Happy reading!💕
.
.
.
"Evelyne, kenapa kau hanya mengaduk aduk makananmu tanpa memakamnya?" Tanya Mrs. Stone."Iya, kenapa kau tidak makan?" Emily mengiyakan pertanyaan Ibunya.
Evelyne yang kurang fokus sedikit tersentak dan langsung menjawab dengan gugup. "Emm.. Aku sudah kenyang,"
"Kenyang? Kau baru makan beberapa suap." Perkataan itu datang dari mulut Rey.
"Aku masih kenyang, kami menikmati banyak jajanan ketika jalan jalan tadi. Jadi, karena itu Aku masih kenyang." Evelyne menjelaskan sesopan mungkin, agar tidak menyinggung mereka yang telah berbaik hati memberinya makanan dan kasih sayang.
"Begitukah? Dengan satu porsi pizza dan kau hanya memakan dua potong, selebihnya aku yang makan," kata Emily.
"Jangan lupakan tambahan makan dan minuman yang kita beli." Ujar Evelyne mengingatkan.
"Itu tidak termasuk makanan berat, tidak mengenyangkan." Emily menggeleng pelan kepalanya.
"Tidak usah berdebat, Evelyne memiliki perut yang normal dengan makanan yang seimbang. Dan kau sayang, perutmu perut karet yang bisa memuat banyak makanan, Dad benar, kan?"
Pernyataan itu membuat mereka tertawa kecil, beda halnya dengan Emily yang mengerucutkan bibirnya kesal. Perkataan itu tidak membuat Emily bawa perasaan, dia tahu jika itu hanya candaan Daddynya. Buktinya, Emily memiliki tubuh yang ideal, tanpa ada lemak jahat yang menempel di kulitnya. Emily yang suka makan itu memang benar adanya, cemilan mengiringi Emily melangkah.
Evelyne yang melihat kehangatan keluarga Emily membuatnya iri.
Iri?
Siapa yang tidak? Memiliki keluarga lengkap, faktor ekonomi mendukung dan yang paling penting, keharmonisan keluarga mereka terjalin erat antar sesama.
Tapi Evelyne langsung menepis pemikiran itu, dia tidak berhak iri dengan orang yang suka rela menampungnya dan menjadikannya bagian dari kehangatan sebuah keluarga yang tidak akan pernah dia rasakan lagi.
Mengingat keluarga, Evelyne teringat Sarah. Seseorang yang sudah dianggapnya saudara, yang bisa berperan menjadi orang tua untuknya.
Evelyne merasa beruntung berada ditengah tengah mereka, Sarah dan keluarga Emily. Yang selalu ada jika Evelyne membutuhkan saran dan tempatnya bersandar.
"Evelyne, kau melamun?" Tanya Mr. Stone.
Tersadar dari lamunannya ia langsung menjawab. "Aahh tidak.. Aku hanya sedikit lelah,"
Evelyne tidak berbohong, dia memang lelah karena terlalu lama berjalan jalan, jangan lupakan jika daya tahan tubuh Evelyne lemah.
"Aku pamit ke kamar untuk beristirahat, boleh?"
"Kenapa bertanya? Istirahatlah, semoga besok kau merasa lebih baik." Ujar Mrs. Stone.
Evelyne mengangguk dan bangkit dari kursi ingin melangkah, tapi suara Emily menghentikannya. "Aku akan menyusulmu setelah makan."
Evelyne kembali mengangguk sebagai jawaban. Menaiki tangga dan melangkah ke kamar Emily yang memang letaknya sudah dihafal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possession of The Devil [HIATUS]
RandomEvelyne Bailey, gadis biasa yang bertahan hidup di dunia yang kejam. Kehidupannya berubah ketika sang ibu meninggal dan perubahan sifat sang ayah menjadi kasar kepadanya. Masalah sesungguhnya datang ketika ayah Eve nekat meminjam uang dalam jumlah b...