Prolog

1.6K 173 7
                                    

"Kau pikir kau ini siapa?!" Ia berteriak padaku, ini pertama kalinya Ia berteriak padaku.

"Lalu kau pikir kau siapa bisa berteriak padaku?!" Aku berteriak kembali, sudah sejak 28 tahun aku hidup di dunia ini dengan memakan banyak teriakan orang dan dia pikir aku takut setelah dia berteriak seperti itu padaku?

Ia kemudian bergegas memasuki kamar anaknya dan menarik tangan anaknya memakaikannya mantel.

"Ibu, kita mau kemana? Ayah ada apa?" Tanya Anak itu saat Ia sedang sibuk memakaikannya mantel.

"Dia bukan ayahmu! Berhenti memanggilnya Ayah!!!" Seharusnya aku tidak terkejut mendengar hal ini, tetapi nyatanya aku terkejut.

Ini semua memang akibat ulahku jika saja aku tidak seperti itu, mungkin dia tidak akan berkata kasar padaku atau berteriak pada anaknya.

"Ayah Sehun adalah ayahku. Aku senang punya ayah seperti ayah Sehun, ibu." Anak itu menangis, aku yang telah membuatnya menangis lagi.

Ayah macam apa aku ini?

Apa aku pantas disebut seorang ayah setelah membuat anak itu menangis?

Aku tahu persis impian anak itu untuk mempunyai ayah telah terwujud setelah aku menikah dengan ibunya. Aku adalah laki-laki gila yang dari awal telah membuatnya ikut menjadi gila karena sudah menyetujui perjodohan ini dengan mudah sekali.

Aku begitu bodoh, telah mengatakan hal yang tidak berguna dan kasar padanya. Aku kalut dalam pikiranku sendiri, seharusnya aku tahu kalau aku sudah melewati batas.

***

Hey, ini aku publish lagi ya!!

So this is sequel of Married By Accident.
Red Lines!


Revisi
Start!

Red LinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang