Dance Problem?

349 18 0
                                    

camila berjalan lesu. bahunya tertarik ke bawah. belum sempat ia memusingkan tentang drama sekolah, sekarang malah ada pesta dansa yang biasa dimulai sebelum ujian praktek. katanya supaya para siswa tidak terlalu tertekan. omong kosong, camila benar-benar tertekan sekarang.

"hei!" seru dinah tiba-tiba yang hampir membuat camila menjatuhkan buku-bukunya.

"apa kau baik-baik saja? kau terlihat sangat-sangat tertekan" ucap dinah hati-hati

"oh ya? wow, aku baru tahu" sahut camila sewot

"wow, hold it. jangan marah begitu. hahaha" ucap dinah yang membuat camila memanyunkan bibirnya.

"apa kau pusing karena pesta dansa?" tebak dinah. tepat pada sasaran.

camila hanya mengangguk.

"oh, astaga. kenapa?" tany dinah

"aku tak tahu akan mengajak siapa" ucap camila

"hmm, kurasa masuk akal. aku bahkan tak tahu akan mengajak siapa" ucap dinah.

sedangkan camila hanya berjalan pulang dengan lesu.

camila berjalan mondar-mandir di kamarnya, siapa yang akan ia ajak? oh astaga ini bodoh sekali. masalahnya seperti berlarut-larut. masalah yang tadinya kecil, kini terasa besar. dia tak mungkin mengajak harry. tiba-tiba pintu kamarnya di buka.

"hai sayang, kau bilang tadi kau ada pesta dansa? well, mom punya gaun yang mungkin akan cantik sekali jika kau kenakan" ujar ibunya seraya mengangkat sebuah gaun pink yang indah. camila terpesona di tempat, gaun itu indah sekali baginya. (gaun camila ada di media)

"mom tak pernah bilang punya gaun itu" ujar camila

"well, sebenarnya mom simpan untuk ulang tahunmu. tapi tak apalah" ucap mom lembut. mom menaruh itu di lemari camila dan pergi.

sepertinya seluruh dunia mendukungnya untuk pesta dansa. tapi tetap saja. dia akan mengajak siapa? mungkin bagian dress, make up, dan yang lain bisa ia tangani. tapi tanpa pasangan? pesta dansa ini takkan berhasil. camila masih sibuk mondar-mandir. lalu menatap lemarinya. dimana baju itu tersimpan. camila memandangi setiap detil gaun itu. indah sekali. mom pasti ingin sekali melihatnya memakai gaun ini. setiap ibu pasti ingin membantu anaknya dalam pesta dansa pertamanya. camila ingin sekali, tapi bagaimana?

tiba-tiba handphone-nya berbunyi. tanda pesan masuk.

From : Niall

hey, kau sudah punya pasangan pesta dansa? kalau belum, aku ingin mengajakmu. bagaimana?

camila memainkan handphone nya. iya atau tidak?

lalu, sebuah senyum terukir di wajahnya.

i would love to :)

harry sedang duduk dengan gelisah di sofanya. tangannya menimang-nimang handphonenya. apa dia harus mengajak camila? tapi... harry takut camila tak mau pergi dengannya. dan, siapa tahu camila sudah punya pasangan. zayn, louis, liam, dan niall sedang duduk di karpet memakan camilan seraya menonton tv, semuanya terlihat senang. kecuali harry. yang gelisah karena belum punya pasangan.

"hey lou, kau sudah punya pasangan ke pesta dansa?" tanya harry

"jelas sudah, aku kan punya eleanor" jawab louis yang memiliki pacar beda sekolah

"kau zayn?" tanya harry

"aku mau mengajak dinah. yang dekat dengan lauren itu" jawab zayn

lauren. kenapa tak terpikirkan olehnya?

"hey niall, kau mengajak siapa?" tanya liam tiba-tiba

"umm, aku mengajak camila" ucap niall malu-malu

camila? niall pergi dengan camila? batin harry. perlahan harry bangkit dari sofa. dan langsung pergi ke kamarnya.

tak ada satupun dari mereka yang menyadarinya. kecuali louis.

"kau kenapa? cemburu?" tanya louis di ambang pintu kamar harry. harry menoleh. lalu terdiam.

"dengar, aku tidak membela siapa-siapa. tapi sewaktu kau sakit kenapa kau menghindari camila? dia kan tidak salah apa-apa. jadinya sekarang begini, camila lelah kau begitukan terus. jangan salahkan camila jika dia pergi darimu" jelas louis, menepuk bahu harry dua kali lalu keluar dan menutup pintu.

harry menghela nafas dan mengacak-acak rambutnya, benarkah camila sudah pergi darinya? dan memilih niall? harry belum sanggup melihatnya.

melihat camila dengan orang lain saja harry tidak sanggup, apalagi dengan sahabatnya sendiri? membayangkan niall berdansa dengan camila di lantai dansa. ah. harry benar-benar frustasi.

mungkin camila memang memilih pergi darinya. mungkin bahkan camila tak pernah menyukainya. mungkin harry harus melakukan sesuatu.

"h-halo? lauren?" panggil harry di telfon

"ya?" jawab lauren

"kau mau ikut ke pesta dansa denganku?"

pesta dansa hampir dimulai, dan seluruh siswa mulai sibuk mendekorasi ruangan. camila sedang memasang bola disko yang biasa dipasang untuk pesta dansa. dengan menggunakan tangga. niall ada di bawahnya, waspada kalau-kalau camila jatuh. camila berhasil memasang lampu itu, akan tetapi..

tangga itu bergoyang dan keseimbangan camila goyah.

"AAAAA!" teriak camila

dan semuanya menjadi hitam.

*****

"hey cam? camila?" sayup-sayup camila mendengar sebuah suara yang tak asing. camila merasakan ada beberapa orang di sekelilingnya. camila merasa aneh. tidak ada rasa sakit sedikitpun. ada apa dengannya?

"k-kenapa aku tidak sakit? apa yang terjadi?" tanya camila bingung.

"aku sempat menangkapmu. tapi kau begitu begitu shock hingga kau pingsan mungkin?" jelas niall

camila hanya bisa menghela nafas lega. jika niall tak menangkapnya tadi, camila mungkin sudah... ah. camila hanya sangat bersyukur karena dia selamat. dilihatnya harry berdiri tak jauh darinya. matanya menyiratkan sorot khawatir. tapi harry bahkan tak mencoba menolongnya ataupun menanyakan bagaimana keadaannya. lupakan. memangnya aku siapa? batin camila.

camila bangkit dibantu niall. niall membantunya berjalan. kalau dilihat-lihat niall-lah yang selalu ada saat kapan pun camila butuh. jauh beda dengan harry yang plin-plan. niall easy going dan tak terlalu merasa terbebani. camila tersenyum seraya berjalan bersama niall menuju UKS.

Harry's POV--

camilla hampir mati! dia jatuh! astaga, bisa kau bayangkan?! aku bahkan tak bisa menangkapnya! niall-lah yang menangkapnya. niall, niall, dan niall lagi. kenapa aku harus terus bersaing dengannya? sahabatku sendiri?! 

aku ingin sekali membantu camila, menanyakan bagaimana keadaannya. tapi kurasa itu bukan ide yang baik. karena kemarin aku yang menjauhi camila, tiba-tiba aku yang mendekatinya lagi? wow. itu benar-benar buruk.

saking khawatirnya aku bahkan mengikuti niall dan camila. mereka menuju UKS. aku ingin tahu keadaan camila. sangat ingin.

Author's POV

harry mengintip dibalik jendela UKS, bukan jawaban yang ia dapat tetapi malah sakit hati. dilihatnya camila dan niall sedang tertawa bersama. benar-benar... akrab? entahlah. harry langsung membuang mukanya dan pergi menjauh. tak pernah ingin mengingat-ngingat hal itu lagi.



We're Fifth HarmonyWhere stories live. Discover now