sebuah perasaan

24 3 0
                                    

"Syah kamu mau kemana" tanya Azhar
"Aku mau sholat dulu zhar, kamu mau ikut"tanya Aisyah
"Hah sholat? dimna?, masjid nggk ada digunung kyk ini..hahahha"tawa Azhar
"Nggk usah kemasjid asalkan tempatnya bersih dan menghadap kiblat zhar, lagi pula disitu juga ada air kan bisa wudhu"ucap Aisyah
"Emmm kmu ajalah, aku mau gabung sama yg lain"ucap Azhar dan pergi

Aisyah melakukan sholat isya disamping tenda, asalkan tempatnya bersih dari najis. Azhar dan yg lainnya tengah merayakan pesta di tempat sebelah karna ada pendaki lain yg tengah melakukan masak banyak untuk pendaki lainnya. Suasana begitu ramai, tarian, makanan dan lainnya menghiasi pesta makan itu, Azhar menghampiri Aisyah yg sudah selesai sholat dan mengajaknya kepesta namun saat Azhar ingin menghampiri Aisyah ia melihat Aisyah tengah diganggu dua pendaki mabuk, terlihat jelas Aisyah ketakutan hingga ia menangis kemudian Azhar berlari dan memukul satu pendaki yg ingin menyentuh Aisyah. Aisyah hanya bisa duduk memeluk kedua lututnya dan menangis, Azhar berkelahi dengan dua pendaki mabuk itu dan berhasil mengusir mereka, Azhar memeluk erat Aisyah yg ketakutan agar menjadi lebih tenang. Tanpa Aisyah sadari ia memeluk Azhar dan merasa lebih tenang.

"Astagfirullah, maaf zhar aku tidak sengaja"ucap Aisyah berdiri dan mengelap air matanya
"Tenanglah Aisyah, kita teman jadi aku akan melindungimu" ucap Azhar

Aisyah berlari kedalam tenda dan menutupnya rapat rapat. Malampun berlalu kini malam yg gelap berganti terang yg menyilaukan mata, udara sejuk pegunungan dan sinar matahari terasa begitu hangat ditubuh. Aisyah keluar dari tenda dan melihat Azhar yg tengah duduk tertidur didepan tendanya, Aisyah ingin membangunkannya namun tak enak hati, ia tak tau ternyata Azhar menjaganya didepan tendanya sungguh lelaki yg baik hati.

"Kasian Azhar, apakah aku harus membangunkannya"bingung aisyah dan tiba tiba
"Zhar bangun, kenapa kamu tidur disini?"tanya jein
"Emmmm ehhh aku ketiduran ya" ucap Azhar terkejut
"Zhar makasih ya"ucap Aisyah dan merapikan serta membereskan tendanya untuk melanjutkan pendakian
"Zhar biar aku bantu, lagian kamu terlihat lelah, lebih baik kmu cuci muka disungai itu aja"ucap Aisyah menunjuk kearah sungai
"Iya sya, terima kasih"ucap azhar dan pergi

Azhar mencuci mukanya disungai yg sejuk dan menyegarkan, terasa amat nyaman sungai ini, azhar sempat berfikir pastilah air terjun yg mereka akan lalui nanti begitu indah dan besar sehingga mampu mengalirkan air hingga kesini. Pendakian berlanjut dan kini mereka semua lebih bersemangat karena sebentar lagi mereka akan sampai dipuncak gunung yg konon indahnya luar biasa. Disaat mereka mendaki azhar melihat sebuah air terjun yg membuat suhu sekitar dingin sejuk, mata Azhar tertuju pada air yg tergenang dibawah air terjun itu dan rasanya ingin sekali menyegarkan tubuh.

"Semua liat itu, air terjunnya indah ya, kita otw kesana dulu baru lanjut mendaki"ucap Azhar dan berlari menuju air terjun itu
"Ehhh tunggu Zhar, entar kita kemalaman sampe puncak, kamu mau kita ketinggalan matahari tenggelam"ucap jein
"Hufftt ok lah, nanti ajalah air terjunnya"ucap azhar kecewa

Aisya tersenyum melihat tinggah lucu Azhar, dengan sigap Aisyah meraih tangan Azhar dan menariknya untuk melanjutkan pendakian.

"Ehhh syah, nggk apa apa nih kamu pegang tangan aku,hahaha"tawa azhar (meledek)
"Kita kan teman, santai ajalah"ucap aisyah tertawa

Akhirnya mereka sampai pada puncak nya, tepat waktu untuk melihat matahari terbenam indah, warna merah jingga menghiasi langit sore, angin sepoy sepoy meniup lembut seluruh tubuh, dan burung burung berterbangan menambahkan keindahan sore itu.

"Syah lihatlah keindahan ini, bukankah ini perasaan yg amat membingungkan, perasaan yg rasanya tak ingin pergi dan melewatkan semua ini, apakah ini namanya cinta..."ucap Azhar
"Hah cinta" tanya Aisyah bingung
"Ya.... cinta alam"ucap Azhar tenang

Setelah melihat semua keindahan itu, kini waktunya mereka memdirikan tenda ditempat yg disediakan, pesta besar kembali diadakan dan kini Aisyah ikut dalam pesta itu.
Tiba tiba saja Azhar berteriak dan mengajak semua orang untuk bernyanyi bersama.

"Ayo semua kita menyanyi dan menari" teriak Azhar

Semua orang bertepuk tangan, bersorak dan menari. Aisyah terlihat begitu bahagia, kini kaca mata yg ia kenakan ia lepas dan mengantunginya, sungguh Aisyah bahagia.. setelah pesta itu selesai sekitar pukul 11:24 kini semua orang kembali ketenda masing masing. Namun ada seseorang yg berjalan menuju puncak, aisyah sempat penasaran dan mengikutinya.

"Huffttt, ternyata malam ini begitu dingin"ucap Azhar dan terus mendaki
"Kenpa Azhar mendaki sendirian malam malam, mencurigakan"bingung Aisyah
"Ohhh jadi dia mau kepuncak dan membuktikan bahwa mitos legenda tentang arwah penasaran itu tidak ada"ucap Aisyah mengerti
" kenapa harus takut, jaman moderen kayak gini masih percaya sama setan"ucap Azhar sendirian
"Katanya nggk jauh dari tempat kemah ada satu rumah yg saat bulan september tanggal 25 selalu muncul rumah dalam satu malam kemudian menghilang, memang ada ya rumah kayak gitu..hahaha"tawanya sendirian dan tiba tiba....
"Baaaaaaaaa"teriak Aisyah membuat Azhar terkejut
"Aaaaaaa setan anjay"teriak Azhar
"Hahahahaha, katanya nggk takut setan tpi gitu aja udah takut dasar pendusta"ledek Aisyah
"Njay dasar ya nih anak, mau aku tembak disini ya"ucap azhar kesal
"Sorry sorry, lgian mendaki sendirian nggk ngajak ngajak, ehh tapi apa kata kamu tadi? Tembak?"ucap Aisyah
"Ehh maksud aku ya aku bunuh hahahhaa"ucap azhar dan mendaki kembali

Aisya mengikuti Azhar disampingnya dan sesekali mengajaknya bicara namun azhar hanya diam saja. Karna kesal aisyah menanyakan pertanyaan yg pastinya ia jawab.

"Zhar kmu nggk pernah pacaran ya" tanya Aisyah
"Emmm tidak"jawab Azhar singkat
"Kenapa, cinta itu indah loh"ucap Aisyah
"Cinta, emang banyak yg bilang indah tpi mereka tidak tau makna cinta. Cinta itu kesengsaraan, hanya membuat muak saja"ucap Azhar
"Itu kurang masuk akal, menurutmu apa yg membuat kmu sangat yakin bahwa cinta itu seperti yg kamu bayangkan"tanya Aisyah
"Waktu itu, ortuku (ayah) menangis karna ditinggalkan istrinya, ayah ku sangat mencintai ibuku namun allah memisahkan mereka, selama satu bulan ayah ku menderita dan selama itu pula aku tidak terurus, semenjak itu aku menyimpulkan bahwa cinta hanya membawa kesengsaraan"Jelas Azhar
"Emmm itu namanya takdir, ya kmu doakan aja supaya mama kamu bahagia dialam sana"ucap Aisyah
"Emmm dan sekarang ayah aku punya istri baru dan aku nggk suka sama istri barunya, cerewet, pemarah, sok ngatur dan lainnya dasar ibu tiri"ucap azhar
"Ehhh jangan salah, mungkin ibu tiri kmu sayang kmu makanya gitu"ucap Aisyah
"Emm menurutku tidak" ucap Azhar

Saat mereka asyik mengobrol tiba tiba seseorang mengagetkan mereka, sontak mereka berlari dan kembali ketenda.
Malam itu adalah hari yg menyenangkan, PERASAAN itu semakin membesar namun apakah arti cinta ini jika cinta hanya membawa sengsara.

2 hari berlalu, kini kami semua kembali pulang namun tidak dengan Azhar,Dani ,jein, dan Aisyah mereka ingin berjalan jalan beberapa hari mengelilingi indahnya desa disana dan kekota untuk menengok nengok. Aisyah hanya bisa pasrah ikut mereka bertiga dan menambahkan pengalaman baru bersama 3 sahabat barunya..

"Ehhh ayolah ikut Aisyah, cuman sebentar kok, mau ya" pinta  jein
"Dari pada aku sendirian dikereta lebih baik aku ikut ajalah hehehe"ucap Aisyah dan tertawa
"Gitu dong....hahahahah"tawa jein

Semua tertawa karena sifat lucu aisyah, tak terasa Aisyah yg cupu dan pendiam kini berubah menjadi Aisyah yg humoris dan tak pendiam lgi, namun ia tak melewati batasan batasan diagamanya.
Sepanjang hari kami semua bersenang senang dan melepaskan beban dihati. Aisyah, Azhar, Dani, dan jein kini mereka sahabat yg akrab dan akan selamanya menjadi sahabat. Jein bercita cita ingin menjalin hubungan dengan orang sukses dan mengajak teman temannya melakukan bisnis bersama. Dani bercita cita menjadi pengusaha sukses dan mengajak teman temannya berlibur bersama. Azhar bercita cita keliling dunia dan mengumpulkan uang sebanyk mungkin kemudian meninggal dalam cita citanya. Aisyah bercita cita menjadi istri sholehah dan mengurus suaminya kelak dan mendukung apa yg baik dilakukan imamnya. kini semua menjadi kenangan indah bersama.

AISYAH DAN CINTANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang