Part 2

215 25 2
                                        

Saat sudah sampai di depan gerbang sekolah, Letta mendengus kesal karena ternyata gerbang sekolah sudah di tutup. Bagaimana tidak? Secara ia datang jam setengah 9 sedangkan sekolahnya masuk jam 7

Tiiiin.. Tiiiin..

Letta menekan klakson mobil nya panjang, berharap Pak Wais -satpam sekolahnya- mendengar lalu mempersilahkannya masuk.

Tetapi nyatanya realita tidak sesuai dengan khayalan Letta, saat Pak Wais membuka gerbang, bukannya mempersilahkan gadis itu masuk tetapi Pak Wais malah mengomelinya.

"Berisik Letta! karena kamu telat satu setengah jam, kamu tidak diperbolehkan masuk sesuai peraturan sekolah!" ucap Pak Wais tegas.

Letta pun mendengus malas,  bukannya mendengarkan nasihat Pak Wais ia malah langsung membelokkan stir mobilnya, lalu pergi begitu saja.

Yang ada dipikirannya ia tidak peduli tentang semua ocehan Pak Wais, yang penting dari rumah ia sudah niat ke sekolah. Dan jika nantinya ia tidak di izinkan masuk karena telat yasudah gak masalah yang penting dia sudah berusaha.

Letta akhirnya memutuskan pergi ke cafe yang terletak tidak jauh dari sekolahnya. Karena jika Letta kembali pulang ke rumah, ia malas menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan asisten rumah tangganya.

Saat sampai di cafe, karena Letta ingin merokok sambil menikmati sejuknya angin, jadi ia memilih meja yang berada di rooftop.

Setelah mendapatkan mejanya, ia pun hanya memesan minuman caramel macchiato untuk ia minum sembari merokok.

"Gue boleh duduk di sini?" tiba tiba ada seorang laki laki yang menginstrupsi letta.

Letta pun langsung mendongakkan kepalanya agar ia bisa melihat rupa seseorang yang telah menggaggunya itu.

Rambut hitam pekat, alis tebal, hidung mancung, mata coklat, bibir merah tipis, rahang tegas dan..... sempurna. Ya! Kira kira seperti itulah kata kata yang bisa menggambarkan rupa laki laki tampan itu.

Letta hanya mengangguk sebagai jawaban.

Lelaki yang tidak Letta ketahui namanya itu langsung menarik bangku yang berada di depannya untuk ia duduki.

Hening. Tidak ada yang membuka obrolan.

Sampai lelaki itu memecahkan keheningan di antara ke duanya.

"Gue Alvis nama lo siapa?" tanya laki-laki itu sambil menatap letta.

"Gak penting" jawab letta dengan malas, lalu ia langsung mengeluarkan sebatang rokoknya dan menyalakannya dengan pemantik yang sudah ia bawa dan mulai menghisap rokoknya.

Sedangkan lelaki yang bernama Alvis itu hanya diam mendengar  tanggapan Letta.

"Ini mba pesanan nya" ucap seorang pelayan yang mengantarkan pesanan Letta dan membuatnya menghentikan sejenak kegiatan merokoknya.

"Mba? gua masih muda kali" gumam Letta kesal, sontak pelayan itu langsung meminta maaf dan langsung bergegas pergi.

"Btw lo ngga sekolah?" tanya Alvis kepada Letta yang sedang meminum caramel macchiatonya.

Letta menghembuskan nafasnya kasar, ia menghentikan aktivitasnya yang sedang meminum lalu menatap Alvis.

"Lo sendiri?" bukannya menjawab pertanyaan Alvis tetapi ia malah kembali mengajukan pertanyaan kepada laki laki itu.

"Gue kesiangan" jawab alvis singkat.

"Kalo gitu jawaban gua sama kaya lo" ucap letta sambil kembali menghisap rokoknya.

*****

TBC

Diatas itu mulmednya mobil Letta ya guys... 👆

Jangan lupa vote dan comment ya guys... 😊

Don't be a silent readers...
See you in next part💖

The Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang