"lah, Caca, lu kan tau, Alysha itu punya pacar, lah kita?, boro-boro pacar, gebetan aja kagak ada." ujar Nara kesal.

"yaelah, malming bertiga aja dong, mang jomblo gak bisa malming?" sahut Candice tak mau kalah.

"gini ya Caca, Dinda, katanya, kalau jomblo, kagak usah sok-sokkan malming, nanti jalanan makin macet gegara lu pada." sahut Nara.

"omg!!! nusuk ampe ke paru-paru Ra, kita itu gak bisa diginiin." ujar Candice dan Diandra mendramatisir.

"lah alay dah." sahut Nara acuh tak acuh.

keadaan menjadi hening, Nara yang sedari tadi membaca novel kesukaannya pun merasa bingung saat tidak mendengar ocehan kedua sahabat jonesnya.

Nara mengangkat wajahnya lalu menatap seram Diandra yang juga sedang menatapnya dengan puppy eyes yang terlihat seperti tatapan pyschopat bagi Nara.

"waduh ada yang gak beres nih." batinnya dengan wajah cemas.

"lu ngerti kan Ra?" sahut Candice sembari duduk di samping Diandra yang sedang menunjukkan puppy eyesnya.

Nara memutar bola matanya malas "ish, pasti lu pada mau ngajak gue yang suci ini ke club lagi deh."

"hehe, tau aja lu Ra, mau yah yah." bujuk Candice dan Diandra bersamaan.

Nara melepaskan tangan Diandra yang masih setia berada di bahu imutnya "gue mau, tapi, lu berdua yang harus izin ke abang gue."

Diandra dan Candice saling tatap "tamat kita bedua." batin keduanya.

Nara tersenyum miring saat melihat reaksi kedua sahabatnya "gimana?, mau gak nih?, sebelum gue berubah pikiran."

Candice menatap Nara dengan tatapan yang tak bisa diartikan sembari menggaruk kepalanya "masa harus kita sih ra."

"yaiyalah kanlu berdua yang ngajak gue, masa gue juga yang harus izin."

AVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang