Aku masih tak habis fikir dengan apa yang tadi terjadi, apa yang diinginkan mahluk itu dari ku? Kenapa ia selalu menggangguku hingga aku sulit mengendalikan diriku sendiri?
Ku pandangi diriku di kaca kamar mandi di kostan ku ini, ku perhatikan wajahku yang setiap hari semakin terlihat pucat, terlebih karna aku yang tak suka ber rias diri layaknya wanita lainnya. Aku tak suka makeup, untuk bekerjapun aku hanya memakai bedak seadanya dan lipstick berwarna soft , namun kali ini wajahku pucat seperti memang sedang tidak sehat.Sungguh aku masih memikirkan sifat Riko terhadapku tadi, kenapa tiba-tiba ia berubah menjadi pribadi yang sangat baik? Apa memang aku saja yang tak tahu sifat aslinya? Bisa saja memang Riko adalah orang yang baik tapi aku tak tahu.
Seketika aku tersadar dari khayalanku karena aku tak sengaja menjatuhkan handuk yang aku taruh di depanku, ketika aku berbungkuk untuk mengambil handukku tiba-tiba seseorang menarik kakiku hingga aku jatuh tersungkur kedepan, dan wajahku mengenai tembok dengan cukup keras hingga terasa sakit sekali di bagian keningku. Seketika aku menoleh untuk melihat siapa yang menarikku, tak ada orang di kamar mandi, hanya aku disini.
Aku langsung yakin bahwa ini prilaku hantu sialan itu lagi. Aku mencoba membangkitkan tubuhku dan ku rasa perih di kaki kanan ku, saat ku lihat ada luka seperti terbeset benda tajam dibagian mata kaki hingga betisku, seketika aku panik karena ada darah yang cukup banyak dari luka di kaki ku itu. Aku langsung berteriak minta tolong sekeras mungkin, berharap ada orang yang akan menghampiriku dan menolongku. Tiba-tiba kulihat kaca kamar mandi bergetar dengan kencang dan tak lama kacanya pecah lalu serpihan kacanya menimpaku dengan kuat, beberapa serpihan kacanya mengenai wajah dan tanganku. Aku berusaha merangkak menuju pintu dan menggedor pintunya seraya berteriak meminta tolong. Tak lama ada yang membukakan pintunya, yaa ku lihat Firra yang ada di depan pintu saat itu. Seketika Firra langsung membantuku berdiri dan merangkulku untuk berjalan menuju soffa di ruang depan.•••
Saat aku duduk di soffa, kuperhatikan kakiku dan tanganku, tidak ada satupun luka disitu, tapi tadi ..."Minum dulu tehnya Zaa.. Biar lo bisa sedikit tenang, abis itu lo ceritain ke gue apa yang terjadi tadi"
Ucap Firra sambil memberiku segelas teh hangat."Ra.. Gue gak ngerti sama diri gue sendiri, semua kejadian aneh yang gue alamin gue ga ngerti ra.."
Sahut ku sambil tak kuasa menahan air mata."Iya iyaa.. Lo tenang dulu, emangnya lo kenapa sampe bisa tiduran di kamar mandi tadi? Untunglah gue denger teriakan lo tadi.
Ehh iya, sebenernya gue kesini mau.. Mau ngasih lo ini Za" (sambil menyodorkan sebuah kotak)"Apa ini?"(membuka kotak itu)
" ini kan..... Ini kalung gue, kenapa bisa sama lo Ra?""Sebelumnya gue minta maaf sama lo Za, gue yang ambil kalung itu dari meja TV di kamar lo. Gue.. Gue waktu itu lagi butuh banget uang, dan gue liat ada kalung itu di meja TV lo, gue berfikiran untuk ambil dan jual kalung itu tapi gue gak jadi untuk jual kalungnya karna gue mikir gue gamau persahabatan kita hancur karna kalung ini, sebenernya dua hari setelah gue ambil kalung ini gue udah kembaliin ke tempat dimana gue ambil kalungnya tapi gue selalu dihantuin dengan kalungnya yang selalu balik lagi ke gue, berkali-kali gue buang kalungnya tapi kalung itu balik lagi ke gue Za dan sekarang gue berfikir untuk jujur sama lo, karna mungkin ini jalan satu-satunya supaya gue ga di gangguin lagi. Gue minta maaf Za.. Lo boleh hukum gue tapi tolong maafin gue, gue gak bermaksud..."

KAMU SEDANG MEMBACA
MOZZA [TAMAT]
HorrorMengungkap Misteri Mozza, Wanita yang tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya .