(5) Akad Nikah

560 21 0
                                    

Ini hari yang ku tunggu, aku terbangun dari tidurku dengan perasaan penuh dengan rasa syukur yang tak henti.

Ini adalah hari dimana almer akan berjabat tangan dengan abi ku
Kemudian mengucapkan ijab dan qabul sebagai syarat janji suci pernikahan telah dimulai

Ahh bahagianya aku, ya Allah terimakasih atas nikmat disetiap nafas dan detak jantungku

Aku selesai shalat subuh begitu juga dengan alya yang tadi malam tidur denganku.

"Kay kamu sudah siap ?"
Tanya alya seakan tak bisa percaya kalau teman mainnya dari kecil ini hitungan jam sudah menjadi milik orang lain.
Selain tak percaya, alya juga sedih.
Sedih karna sahabatnya akan dibawa pergi oleh sang pujaan hatinya.

"InshaAllah aku siap al"
Jawabku yang melihatnya sembari memberikan senyum terbaikku

"Assalamualaikum"
Sambil membuka pintu kamar ku, tante rina datang mendekati aku dan alya yang duduk di atas tempat tidur

"Waalaikumsalam,tante udah datang?" tanyaku pada tante rina

"Iya sayang sudah, biar kamu tidak kelamaan menunggu tante"

Tante rina menyiapkan gaun pengantinku yang sangat anggun. tentu saja juga sangat sopan,
Aku juga memakai hijab syar'i yang sampai kelututku.
Warna tetap sama dengan gamis yang ku pakai saat pengajian semalam
Berwarna putih.
Tante rina menyuruhku untuk memakai gaun yang sudah disiapkannya

"MasyaAllah kaysaku.. Kamu cantik banget persis kayak bidadari yang sering aku lihat di sinetron-sinetron"
Kata kata alya membuat ku tertawa geli karna alya sudah sangat mengarang tentang apa yang dikatakan nya.

"Al al ada-ada aja kamu ihh"

Tante rina cuma bisa senyum melihat tingkahku dan alya sambil menggelengkan kepalanya.

"Yaallah cantik sekali anakku ini" ternyata sudah ada umi didepan pintu kamarku.
Kulihat umi sudah memakai gamis berwarna putih juga yang sengaja disiapkan umi untuk semua yang hadir di akad nikah aku dan almer
Alya juga kebagian

"Ya persis kamu safa. Anakmu ini nurun kamu sekali wajahnya"
Sahut tante rina yang masih sibuk merapikan wajahku dengan alat-alat tempurnya

"Ah kamu bisa saja rin.hidung kaysa gak niru aku tuh! Aku hidung nya mancung kedalam. Kalau kaysa seperti abinya mancung"
Umi terus memujiku dan tak melepaskan pandangannya dariku..

"Umii ah, jangan buat kaysa jadi makin geer"

"Haha yaudah sayang,umi mau kerumah belakang dulu liat yang lain sudah pada siap-siap atau belum
Tadi umi nya almer telfon katanya sekitar pukul  8:30 nanti mereka sudah di mesjid,karna acaranya akan dimulai pukul 9:00" umi meninggalkan aku,tante rina dan alya dikamar. Untuk melihat keluarga yang lain

Aku melangsungkan akad nikah di mesjid dekat rumah.
Mesjid itu diberi nama ismailiyah
Mesjid yang berukuran besar dan sangat antik bangunan nya.
Seperti yang pernah ku dengar abi bilang mesjid itu sudah sangat lama dibangun . dan material bangunan nya di datangkan dari Qatar.
Tidak di pungkiri bangunan nya yang indah ditambah dengan tempat nya yang suci membuat hati terus ingin kesana

Ku kihat kearah jam yang ada ditangan alya sudah menunjukkan pukul 7:30
Aku sudah siap dimakeover oleh tante rina.
Aku meminta untuk tidak terlihat menor. Biasa saja pintaku
Dan tante rina ku acungkan dua jempol untuknya
Dia bisa menyulap wajahku yang polos tidak pernah tersentuh alat makeup apapun
Menjadi seperti bukan aku, atau aku versi bidadari seperti yang dikatakan alya hehe
Natural,tetapi membuatku menjadi sangat cantik

"Sebentar lagi mungkin kita sudah bisa berangkat kemesjid"

Aku mendengar suara abi sedang berbicara dengan abah.
Yang bisa kulihat dari pintu kamarku.
Abi berdiri dengan abah dan kakek

JODOH DARI MASA LALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang