Memburu pengantin wanita

697 68 0
                                    

Lagi-lagi percakapan membosankan tentang cuaca dan fashion terkini. Ivander berusaha keras untuk tidak menguap. Lady Tianne yang cantik memiliki otak sebesar burung.

Earl Tremayne diam-diam menghapus namanya dari daftar calon pengantin wanitanya. Ivander membungkukkan badan sedikit setelah dansa berakhir. Mengantar sang lady kembali pada ibunya.

Ivander menuju balkon untuk mendapatkan udara segar.

"Kau terlihat tercekik, bro!"

James, adiknya yang tidak berguna. Pesta baru saja dimulai tapi ia sudah mabuk. Masih terlihat tampan.

Ivander berkata, "Tidak ada mood baik untuk percakapan."

"Seburuk itu, huh? Yah, biar aku terus terang saja. Danaku sedikit rendah."

"Lagi? Berapa banyak kau kalah kali ini?"

"Tidak banyak. Hanya 30 pound saja."

Ivander mengepalkan tangannya. Adik lelakinya selalu memberinya sakit kepala hebat. Apa dia tahu berapa banyak barang yang dapat dibelinya dengan 30 pound? Semua uang itu dihamburkan sia-sia di meja judi.

Ia di sini untuk mencari pengantin wanita. Memukul adik lelaki tidak berguna tidak akan terlihat baik untuk resumenya.

Menghirup nafas dalam-dalam.

Menghirup nafas. Membuang nafas. Menghirup nafas. Membuang nafas. Menghirup nafas. Membuang nafas.

Akhirnya Ivander berkata, "Pergilah bicara pada Noel."

"Asyik. Terimakasih, Ivan. Aku suka sekretarismu. Dia pria baik. Selalu menihilkan utang-utangku."

Ivander berdoa agar keajaiban terjadi. Supaya adiknya yang tidak bertanggung jawab akhirnya sadar.

*****

Sore ini Margie, Beth merajut bersama sang janda countess (nenek Kim) dan cucunya (Kim).

Margie merasa lumayan bangga akan Beth. Ia setahun lebih muda dari Kim. Tetapi ia lebih pintar dalam merajut. Bahkan sang lady tua juga memuji hasil kerajinan tangannya.

Sang lady tua melirik kepada nona Derwin. Tipe perawan tua. Pantas Ivander tidak pernah meliriknya dua kali.

Sang governess benar-benar sayang pada Kimberly. Ia dapat mengatasinya juga. Ia punya kualitas baik sebagai istri Ivander.

Pernikahan pertama Ivan adalah sebuah bencana. Mendiang istrinya terlalu lembut hati, terlalu lemah untuknya. Ibunya telah memilihkan wanita yang salah untuknya.

Seorang pria keras kepala seperti Ivan memerlukan istri yang kuat. Seseorang yang tidak akan gemetar ketakutan. Seseorang yang berani membantahnya.

Governess ini telah bertengkar dengan Ivan beberapa kali. Kepala pelayan Ivan telah melaporkannya kepada sang dowager countess.

Sang lady tua tiba-tiba bertanya, "Kacamatamu modelnya lucu. Boleh kulihat?"

"Ya, tentu saja."

Margie mengedipkan matanya beberapa kali. Pandangannya sedikit kabur tanpa kacamatanya.

Mata biru yang cantik. Ia bukan wanita yang jelek. Kacamata buruk rupa ini merusak kesempatannya untuk menikah.

Dan gaun abu-abunya yang tidak berbentuk seperti kostum murahan dari sebuah teater kecil.

Sang lady tua mengembalikan kacamatanya dan Margie mengenakannya kembali.

"Kami memiliki standar tinggi disini, nona Derwin. Gaunmu, yah, benar-benar jelek. Menyakiti mata."

Romansa Victorian (Iversley)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang