Part 4

26.7K 4.7K 529
                                    

HARI ini Jeno dan Jaemin memutuskan untuk membolos. Jeno sudah memberitahu kedua orang tuanya jika ia berada di rumah pohon. Sedangkan Jaemin memberitahu Ibunya jika ia sedang bersama Jeno. Lagipula Jaemin tidak ingin diam dirumahㅡia terlalu muak.

"Hahh.." Jeno menghirup nafas dengan dalam, ia menatap hamparan rumput luas yang tersaji dengan mata yang berbinar. "Udah lama ya kita gak kesini?" gumamnya pelan; bertanya pada Jaemin yang juga sedang melakukan hal yang sama.

Ya, setelah menghabiskan waktu seharian berdiam diri dan bermalas-malasan di rumah pohon. Kedua orang itu memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar hutan; mereka mengunjungi tempat yang dulunya sering mereka kunjungi.

Jaemin mengangguk. "Kita terlalu sibuk kayanya. Apalagi kamu, selalu sibuk sama dunia kamu sendiri." bibirnya mencebikㅡia mencabut bunga dandelion yang berada di depannya. Meniup bunga itu hingga bunga tersebut memisahkan diriㅡterlihat begitu Indah.

Mendengar itu Jeno mengulum senyum. Ia merangkul bahu Jaemin. "Kamu juga terlalu sibuk sama Haechan, aku males sama dia."

"Kenapa?"

"Galak. Udah berapa kali dia ngebentak aku, padahal aku gatau salah aku apa."

Jaemin tertawa kecil mendengarnya. Well, Haechan memang tidak menyukai Jeno karena lelaki itu brengsek, dan Jaemin tidak mungkin mengatakan hal tersebut pada Jeno.

Lagi pula, memang kenyataan. Jeno sangat brengsek! Sebagian anak laki-laki di sekolah membenci Jeno karena selalu menarik perhatian para gadis. Sedangkan Jeno selalu bertingkah masa bodohㅡmengabaikan mereka semua seolah tidak terlihat.

"Kamu harus ngerubah tingkah laku kamu. Emangnya kamu mau terus terusan kaya gini? Udah ada korbannya loh, Yiyang salah satunya." kini Jaemin menatap wajah Jeno; melihat reaksi yang akan diberikan lelaki tampan itu.

Tapi Jeno hanya mengangkat bahu. Ia terus menatap ke depan; menikmati hamparan rumput Indah yang begitu luas. Melupakan kejadian yang baru saja menimpa dirinya. "Aku lagi gak pengen bahas itu buat sekarang. Kenapa kita gak nikmatin aja hari ini." lelaki itu berdiri; mengulurkan tangan pada Jaemin.

Menghela nafas. Jaemin meyambut uluran tangan Jeno dan ikut berdiri. "Mau kemana?"

"Kemana aja, disini banyak tempat bagus. Itung-itung buat refresing." lalu Jeno berjalan terlebih dahulu. Melepaskan genggaman tangannya dan Jaemin; memimpin jalan. Membiarkan tetesan embun membasahi kakinya yang telanjang.

Ya, mereka memang sengaja bertelanjang kaki. Sedangkan sepatu yang mereka gunakan sebelumnya kini berada di dekat pohon.

Berbicara tentang refresing. Jaemin ingat sebentar lagi mereka akan pergi untuk berkemah! Semalam ia kembali membicarakannya dengan Jeno. Dan lelaki itu setuju untuk ikut.

"Jen!"

Splash

Jeno langsung menutup mata ketika merasakan cipratan air di sekitar wajah. PelakunyaㅡJaeminㅡsudah tertawa lepas. Ia menggunakan embun untuk menyipratkan air pada wajah Jeno.

"Sini kamu! Aku bales ya." Jeno beteriak; mulai mengejar Jaemin yang kini sibuk menghindari Jeno. Mereka berlariㅡmemutari tempat itu dengan tawa yang mengembang.

[1] Rewrite The Stars《Nomin》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang