Part 40 - Final Test

350 54 4
                                    

Seseorang mengenakan jubah coklat panjang dengan sebuah lambang perisai terbelah dua yang menghiasi bagian belakang jubahnya, menandakan kalau dia bagian dari sebuah organisasi. Dengan berbekalkan sebuah lentera kecil dia berjalan masuki gelap nya hutan belakang Queryis Academy. Poni pirangnya menyelusup keluar dari penutup kepalanya. Manik hijaunya menyala terang, sorot mata yang tajam menunjukkan bahwa ia sedang kesal, sangat kesal. Langkah pelannya berubah menjadi langkah cepat. Dia benar-benar kesal, dia tidak menyangka kalau sesuatu seperti ini akan muncul ketika rencananya sudah akan berjalan dengan sempurna.

Dia menghampiri sebuah pohon pinus.

Gadis itu membuka penutup kepalanya, membiarkan rambut pirangnya tergerai bebas. Matanya mengeluarkan sinar hijau. Dengan cepat kulit pohon itu mengeluarkan penar cahaya yang merambat membentuk sebuah pintu. Kulit pohon tersebut bergeser, membuka ruang dibaliknya. Gadis itu dengan segera memasuki pintu tersebut, dan Kulit pohon itu kembali bergeser menutup pintu yang ada dibaliknya.

Tanpa gadis itu sadari seorang lelaki berjubah hitam tersenyum sambil memperhatikannya sedari tadi.

Gadis itu berpindah menuju suatu tempat rahasia, yang dibangun dibawah tanah. Dimana dalam tempat itu sudah banyak sekali orang-orang yang mengenakan jubah yang sama dengannya, sedang menunggu dirinya. Semua membungkuk memberi hormat kepada gadis itu ketika berjalan menuju kursi kebesaran yang berada di barisan terdepan. Gadis itu dengan kasarnya langsung menduduki kursi kebesaran itu. Semua kebingungan dengan tingkah pemimpin mereka ini. Apa ada yang salah?

"Aku tidak menyangka mereka akan muncul disaat seperti ini!" geram Gadis itu seraya mengepalkan tangan kirinya kuat-kuat.

Seorang wanita berkacamata menghampiri gadis itu, "Ada masalah nona?"

Gadis itu meremas-remas tangannya kuat-kuat hingga mengeluarkan darah, lalu memejamkan katanya. Raut wajahnya begitu tegang dan juga sangat kesal, "Yoana!" panggil gadis itu menyentak. Wanita berkacamata itu membungkuk memberi hormat, "Kau ingat aku pernah memintamu untuk memberikan pesan pada ayah, kalau aku akan membangkitkan salah satu dari mereka." Wanita bernama Yoana itu mengangguk tanda kalau dia mengingatnya.

"Tapi sekarang ada tiga orang yang sudah bangkit." Sang Wanita cukup terkejut dengan apa yang diucapkan oleh nona-nya ini.

Gadis bersurai pirang itu memukul gagang kursi dengan lengannya yang berdarah. Ini diluar rencananya, sekarang ini hanya ada satu cara agar mereka bisa menang. Satu cara terakhir yang bisa mereka lakukan untuk memenangkan wilayah netral ini.

Gadis itu bangkit dari kursinya membuat semua pasukannya memasang posisi bersiap, "Besok, Fokuskan serangan kita pada para Calon pemimpin klan, terutama Clarabelle Octaviance!" titah gadis itu dengan suara lantang. Ini adalah cara terakhir yang bisa mereka lakukan. Sebanyak apapun pasukan mereka, mereka tidak akan menang melawan empat guardians sekaligus.

***

Semua orang kini berbondong-bondong menuju Arena Latihan Alfa, Betta, dan Gamma. Mereka hendak menyaksikan Babak Final yang akan dilakukan ditiga tempat dalam waktu bersamaan. Dan babak final untuk ujian kenaikkan tingkat ini adalah Team Battle. Setiap Arena diisi dengan 10 team. Setiap Dua team akan di adu kekuatan. Team yang menang akan lolos menuju babak berikutnya. Untuk mengindari serangan mengenai penonton, Sekitar bangku penonton sudah di pasang Shield yang akan menjaga agar serangan tidak mengenai penonton.

Arena Alfa menjadi tujuan semua penghuni rumah 10. Pertarungan yang menarik akan terjadi di arena ini. Karena Baik Team Lotus dan juga Team Amaryllis mendapatkan lokasi ini sebagai tempat ujian akhir, yang memungkinkan mereka akan bertarung satu sama lain. Pertarungan antara Clara dan juga Riane akan menjadi sangat menarik.

(END) Guardians Of Cherionty BOOK 1 : A Guardian Of WaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang