Sinar matahari menyelinap masuk melalui sela-sela gorden ruangan tersebut. Terangnya cahaya matahari mampu memperlihatkan sebuah kamar yang cukup berantakan dimana kertas-kertas, bungkus makanan, kaleng soda, bahkan baju beserta celana ikut berserak di lantai.
Keadaan ruangan yang kotor tidak membuat pria itu terusik dari tidurnya. Pria itu masih tidur nyenyak dalam keadaan tanpa menggunakan atasan dan memakai celana basket semasa dia masih SMA. Selimut yang ia kenakan bahkan tergulung dan terjatuh ke lantai.
"Nggghhhh...."
Pria itu mengambil jam di atas nakas, lalu meletakkannya kembali. Kemudian ia duduk seraya mengusap wajahnya.
"Udah lama tidurku tidak senyenyak ini. Tumben mereka gak menangis."
Setelah menguap beberapa kali, iapun membuka pintu lalu berjalan menuju kamar disampingnya untuk mengecek keberadaan 2 bersaudara itu.
Cklek...
"Oh mereka masih tidur. Baguslah."
Pria itu menutup pintu pelan-pelan, berjalan menuju dapur. Dengan wajah khas baru bangun tidur dan rambut berantakan ia melangkah ke arah kulkas dan mengambil sebotol air dingin.
"Heh, Jeon Jungkook!"
Pria itu menoleh dan mendapati seorang gadis dengan celemek berwarna pink serta rambut terikat melihatnya dari atas ke bawah. Jungkook berulang kali mengerjapkan matanya, berusaha mencerna situasi yang ada saat ini dengan kesadaran yang masih melayang-layang.
Sejak kapan Kim Sohyun masuk ke rumahnya?
"YAA! K...KAU MENYELINAP KE RUMAHKU?!"
Sohyun mengerutkan dahinya, "Ternyata selain gak waras, daya ingatmu juga lemah. KAN AKU TINGGAL DISINI MULAI SEKARANG!! KARENA ITU PAKAILAH BAJUMU KETIKA KELUAR DARI KAMAR!!"
Refleks, Jungkook langsung menutup dadanya dengan kedua tangan, "Astaga!"
Pria itu berlari masuk ke dalam kamarnya, membuat Sohyun tertawa kencang.
Ting...tong...
Gadis itu melepaskan celemek, mematikan kompor lalu berjalan menuju pintu rumah Jungkook.
Ting...tong...
"Sabaaaaarr!"
"YAA! LAMA SEKA- Loh?!" Jimin refleks menutup mulutnya, "Kim Sohyun?"
"Kalian semua datang kesini pagi-pagi? Dia aja baru bangun,"
"Yaa!" Namjoon maju dan menjewer telinga Sohyun, "Seharusnya kami yang bertanya. Ngapain kau di rumah Jungkook pagi-pagi?"
Sohyun berusaha melepaskan jeweran Namjoon, "Sakit, bod- oppa, aku gak ngapa-ngapain kok!" Rengeknya .
"Oppa? Tumben kau memanggilku begitu? Berarti benar ada yang kalian sembunyikan kan?" Namjoon kembali menjewer gadis itu
"Namjoon, hentikan. Kau tidak kasian melihat telinganya memerah?" Bela Seokjin yang menenteng satu plastik besar berisi makanan.
"Seokjin oppa, i love you!" Sohyun membuat simbol hati dengan jarinya, namun Namjoon malah menguatkan jewerannya.
"Jangan menggatal pagi-pagi!"
"Hyung, lepaskan dia."
Jungkook muncul di belakang Sohyun dengan kaos dibalut jaket berwarna donker, serta celana jeans yang sobek dilutut
"Dia tinggal disini mulai sekarang."
"APAA??!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Young
Fanfiction[REPUBLISH & REVISI] Jeon Jungkook, mahasiswa yang kurang menyukai keberadaan anak kecil, menemukan 2 orang balita yang ditelantarkan tepat di depan rumahnya sendiri. Gawatnya lagi, kedua bocah itu menganggap Jungkook sebagai ayah mereka. Sementara...