Randu Rindu

74 6 0
                                    

Randu kembali datang lebih dulu.
Duduk di sudut Daun Alang, tepat di hadapan kursi yang selalu ditempati Rayya.
Randu memperhatikan sekelilingnya, mengingat kembali semua yang dilaluinya bersama Rayya. Perlahan Raut muka Randu berubah sendu.

Seandainya penyesalan mampu menyapa lebih awal sebelum keterpurukan datang. Tentu kesalahan menjadi mustahil dilakukan.

Sikap bodoh yang dulu terasa asik dimainkan. Kini hanya menyisakan penyesalan.

"Menyia-nyiakan besarnya curahan kebahagiaan yang kamu berikan adalah penyesalanku yang paling dalam" gumam Randu.

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang