Part 20 - A Training 2

932 80 0
                                    

Latihan Team Bluebonnet ini dibilang paling tenang walau basic kekuatan mereka adalah elemen bumi dan tanaman. Liana meminta ketiga murid asuhannya untuk meditasi dan mengumpulkan kekuatan mereka.

"Kelemahan para pemilik elemen tanah dan tumbuhan adalah mereka mudah lelah karena menggunakan kemampuan mereka dapat menguras banyak tenaga, terlebih lagi jika kalian membuat sebuah batu maka itu akan sangat menguras tenaga! Sekarang aku ingin kalian merasakan rasanya tubuh yang sangat dipenuhi kekuatan..." Liana mendorong muridnya dengan kata-kata yang dia ucapkan.

Shyren memejamkan matanya mencoba untuk fokus. Liana hanya menyuruh murid-muridnya untuk merasakan aliran kekuatan mereka saja agar mereka dapat mengukur tingkat kekuatan mereka. Tetapi tanpa mereka sadari mereka malah melakukan meditasi untuk menambah kekuatan mereka dengan menyerap kekuatan alam.

Liana memiliki kemampuan untuk melihat aliran kekuatan seseorang tanpa harus melakukan meditasi. Dia bahkan terkejut dengan apa yang murid-muridnya lakukan.

"Dihadapan kalian ada sebuah batu yang lumayan besar, sekarang angkat batu itu.." Perintah Liana kepada tiga muridnya. Sebenarnya tidak ada batu dihadapan ketiga muridnya itu, tetapi dia ingin melakukan sebuah percobaan.

"Bayangkan! Rasakan.." Batin Shyren.

***

"Tekan pusaran angin kalian! Jadikan pusaran angin kalian setajam jarum..." Shion berteriak agar suaranya terdengar oleh ketiga murid bimbingannya yang mungkin sedikit kebisingan dengan suara pusaran angin.

Pusaran angin yang mereka buat tidak besar malah kecil, tetapi Shion meminta mereka agar menekan pusaran angin itu menjadi tipis hingga membentuk seperti shuriken.

Tidak mudah, buktinya ini sudah ke enam kalinya mereka mencoba tetapi masih saja gagal.

"Fokus anak-anak! Jangan mau kalah dengan Team Lotus!" Teriak Shion lagi membuat murid-muridnya jengkel karena dibandingkan.

Ketika Anna hendak berhasil membuat pusaran angin, tiba-tiba pusaran angin itu menghilang karena di tekan terlalu kencang.

"OKE CUKUP! Kita istirahat dulu..." Shion yang sudah kesal akhirnya menghentikan latihan.

Anna, Hans, dan Jack langsung jatuh terduduk karena kelelahan secara fisik maupun pikiran. Mereka harus mempertahankan postur tubuh sambil berkonsentrasi untuk membuat pusaran tipis.

Shion melemparkan tiga botol minum kepada ketiga muridnya dan di tangkap dengan mudah oleh ketiga muridnya itu.

"Sambil istirahat! Aku ingin kalian mengetahui saingan-saingan kalian di ujian pertama kalian, karena ini akan sangat berguna..." Shion menjentikkan jarinya memunculkan bunga Mawar hitam.

"Lawan-lawan kalian yang pertama adalah Team White Roses dari RA Academy, salah satu anggota mereka berasal dari keluarga Octaviance, Zenneth Octaviance.."

"Sepupu Clara..." Timpal Anna.

Shion mengangguk, "Berdasarkan data kemampuannya sebanding dengan Clara hanya saja Clara lebih kuat karena dia Calon Penerus...."

"Kemampuan utamanya adalah membaca gerakan dan juga pikiran, dia juga memiliki telekinesis..."

Hans dan Jack terdiam. Orang seperti itu bisa disebut terlalu hebat.

"Berikutnya Team Lavender dari RV Academy, ketiganya adalah anggota dari klan Hilandy, Elen, Dough, dan Rou Hilandy..."

"Penyerang utama mereka adalah Elen, dia memiliki kemampuan untuk mengubah udara menjadi bom, dia menguasai teknik khusus Klan Hilandy.."

Jack terdiam. Dia mengepalkan tangannya.

"Berikutnya ada Team Sunflower, dari RI Academy, salah satu dari mereka adalah calon pemimoin masa depan Klan TherMelina, Stella Filia TherMelina..."

Mendengar nama dari seorang penerus masa depan membuat ketiganya kaget. Mereka akan berhadapan dengan seorang Calon Pemimpin sebuah klan.

"Menghadapi Clara saja tidak bisa bagaimana kami akan menghadapi Stella Fillia TherMelina..." Batin Hans.

"Tetapi jika kalian bisa cerdik kalian pasti akan bisa mengalahkan dia dengan mudah..." Ucap Shion dengan senyuman miring yang menghiasi wajahnya.

Hans, Anna, dan Jack saling menatap satu sama lain. Ketiganya lalu tersenyum.

***

Keesokan Harinya.

Andy menemui Clara yang sedang membuat coklat panas di dapur.

"Belle! Kita perlu bicara.." Ucapan Andy sontak membuat Clara menoleh.

"Di sini saja, ini masih sangat pagi, mereka tidak akan bangun sepagi ini." Jawab Clara datar sambil terus mengaduk coklat panasnya.

Andy mendengus pelan. Sebenarnya dia binggung harus memulai topik ini dari mana tetapi dia tidak bisa diam saja ketika mendengar berita mengejutkan yang dia dengar kemarin dari Arisa.

"Stella benar-benar akan mengikuti ujian ini? Apa ini salah satu rencana kejutan mu?" Seru Andy dengan nada datar. Clara yang sedang menyeruput coklat panasnya sontak menghentikan aktivitasnya dan menoleh menatap Andy.

"Bukan.."

"Apa?"

"Aku bilang bukan! Itu bukan rencana ku, mungkin Stella punya cara lain untuk mencari informasi, waktu kita 4 bulan bukan?" Sentak Clara.

"Ngomong-ngomong soal pertemuan 4 bulan lagi, Ernyu mempercepat pertemuan itu menjadi besok.." Andy mengeluarkan sebuah gulungan surat.

Clara sontak mengambilnya dan membuka gulungan surat tersebut. Yang mengejutkan adalah surat itu di tulis dengan tinta hitam biasa dan menggunakan tulisan biasa tidak dengan tulisan latin atau dengan mantra khusus. Surat ini seperti di buat secara mendadak.

"Sepertinya Ernyu menemukan sesuatu yang sangat penting.." Clara yang sedikit gemas dengan kelabilan sikap Ernyu langsung meremas surat itu dan langsung merobeknya agar tidak ada yang bisa membacanya.

"Ernyu meminta kita untuk bergerak diam-diam Clara! Dan kita juga tidak di bolehkan membawa pendamping.." Andy melipat kedua tangannya di dada.

Clara mendengus pelan, "Kita harus kabur malam ini..."

***

Di sebuah Tempat Tersembunyi.

"Kau sudah mengirim pesan kepada putriku?" Seorang Pria dengan suara bariton miliknya bertanya kepada seorang wanita di sampingnya.

Wanita tersebut mengangguk pelan, "Sudah tuan! Saya sudah memastikan Nona menerima surat balasannya.."

"Baiklah siapkan pasukan kita! Buat persediaan untuk perang! Kita akan membantai tempat satu-satunya paling netral.."

*
*
*
*
*

Bersambung..

(END) Guardians Of Cherionty BOOK 1 : A Guardian Of WaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang