Kriiiing....
Bunyi alarm membangunkan Letta yang baru saja tertidur selama 3 jam, mengingat Letta baru pulang dari Exodus clubbing jam 2 pagi.
Setelah mendengar bunyi alarm, Letta pun langsung terbangun dan bersiap-siap pergi ke sekolah.
Karena semalam Bi Surti menyampaikan pesan papanya agar ia tidak telat berangkat ke sekolah hari ini, kalo sampai ia melanggar perintah papanya, bisa-bisa fasilitas yang Letta pegang hari ini lenyap seketika disita oleh papanya.
Setelah selesai bersiap-siap, Letta langsung pergi ke ruang makan untuk sarapan. Dan seperti biasa, ia sarapan seorang diri karena papanya sudah berangkat kerja dari pagi buta.
Setelah selesai sarapan, Letta langsung pamit kepada Bi Surti. Karena walau bagaimanapun, Bi Surti lah yang telah merawat Letta dari kecil hingga sebesar ini. Maka dari itu ia harus tetap bersikap sopan sekalipun Bi Surti hanya pembantunya.
"Bi, Letta berangkat sekolah dulu ya bi. Assalamualaikum." pamit Letta.
"Oh iya non, ati-ati. Waalaikuksalam." jawab Bi Surti.
Setelah itu Letta langsung menghampiri mobilnya yang sudah berada di halaman rumah, dan langsung melajukannya ke sekolah dengan kecepatan sedang.
~~~~
Sesampainya di sekolah, Letta langsung memarkirkan mobilnya di parkiran khusus siswa yang memang menjadi salah satu fasilitas yang dimiliki sekolah ini.
Karena Letta murid baru, jadi setelah memarkirkan mobilnya ia langsung berjalan mencari ruang kepala sekolah untuk menanyakan dimana kelasnya.
Selama ia berjalan, banyak pasang mata yang memperhatikannya dengan tatapan yang sulit diartikan. Entah karena kecantikan seorang Arletta atau karena ia murid baru.
Setelah menemukan ruang kepala sekolah, ia langsung mengetuk pintu dan masuk ke dalam.
"Permisi pak, saya Arletta Audrey Brawijaya murid pindahan dari sekolah Acropolis. Saya mau nanya, kelas saya dimana ya pak?" tanya Arletta dengan sopan.
"Ohhh jadi kamu yang namanya Arletta. Bukannya seharusnya kamu masuk ke sekolah ini dari kemarin ya?" ucap Pak John selaku kepala sekolah.
"Ehh iya pak maaf, kemarin saya kesiangan jadi gak masuk sekolah deh hehehe." jawab Letta sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal, lengkap dengan cengiran khasnya.
"Ah yasudah lah, yang penting sekarang kamu masuk. Oh iya untuk kelas kamu itu kelas XI IPS 2, kelasnya tepat di sebelah kiri di samping lab gedung sebelah" ucap Pak John.
"Oh iya Pak, terima kasih." Balas Letta sambil sedikit tersenyum dan dibalas anggukan oleh Pak John.
Setelah itu Letta langsung keluar dari ruangan kepala sekolah dan lanjut mencari ruang kelasnya.
Setelah sekian lama mencari akhirnya Letta menemukan kelasnya.
"Ahhh akhirnya ketemu juga, nyari ruang kelas udah kayak nyari jodoh, lama banget gk ketemu-temu." ujarnya pada diri sendiri.
Setelah itu ia langsung mengetuk pintu, dan ternyata sudah ada guru yang sedang mengajar. Dan guru itupun langsung menghampiri Letta yang masih berada di ambang pintu.
"Ehh kamu Arletta ya, murid baru yang pindahan dari sekolah Acropolis" ucap guru itu dengan ramah.
"Oh iya bu, saya Arletta." jawab Letta.
Setelah itu Letta langsung diajak masuk oleh guru itu dan dipersilahkan memperkenalkan diri terlebih dahulu.
"Nahh anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu Arletta." ucap guru tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Couple
Teen FictionArletta Audrey Brawijaya seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya raya. Harris Brawijaya adalah papanya Arletta sekaligus seorang pengusaha sukses yang memiliki banyak perusahaan. Alvis Alvredo Putra Pramoesatya adalah anak dari Richard Pramo...