4 - Cuma Teman

2.7K 64 13
                                    


Seorang pria mendekat, dan langkahnya pun terhenti.

"Lo yang tadi kena hukuman itu bukan?" tanya pria itu yang tiba-tiba memberhentikan dirinya tepat dihadapan Elin dan Aldi.

"Iya kak,kenapa?" balas Elin.

"Kenalin gue Sigit anak kelas 12 1" Sigit pun memberanikan diri mengajak gadis itu untuk berkenalan dan mengulurkan satu tangan kanan nya.

"Elina, panggil aja Elin" jawab Elin yang sedikit gugup mungkin karna dirinya hari ini sedang berhadapan dengan kaka kelas tampan yah meskipun ga kalah ganteng sih sama Aldi.

"Boleh minta nomer hp?" pinta Sigit dengan rasa berani sambil mengambil sebuah handphone yang ada disaku bajunya.

"Ehh i i-ya bo- "

"Sory Elinnya sibuk!"

Belum selesai membuka suara, Aldi pun yang sedari tadi memperhatikan 2 makhluk hidup dihadapannya langsung memotong suara dan menerobos pergi menarik tangan Elin tanpa basa-basi karna tak ingin membuang-buang waktu.

"Lo apa-apan si tadi,gak sopan tau!" lirih Elin.

"Hati-hati kaka kelas jaman sekarang sukanya modusin adik kelasnya doang" jawab Aldi seadanya sembari menuju ke arah parkiran.

"Nih cepet pake helmnya" lanjutnya.

"Mau kemana?" tanya Elin belaga bego.

"Kuburan! Ya makan lah" balas Aldi sedikit dibuat kesal.

"Gak mau! gue marah sama lo!" ngadat Elin sedikit ngeledek.

"Untung temen lo lin" sinis Fadli.

"Emang kenapa kalo bukan?" lirih Elin.

"Gue cium!" cengir Aldi.

"Ish ogah!"

"Lah gini-gini gue ganteng. Gak kalah keren noh sama si tukang godain ade kelas" sinis Aldi.

"Mending ka Sigit kemana-mana" sinis Elin kembali menatap Aldi yang tengah sibuk mengarahkan motornya dan akan segera langsung beranjak cari makan.

"Udahlah ayo naek" Aldi mengiyakan saja apa kata gadis itu dan menyuruhnya untuk segera naik karna tidak ingin berlama-lama mengantar Elin pulang terlarut malam nantinya.

"Iya" Elin pun naik keatas motor ninja itu,dan memegang pundak bahu Aldi karna memang motornya begitu tinggi.

"Untung gue lagi gak make span!"

...


Sesampainya dikamar gadis itu pun langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur dengan tubuh yang masih berseragam. Tak lama ponsel Elin berdering.

Drtzz..

Rifaldi : thanks lin udh mau nemenin tadi

Elin : iyaa santai ae di

Rifaldi : eh btw lo kenapa tadi gaikut makan?

Elin : masih kenyang gue

Rifaldi : oh, eh lin?

Elin : apalagi?minta temenin berak juga?

Rifaldi : gue mau ngmong serius nih

Elin : ngmong apa,ngmong aja

Rifaldi : lo mau tau ga gimana caranya bikin org bego jadi penasaran?

Elin : gimana?

Elina- kisah kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang