Rayya kembali rutin menghabiskan setiap senjanya di Daun Alang,
Seorang diri, memotret, menikmati chocolate hangat, atau kadang menyelesaikan pekerjaan.Hari-harinya semakin menyenangkan.
“Mas, biasa ya” ucap Rayya sambil tersenyum
Seisi Daun Alang sudah hafal pada Rayya, juga pada apa yang akan dia pesan.Rayya lalu duduk dan tersibukkan dengan pekerjaannya.
Masih seperti itu sampai suara seseorang mengagetkan Rayya.
“Masih sering kesini?” ucap suara laki-laki yang kemudian duduk di hadapan Rayya.Rayya sangat hafal suara ini.
Rayya tidak yakin mampu mengalihkan pandangannya untuk menatap si pemilik suara.
Ada sedikit keheningan disana, Rayya sedang menguatkan diri untuk mengangkat kepala menatap orang di depannya. Pria itu masih menunggu Rayya menjawab pertanyaannya.Perlahan akhirnya Rayya memberanikan diri, ia mengalihkan pandangan dari notebooknya, menuju…
"Randu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
RomanceJika Cinta itu memberi, Maka melepasmu adalah pemberian terbesar dariku.