Bab 7

128 7 0
                                    

"Beteeeee" gue sedikit teriak.

"Ngapa sih Tan?" tanya Dicky.

"Udah 1 bulan kita sekolah disini tapi ngga ada yang asik, yang muncul mereka terus, mana gangguin aja, ngapain kek"

"Terus lo mau apa? Mau mereka datengin kita?" omel Windy.

"Atau lo mau semua anak sekolah ini tau kemampuan kita dan nyuruh kita ngusir para hantu?" tambah Dicky.

"Gue rindu Anang"

Kriingg... Krinngg...

"Udah masuk, sana ke kelas, syuh syuh" usir gue.

Sekarang gue, Windy dan Dicky melanjutkan sekolah di SMA yang sama. Sementara Anang dia ke luar kota.

Gue mengambil jurusan IPA kimia, Windy IPS Ekonomi dan Dicky IPA Biologi.

Dari awal gue masuk sekolah ini, gue udah di teror berbagai macam rupa sama mereka.

***

Windy's POV.

Kelas IPS.

"Selamat Pagi anak-anak"

"Pagi buuu..."

Gue menunduk malas, karena ini pelajaran yang tidak gue sukai.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, dia pindahan dari Bandung. Silahkan perkenalkan nama mu" ucap Bu Ima.

"Hai, nama saya Anang Ardiansyah. Saya pindahan dari SMA Bandung. Salam kenal semua"

"Anang? Bandung?" gumam gue.

Sontak gue langsung mendongak.

Tap!
Dugaan gue benar, itu Anang. Anang teman gue saat SMP, Anang sahabat si gendut Dicky.

"Ya silahkan Anang duduk"

"Terimakasih Bu" Anang tersenyum.

"Eh congek lo ko disini? Mana muka lo ngga berubah gitu-gitu aja"

"Taik lo. Gue ngga tahan jauh sama Intan. Tapi disini banyak juga ya hmm" ucap Anang.

"Ya seperti yang lo liat"

"Bakal seru nih"

Gue memutar bola mata malas.

***

Intan's POV.

"Kenapa kepala gue pusing ya?" gumam gue.

Gue bete, kenapa pelajaran Ibu Idah lama banget.

Saat gue melirik ke arah jendela belakang, gue melihat sosok perempuan berambut panjang yang tengah tertunduk.

Tiba-tiba sosok itu melihat ke arah gue, "aduh mampus, alamat nih"

Gue pura-pura ngga ngeliat dia.

Gue bisa merasakan dia mendekati gue.
Anjir, dia di depan gue.

"Kamu bisa melihat saya?"

Gue ngga ngegubris pertanyaan nya, gue tetap berusaha fokus pada pelajaran.

"Ternyata benar kamu bisa melihat saya, kamu orang yang tepat"

"Orang yang tepat? Apa maksudnya?" ucap gue dalam hati.

"Intan..." panggil Yudha.

"Ah iya, kenapa?"

"Bu Idah dari tadi manggil-manggil kamu tuh"

"Kamu ada masalah?" tanya Bu Idah.

"Tidak Bu, hanya sedikit pusing"

Gue harus cerita sama Windy dan Dicky tentang sosok itu.

INDIGO COUPLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang