AKU PART 2

4.2K 220 7
                                        

Jakarta, februari 2018

"Zaa, nanti tolong bantu gue buat bawa kardus itu kegudang ya"
Pinta seorang perempuan berambut pendek itu sembari membereskan beberapa kardus kosong yang berjatuhan.

Hari ini aku bekerja dibagian siang, supermarket tempatku bekerja ini menerapkan 24 jam pelayanan, tak heran kalau pekerja disini dibagi menjadi 3 bagian waktu sekaligus. Ada 9 karyawan yang bekerja pada supermarket ini, dan 3 karyawan disetiap siftnya. Bisa dibilang tempat ini cukup kecil untuk ukuran supermarket di kota besar seperti ini.

"Iya nanti gue bantu, tapi teraktir  yaa.."
Jawabku dengan sedikit meledek Firra, yaa Firra adalah teman satu sift ku saat ini.

"Selamat siang kawanku semuaaa.."
Suara yang membuatku muak terdengar dari pintu masuk toko.
Riko, cowok yang selalu satu sift denganku, bagaimana aku tidak bosan dengannya. Belum lagi lagak nya yang membuat ku selalu kesal karena dia sok tahu, sok tampan dan sok asik .

"Telatt.. Gue laporin ya ke pak Angga kalo lo suka telat sekarang"
Ancaman itu dilontarkan oleh Firra, tentu saja Firra kesal karena kelakuan Riko yang hari ini datang telat sampai setengah jam lebih. Dan pak Angga itu atasan kami, dia masih muda, beda umurku dengannya hanya terpaut 3 tahun, dia tampan dan selalu rapih, sopan dan sangat baik. Dia jarang sekali datang ke toko karena kantornya bukan di toko kami, sesekali dia datang hanya untuk mengecek keadaan dan menanyakan kabar kami.

•••

"Ayo Zaa bantu bawa. Udah gue rapihin nih kardusnya jadi bawanya gampang"
Pinta Firra sembari menunjuk beberapa kardus yang sudah ia tumpuk. Aku langsung menghampirinya dan mengangkat beberapa kardus itu dan berjalan menuju gudang di belakang.

Aku jalan didepan Firra dan masuk ke gudang.
"Ra ini gue taro sebelah mana?"
Tanyaku yang kini sudah didalam gudang sambil memangku beberapa kardus .
"Ra..."
Aku memanggil Firra dengan rasa heran, aku yakin Firra dibelakangku saat ini. Entah kenapa seketika kakiku gemetar sangat hebat, aku tidak berani memutar tubuhku untuk menyakinkan bahwa ada Firra di belakangku. Terdengar suara pintu gudang yang tertutup perlahan . saat itu posisiku tepat didalam gudang dan membelakangi pintu masuk tadi
.
"Raa.. Gak lucu ra gak lucu, jangan main-main. Gue takut!!"
Aku hanya bisa mengatakan perkataan itu tanpa bisa menoleh kebelakang, aku merasa kakiku sangat berat dan aku tidak bisa menggerakkan kakiku, dan tanganku hanya bisa menggenggam erat kardus yang sedang aku pangku dengan kedua tanganku.
Tak lama aku mendengar langkah kaki yang perlahan mendekatiku, aku semakin takut, seluruh badanku terasa sangat dingin. Mulai kurasakan ada seseorang dibelakangku yg mengelus rambut panjangku yang ku kuncir. Seluruh tubuhku bergetar dan aku tak mampu berteriak, aku mulai sulit mengatur nafasku. Kali ini seseorang dibelakangku itu melepaskan ikatan rambutku dengan perlahan, terasa sekali sentuhan tangannya itu di kepalaku. Tangannya menyentuh pundakku dan sesekali meremas dengan kencang, kurasakan kuku panjang menusuk kekulitku. Aku semakin takut dan semakin tak bisa melakukan apapun. Tak lama sentuhan itu tak lagi kurasa. Kini aku melihat ada seseorang didepanku namun ia membelakangiku, seorang perempuan berambut keriting yang  pajang dengan baju berwarna merah dan rok hitam pendek yang dikenakannya. Aku tidak mengenal siapa wanita itu tapi aku yakin dia bukan manusia. Ku perhatikan ia dari belakang dia mencoba menguncir rambutnya dengan tali putih yang sangat panjang, berkali-kali ia mengikat rambutnya dengan tali itu, aku sungguh tidak bisa berlari ataupun sekedar berteriak. Seluruh tubuhku kaku dan yang aku rasakan hanya air mataku yang terus keluar dari mataku dan nafasku yang tak bisa aku kendalikan.
Setelah wanita aneh itu mengikat kuat rambutnya dengan tali itu dia terdiam dan menggerakkan tangannya seperti orang menari namun tak menggerakkan kakinya, aku hanya mencoba terus berteriak sekuat tenaga tapi aku tak bisa membuka mulutku
sampai ketika....

Wanita itu dengan cepat tertarik ke atas oleh tali yang ia ikat dirambutnya tadi, aku sangat terkejut dan tak bisa menahan rasa takutku.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.......!!!!"
Aku berteriak sangat kencang sambil membanting kardus yang aku pegang tadi dan seketika aku terjatuh lemas dan duduk dilantai.
Aku menolehkan kepalaku ke atas,
Kini aku melihat wanita itu bergelantungan di atas dengan rambutnya yg terikat tapi ia tidak menggerakkan tubuhnya sama sekali. Aku sangat takut dan hanya bisa menangis sambil merangkak ke arah pintu dibelakangku, aku tidak bisa menggerakkan kakiku dan aku terus mencoba merangakak dengan tanganku ke pintu keluar, hingga aku merasa ada sesuatu yang menahan kaki ku, seketika aku diam lalu aku merangkak lebih mencang lagi dan tidak mencoba menoleh ke arah kakiku. Aku yakin yang menahan kaki ku adalah sepasang tangan namun aku tidak tahu tangan siapa itu, tangan itu memegang erat kakiku, aku terus berusaha merangkak dan tak lama..
"Aku butuh teman ka.."
Suara lirih terdengar dari sampingku , suara itu terdengar seperti suara yang dulu selalu menghantuiku saat aku masih SMA, dengan posisi tengkurap aku hanya bisa menundukkan kepalaku dan memejamkan mataku, tak ada keberanian untuk melihat kearah suara di sebelahku itu, aku tak mengerti dengan apa yang aku rasakan saat ini dan kenapa kejadian ini menimpaku, siapa wanita itu dan apa yang terjadi padaku??
Tangisan terdengar ditelingaku, merasuki kepalaku.

Aku sangat takut dan kedinginan . . .

MOZZA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang