AKU PART 3

3.8K 191 5
                                    

Pagi ini hujan di luar sangat deras.. Aku tak bisa keluar kamar kost ku meskipun hanya sekedar untuk membeli sesuatu di warung, payung yang aku punya rusak tertiup angin bulan lalu dan aku belum sempat membeli yang baru.

Dua hari setelah kejadian mengerikan itu aku tak diperbolehkan masuk kerja, pak Angga yang mengantarku ke kostan waktu itu. Aku tidak mengerti apa yang telah terjadi padaku dua hari lalu, mereka hanya bilang aku terjatuh dan pingsan ketika aku sedang membuka pintu gudang .
Sungguh aneh rasanya.
Wanita itu? Sampai saat ini aku tidak tahu siapa dia, mengapa aku mengalami kejadian aneh itu?
Firra bilang dua hari lalu aku pingsan selama 2 jam, dan ketika aku sadar aku sempat tidak mengenal orang-orang disekitarku sampai akhirnya aku pingsan lagi dan mereka membawaku ke rumah sakit terdekat dari tempat kerjaku.
Aku hanya di rawat selama satu malam, dan dokter memperbolehkan aku untuk pulang karena kondisiku baik-baik saja.
Pak Angga bilang aku hanya pingsan saat ingin membuka pintu gudang. Sedangkan aku merasa mengalami kejadian yang sangat mengerikan waktu itu, apa aku hanya bermimpi? Atau berhalusinasi saja saat aku dalam keadaan tidak sadar itu?
Aku benar-benar tidak mengerti.

Hari ini aku tidak bekerja, Pak Angga memberiku libur 3 hari setelah kejadian itu, aku tidak melakukan apapun dirumah hari ini.
Firra bilang dia akan datang ke kost ku setelah pulang kerja, aku minta ia untuk menemaniku malam ini, karena rasa takut itu selalu menghantuiku, bahkan aku tidak berani menutup pintu kamar kostku. Kamar kost yang aku tinggali berada didalam rumah besar yang memiliki 10 kamar dan setiap pintu kamarnya saling berhadapan, kamarku berada di paling pojok sebelah kanan, lantai dua. Sedangkan dapur dan kamar mandi ada di lantai satu, begitupun dengan ruang tamunya .

Aku belum menceritakan kejadian mengerikan itu pada siapapun, karena memang belum ada yang menengokku dikost dan aku tidak punya banyak teman di Jakarta, teman satu kostkupun tidak ada yang tahu dengan keadaanku karena mereka orang-orang yang sibuk bekerja dan jarang ada di kost kecuali pada malam hari.

Di kamar kecil yang aku tempati ini,
tidak ada yang aku lakukan, aku hanya duduk ditempat tidurku sambil melihat derasnya hujan diluar dari jendela kamarku.

Sepintas aku berfikir.
Mungkin aku harus menelfon ibuku, dan memberitahu apa yang baru saja terjadi padaku. Yaa itu yang harus ku lakukan sekarang..

"assalamualaikum mah.."

"Waalaikumsalam zaa, kenapa susah sekali di telfon nak? Kemarin mamah telfonin kamu gak diangkat, kamu gak papa kan?"
Mungkin memang ibuku sangat khawatir karena biasanya setiap hari aku menelfonnya tapi dua hari ini aku tidak mengabarinya, dan mengabaikan handphoneku.

"Ini mah, sebelumnya maaf Mozza gak angkat telfon mamah. Emm... Mah ada yang mau Mozza omongin ke mamah.. Soal ... "
Aku menceritakan semua yang terjadi padaku, ibuku mengatakan beberapa perkataan yang membuat ku sadar betapa khawatirnya ia padaku.

"Atuh gimana ini zaa, kamu gak main-main kan? Kalung dari mak Uti kamu pake kan? Jangan tinggalin solat zaa, inget terus sama Allah"
Ibuku memang cerewet jadi jangan heran.
Eh.. Kalung???? Seketika aku memegang leherku dan teringat oleh kalung itu, aku baru ingat beberapa hari lalu aku melepasnya saat mau mandi karena talinya putus dan kini aku lupa dimana ku simpan kalung itu?
Aku langsung memberitahukan soal kalung itu kepada ibuku dan ia menyuruhku segera pulang ke Bandung. Namun aku tidak mungkin pulang sekarang, kondisi tubuhku sangat tidak mendukung untuk aku bisa pergi jauh sendirian. Dan ibuku bilang dia akan datang ke Jakarta untuk menjemputku besok pagi .

MOZZA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang