05 | anu, kak

59 8 0
                                    

Pagi-pagi betul suasana kampus entah kenapa terasa lebih riuh dari pada yang biasanya. Sera yang kebetulan ada kelas pagi hari ini, mengernyitkan dahinya akan keadaan yang tengah terjadi di sekitarnya.

"Oh, yang ini orangnya toh?!" Samar-samar, gadis itu mendengar pembicaraan beberapa orang disekitarnya.

"Hush, jangan kenceng-kenceng!" Sahut temannya.

"Ya maaf lah, gua kan cuma pengen tahu yang mana orangnya."

"Orang apa sih? Kepo dong gua."

"Orang yang abis berduaan sama dosen tekim di pojok perpus." Wah, panas betul telinga Sera mendengar kata-kata itu.

Gadis itu segera saja memutar tumitnya dan menghadap ke arah sumber suara.

"Apa?! Gua kenapa?! Lo lagi ngomongin gua kan?!" Terlontarlah pertanyaan-pertanyaan retoris bernada sinis dari mulutnya di pagi itu. Kumpulan cewek-cewek itu langsung membungkam mulut mereka rapat-rapat sambil menoleh ke arah lain, selain wajah marahnya.

"Woi, jawab gak?! Emang gua lagi ngomong sama batu ya?!" Bentak Sera sekali lagi, kali ini ia memperkecil jarak di antara mereka dengan melangkah mendekat.

"Woi jawab! Jawab sebelom gua seret kepala lo masuk ke dalem toilet!" Ancamnya bulat-bulat, dan segeralah salah satu di antara mereka langsung membuka mulutnya.

"A-anu, Kak-"

"Kak?!" Ulang Sera dengan tawa sinisnya, "masih baru aja udah banyak gaya lo!"

"Y-ya ma-maaf, Kak. Kita g-gak maksud untuk nyinyir, sumpah Kak!" Kali ini cewek yang paling kiri menjawab Sera dengan eskpresi yang lebih berani dari pada temannya yang tadi menjawab pertama.

"Halah, bodo amat! Yang gua pengen tahu, lo bisa ngomong kayak gitu, tahu dari mana, hah?!"

"I-itu, Kak. I-itu, ada yang post di, di Uii Network, Kak. Ka-katanya ada yang um...i-itu la-lagi mau ena-ena di perpus sama dosen." Penjelasan gadis itu membuat alis Sera menyatu.

"Terus, lo tahu dari mana kalo itu gua?"

"Ada video sama ada namanya, Kak." Dan lagi, amarah Sera kembali naik dan ia rasanya ingin mengobrak-abrik satu gedung perguruan tinggi itu.

"Siapa yang post?"

"Wah kalo i-itu, a-aku kurang tahu kak."

"Siapa yang post?!" Tekan Sera sekali lagi. Ia tidak mau pergi tanpa tangan kosong.

"Uh...um, seingat saya, yang post pakai nama samaran, Kak."

"Iya udah, gua pengen tahu!" Geram gadis itu tak sabaran dengan jawaban mereka.

"K-kalo gak salah, anon_123, kak."

"Yaudah, makasih." Dengan itu, Sera langsung melesat masuk ke kelas si kembar ia tahu betul kalau kelas mereka berdua hari ini di jam yang sama dengannya, dan Sera tahu betul mereka bakal datang lebih awal sebelum kelas...sama sepertinya.

"Tino!" Panggil Sera dengan mantap dari pintu masuk kelas di lantai delapan tersebut.

Tino yang tadinya sedang asik-asikan bermain ponsel, refleks mengangkat kepalanya dan mencari sumber suara. Begitu ia mendapati bahwa Seralah yang memanggilnya, wajah lelaki itu nampak semakin bersinar dengan senyuman idealnya.

Ia bangkit dari duduknya dan segera menghampiri Sera. Romeo yang duduk di sampingnya pun ikut berdiri dan menghampiri temen perempuan mereka itu.

"Eh, pagi Sera. Tumben nyariin gua. Kangen ya?" Goda Tino dengan nada jahilnya. Tapi Sera terlalu marah untuk menghiraukan kelakuan aneh si bungsu.

GeminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang