awal dari penyesalan

10 3 0
                                    

Pikiran Azhar kalut, gelisah menyelimutinya dan tanpa alasan kini Azhar memikirkan Aisyah. Sepeda motor melaju santai tanpa arah tujuan, entah kemanakah Azhar membawanya.

"Ahh knp aku selalu memikirkan Aisyah, huffttt apakah ini...... tidak tidak pasti tidak mungkin. Lebih baik aku pergi kepantai menyegarkan pikiran ini" gumam Azhar dalam hatinya

Lokasi pantai...pukul 09:37 pagi

Azhar berjalan ditepi pantai dan mencoba menenangkan pikirannya, esok ia kembali kepekerjaannya dan akan melupakan semua ini namun entah kenapa bayangan wajah Aisyah begitu sulit dihilangkan dari pikirannya. Disaat Azhar berjalan menuju pohon untuk berteduh tanpa sengaja Azhar melihat Aisyah dan seorang lelaki tengah bercanda disebuah pondok khusus untuk tempat pengunjung bersantai, Azhar sempat berfikir bahwa laki laki itu adalah kekasih Aisyah. Azhar pun berjalan mendekati mereka dan berniat menyapa mereka semua.

"Kmu tau tidak fik, sulit melupakan cinta ini, aku lelah menyimpan semua ini" curhat Aisyah kepada Taufik
"Bersabarlah, mungkin suatu saat akan terbuka pintu hati yg tak mengerti apa itu arti cinta yang sesungguhnya" ucap Taufik mencoba menguatkan Aisyah
"Ku harap kau benar Fik" harap Aisyah

"Hai semua!" Sapa Azhar mengagetkan mereka semua
"Hahhh A..A..Azhar, ehh sejak kapan kamu disini" tanya Aisyah terkejut dan gugup
"Baru saja, maaf klo mengganggu kalian, aku lebih baik pergi saja" ucap Azhar membalikkan badan dan pergi
"Ehhh tidak Zhar" Kata Aisyah setengah berteriak
"Emm tidak jadi, aku juga mau pulang. Syah kira kira sore ini kita bisa ketemuan tidak, di pantai ini dibawah pohon itu" tunjuk Azhar
"Insya allah zhar, mang ada yg penting ya" tanya Aisyah
"Nanti aku jelasin, aku pulang dulu, semoga hari kalian menyenangkan" Azhar meminta ijin pergi dari tempat itu
Azhar kembali kemotornya dan mengendarainya menuju sebuah kedai minuman yang tak jauh dari lokasi pantai berada. secangkir kopi menemaninya untuk menenangkan pikirannya, aroma kopi yang khas dan warna dinding kedai yang cerah menyegarkan pikiran dan.

"Ah siapakah laki laki itu, apa dia kekasih Aisyah, semoga tidak" gumam Azhar dalam hatinya

Sepanjang hari Azhar hanya duduk dikedai, menunggu saat dimana ia akan bertemu dan berbicara dengan Aisyah, Azhar sempat ragu dan ingin membatalkan semuanya namun kapan lagi ia akan membicarakan semuanya, sudah tak ada waktu lagi, tiba tiba getaran handphone milik Azhar mengagetkannya.
Dret dret .... dret dret lekas lekas Azhar mengambil dan menjawab pangilan

"Eh iya ada apa syah?" Tanya Azhar
"Katanya mau ketemuan, aku udah dibawah pohon yg kmu tunjuk tadi pagi" jelas Aisyah
"Hah, udah sore ya. Maaf aku tidak sadar, aku berangkat ya kamu jangan kemana mana" ucap Azhar
"Siep" setuju aisyah

Setelah Azhar membayar semuanya, Azhar pun pergi dari kedai dan menuju kepantai tempat mereka berjanji untuk bertemu.

"Ada apa zhar, apakah begitu penting"tanya Aisyah
"Maaf karna aku tadi mengganggumu dengan dia, sejujurnya aku ingin mengatakan sesuatu" kata Azhar mencoba tenang
"Emm maaf zhar, sepertinya aku harus pergi" ucap aisyah berdiri dari duduknya dan berjalan menjauh .
"Aku mencintaimu" ucap Azhar dan menghentikan langkah Aisyah.

Kebisuan mengelimuti mereka, Aisyah hanya terdiam kaku berdiri dibawah sinari langit senja, sedangkan Azhar hanya berdiam menunggu jawaban Aisyah. Hari semakin senja dan angin senja meniup kencang kearah mereka.

"Aku mencintaimu, iya aku mencintaimu Aisyaaah" teriak Azhar
"Kamu adalah wanita pertama yang membuat hati pemuda yang seperti batu ini luluh, kau adalah wanita yang sanggup menjinakkan hati ini" ucap Azhar memandang aisyah
"Aku juga mencintaimu" ucap Aisyah berdiri kaku membelakangi Azhar
"Benarkah, lalu mengapa kau tidak menatap mataku, kenapa kau tak membalikkan tubuhmu Aisyah" tanya Azhar
"Esok kau akan kembali dan untuk apa perasaan ini"tanya Aisyah
"Kita akan pergi bersama ke Perancis" bujuk Azhar
"Maaf zhar, aku cinta indonesia dan aku menyayangi tanah kelahiranku ini. Keluargaku pun disini aku tak ingin meninggalkan semua ini zhar" jelas Aisyah membuat Azhar terdiam
"Baiklah zhar, ini semua akan berakhir. Kau pilih mana antara aku dan cita citamu" tanya Aisyah membuat Azhar kebingungan
"Pilihlah zhar, cintamu atau cita citamu" desak Aisyah

Sejenak kebisuan menghampiri keduanya, desiran ombak membisukan mereka dan angin laut kini semakin membuat tubuh menggigil.

"Aku tau zhar, kebisuanmu adalah tanda berakhirnya cinta ini, hilangnya cinta ini, selamat tinggal zhar, aku tak ingin perasaan ini membuatku terpuruk" jelas Aisyah dan berlari pergi dengan air mata membasahi pipinya.

AISYAH DAN CINTANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang