Sepak bola, adalah salah satu olahraga yang menyenangkan bagiku, tak hanya di mainkan kaum laki laki saja tapi bisa di main kan semua orang.
Di indonesia sepak bola wanita memang jarang di main kan, tapi aku sama tidak peduli! ingin dimainkan oleh laki laki atau perempuan, sepak bola tetap lah sepak bola.
Namaku GLENA MIRA MIKLER, Umurku 15 tahun kelas 3 SMP harapan bangsa, ini adalah tahun terakhirku di SMP, hobyku bermain sepak bola dan posisi ku adalah seorang kiper. Guru olahraga ku pernah bilang
"degan kaki sekuat itu kau harus nya menjadi striker (penyerang)"
tatpi bagi ku jauh lebih menyenangkan bermain di posisi kiper, itu lo saat bola di tendang degan sangat kuat rasa nya luar bisa apalagi kalo tertangkap oleh, aku tidak tau dari mana bakat sepak bola ini di turun kan, tapi bagiku siapapun yang menurunkan nya terimasih banyak aku sangat senang.
"Andi, Lala, Denis, Zee, Zen." sapaku berlari sambil melambaikan tangan.
Mereka adalah sohip sohipku yang sudah menemani dan memilik hoby yang sama, aku dan mereka sudah berteman sejak kecil. kami memiliki mimpi yang sama tapi posisi kami beda beda ya, Andi (Striker), Lala(Bek tengah), Denis (Sayap kanan), Zee(Bek kiri), Zen(Sayap kiri), aku (Kiper nya).
Sebuah lapangan yang terletak di pinggir komplek sudah menjadi lapangan dimana aku dan teman teman ku bermain bola, tempat pertama yang mempertemukan kami, tempat di mana kami belajar menendang dan bermain bola bersama.
"Aing nungguan si ece titadi nyanyaho mah karak nepi sia, ti mana hela sia?" tanya Denis menoyor kepalaku pelan. Denis ini orang sunda jadi bahasa nya agak beda dari kita semua.
"Hehee, maaf tadi my Queen nyuruh ke warung beli lauk buat makan" balasku, lalu Gle mendekat dan menggambil bola yang ada di tangan Denis.
"Udah ah, ayu main." kataku berlari ke gawang, laluku tendang bola itu sangat tinggi dan di ambil oleh Andi.
Meraka berlari di pinggir lapangan, semua nya langsung menyerbu ke arah gawang dan dan saling mengumpan dan menendang tapi sayang nya tak ada satu bolapun yang masuk, 3 jam kami bermain tanpa henti dan tak satu bolapun masuk yang dapat membobol gawang ku.
"Lu di kasih makan apaan sih?" tanya Zen, mendekati teman teman nya yang sudah tepar. bayangkan saja mereka bermain selama 3 jam tanpa berhenti.
"Iya bener, Gle kamu kok makin hari makin hebat aja." tanya Lala. Lala sudah kehabisan napas karna terus melayani Gle bermain bola selama 3 jam nonstop.
"Ha? ente ente pada ngomongin apa sih? yakan kalian tau gua di kasih makan ikan asin mulu tiap hari sama mak gua." balas Gle ngaur.
Pletak
"Awww, sakit babang Andi," balas Gle. Gle mengelus kepala nya yang kena jitak itu sambil menampilkan wajah ceberut.
"Gle kalo ngomong suka ngaur sih," ucap Andi. Andi pun pergi dan berjalan lebih dulu.
"Tunggu kita kita geblek," ucap mereka serempak berlari menyusul Andi.
Sebuah perteman yang di dasari oleh kepercayaan dan terbuka pasti akan bertahan lama.
Aku ingin terus berada di sini, bersama teman teman ku berbagi canda tawa dan duka, tuhan jaganlah pisahkan kami.
TBC
Terimakasih,semoga suka ya.
20 september 2018
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelena
Teen FictionMenjadi kiper terhebat di dunia adalah mimpi seorang Gelena. Dan Gelena jelas tahu mimpi itu tidak akan mudah ia gapai, di depannya terbentang bukit bukit sulit yang harus ia daki sendiri. Belum lagi seorang rival yang tak mudah di kalahkan. Lalu ja...