Love Letters 10

1.1K 223 21
                                    

🖤

"Oppa! Kau sadar kan kalau kau bukan appaku?!" seru marah Lisa pada Jiyong yang baru saja mengangkat panggilannya.

Jiyong tengah berada dalam sebuah meeting dengan Yang Hyunsuk ketika Lisa menelponnya. Dan Lisa yang sebelumnya ingin meminta maaf karena siang tadi tiba-tiba marah, memilih untuk mengurungkan niatnya, pulang ke dormnya sendiri kemudian menelpon Jiyong. Menelpon beberapa kali sampai Jiyong menyerah dan keluar dari ruangan Yang Hyunsuk untuk menjawab panggilan itu.

"Tentang apa ini?" tanya Jiyong, tetap tenang walaupun kemarahan terdengar jelas dari suara Lisa.

"Kenapa oppa melakukannya padaku?! Sekarang aku seharusnya sedang berjalan-jalan dengan-"

"Oh... soal itu? Dia bukan pria yang baik Lice," potong Jiyong yang kemudian bersandar di dinding lorong lantai 8 agensinya, mencari posisi ternyaman untuk mendengarkan ocehan Lisa. Siang tadi gadis itu marah karena diajak pergi ke salah satu tempat kencan Jiyong dan sekarang dia marah karena Jiyong menggagalkan rencana kencannya. Bukankah Jiyong jadi terlihat sedikit aneh karena ia menikmati luapan emosi Lisa yang tidak dapat ditahan itu?

"Apa? Dia tidak baik? Hei! Kau juga bukan pria baik, oppa!"

"Ya, karena itu aku tahu dia bukan pria baik. Kau akan berterimakasih padaku suatu saat nanti gadis kecil,"

"Oh ya? Ya, mungkin aku akan berterimakasih padamu tapi bukan hari ini! Bukan tugasmu untuk mengawasi hubungan asmaraku oppa!" omel Lisa pada ponsel sekaligus seseorang di ujung saluran telponnya sembari berjalan mengelilingi dormnya. "Hari-hari mu mengatur hidupku sudah berakhir oppa!"

"Oh ya? Kita lihat saja nanti, adik kecil," balas Jiyong masih dengan nada bicaranya yang tenang. Lisa sempat terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dan begitu Lisa ingin membalas ucapan Jiyong, pria itu sudah lebih dulu mematikan panggilan mereka.

Sikap Jiyong benar-benar berhasil membuat Lisa menjerit frustasi saking kesalnya. Sikap Jiyong juga membuat niat Lisa untuk meminta maaf atas emosi anehnya siang tadi jadi menguap begitu saja.

Malam sepi yang harusnya Lisa nikmati dengan bersenang-senang, kini berubah menjadi malam panjang yang penuh rasa kesal. Kesal terhadap sikap Jiyong yang menurutnya benar-benar di luar batas. Sementara itu, di tempat lain, Jiyong hanya terkekeh kemudian kembali melangkah masuk kedalam ruang CEO agensinya. Kembali berkutat dengan meeting-meetingnya.

"Siapa?" tanya manager utama Big Bang ketika Jiyong kembali masuk.

"Bukan siapa-siapa," balas Jiyong. "Hanya seorang teman yang sedang marah,"

"Ah... baiklah,"

"Jiyong-ah, aku dengar beberapa staff membicarakan Lisa, mereka bilang Blackpink pergi ke Monkey Museum, dan Lisa membuat masalah disana," tanya Yang Hyunsuk begitu Jiyong kembali duduk di tempatnya. Jiyong terdiam, sempat bimbang untuk memilih antara berbohong atau mengatakan yang sebenarnya. "Kurasa aku harus memberitahumu dulu sebelum memanggil mereka, kau tahu sesuatu?"

"Ng... ya, aku yang menyuruh Blackpink datang. Mereka berempat terlihat tertekan karena masalah internal kita membuat comeback mereka tertunda jadi aku mengundang mereka untuk datang ke Monkey Museum. Tapi keempatnya tidak terlihat ingin datang lagi ke Monkey Museum, mungkin night club yang mereka bayangkan berbeda dengan kenyataannya dan mereka tidak nyaman berada disana. Tidak ada masalah apapun yang mereka sebabkan, mereka bersamaku kemarin,"

"Sungguh? Kau tidak sedang mencoba melindungi gadis-gadis itu kan?"

"Untuk apa aku melindungi mereka darimu dengan menyembunyikan masalah mereka darimu? Tenang saja, kemarin mereka bersamaku dan tidak membuat masalah apapun,"

Jiyong berusaha meyakinkan beberapa orang penting di hadapannya, berusaha menghindarkan Blackpink dari masalah karena melanggar aturan dengan datang ke Monkey Museum. Jiyong yang salah, karena memberikan kartu anggotanya pada Lisa. Walaupun ia sendiri tidak pernah menduga kalau gadis itu akan datang dengan teman-temannya dan membuat masalah karena mabuk.

Usai malam itu, Jiyong mulai sibuk dengan beberapa pekerjaannya. Bukan mengurus Big Bang atau karir solonya, sama seperti Seungri yang punya banyak bisnis pribadi selain karirnya, Jiyong pun begitu. Kalau belum tahu, Jiyong adalah orang kedua yang akan ditawari saham YG, setelah Yang Hyunsuk menawarkan saham itu pada PSY. Jiyong punya andil yang cukup besar di YG dan kali ini ia harus di sibukan dengan urusan-urusan sebagai seorang pemegang saham.

"Ini daftar pekerjaan-pekerjaan yang masuk untuk minggu depan," ucap Taehee, manager pribadi yang juga merangkap sebagai asisten pribadi Jiyong. Pria itu mengulurkan sebuah map hitam tebal berisi selembar kertas tentang pekerjaan 'mendesak' yang perlu segera di konfirmasi.

"Syuting New Journey To The West untuk Mino dan Jinwoo? Bukankah variety itu sudah di setujui bulan lalu?" tanya Jiyong begitu membaca poin paling atas dari daftarnya.

"Yang bulan lalu hanya untuk Mino tapi kemarin Produser acara itu menelpon pihak agensi dan meminta persetujuan baru untuk Jinwoo, sangat mendadak karena teaser acara itu sudah di rilis semalam,"

"Tolak permintaan ini, kita tidak bisa tiba-tiba mengirim Jinwoo ke acara ini, syutingnya bukan di Korea kan? Lalu... Running Man untuk Jennie? Bukankah minggu lalu sudah selesai?"

"Episode tambahan,"

"Ah... kalau begitu setujui saja,"

"Dan mereka mengajukan proposal lagi untuk Seungri, Mino, BI dan Bobby,"

"Mino tidak boleh, tapi Jennie, Seungri, BI dan Bobby setujui. Bagaimana akhir syuting Seungri di Xiamen?"

"Ng... Seungri sempat marah dan bersembunyi di toilet,"

"Ne?! Apa yang membuat Seungri marah sampai bersembunyi?!"

"Konsep acaranya adalah liburan dengan dana terbatas dan... Seungri yang saat itu sedang berperan sebagai perencana liburannya sedikit bingung karena ia harus berhemat? Seungri bahkan memesan 3 gelas es americano dan meminta pelayan untuk membaginya jadi 6 gelas, pelayan perlu menambahkan banyak es di tiap gelasnya,"

"Seungri? Melakukan itu untuk berhemat? Heol! Harusnya aku ikut acara itu," komentar Jiyong sembari tertawa terbahak-bahak. Membayangkan Seungri yang biasanya sangat mudah mengeluarkan uang jadi tersiksa karena tidak bisa menghabiskan banyak uang. "Aku harus menonton acara itu,"

"Coba lihat poin terakhir Ji," pinta Taehee, ingin tahu apa setelah ini Jiyong masih tertawa atau tidak. "Produser Salty meminta kita mengirim G Dragon, Lee Sungkyung, Lalisa, Jisoo dan June untuk 5 episode berikutnya,"

"Mwo?? Aku?"

"Banyak fans yang ingin melihat G Dragon si satu-satunya pemilik Black card menjadi perencana liburan. Mereka ingin tahu bagaimana liburan khas G Dragon dan mengirim banyak sekali email serta komentar ke pihak produser acara itu,"

"Kemana liburannya?"

"Untuk episode G Dragon dan Lee Sungkyung ke Jepang, lalu episode Lalisa, Jisoo dan June ke Hawaii,"

"Heish... aku ingin ke Hawaii, kalau mereka mau, G Dragon dan Lalisa ke Hawaii, lalu Jisoo dan June ke Jepang,"

"Lalu Lee Sungkyung?"

"Dia harus syuting drama, tidak bisa pergi keluar negri jadi... bagaimana kalau kita mengganti Lee Sungkyung dengan Sandara atau Yongbae? Kabari pihak acara itu secepatnya, dan kalau mereka setuju kita bisa mengurus kontraknya," ucap Jiyong dengan kepala yang mulai membayangkan hal-hal menyenangkan.

"Dan kalau mereka menolak?"

"G Dragon tidak akan pernah muncul di acara mereka?"

"Astaga... kau sangat ingin pergi ke Hawaii dengan Lisa heum? Kalau begitu ajak saja gadis itu, kenapa harus memakai acara ini sebagai alasan?" ledek Taehee yang hanya Jiyong balas dengan naikan bahu dan kekehan kecil.

🖤

Love LettersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang