Part 25 - About Althea and Her Secret

768 64 1
                                    

Siang itu semua murid sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Ada yang belajar, untuk berjaga-jaga jika dalam tes nanti ada ujian tertulis. Ada yang sibuk dengan latihan team. Ada yang sibuk membantu guru-guru mempersiapkan tempat untuk murid-murid dari sekolah lain menginap. Dan ada yang bersantai di rumah dan asrama mereka.

Seorang gadis bersurai pirang sekarang ini tengah memperhatikan seluruh kegiatan yang terjadi di sekitarnya dari atap sekolah sambil menikmati angin. "Angin ini memang teman ku.." Gumamnya sambil terus menatap ke bawah.

Tiba-tiba Ia menyeringai, "Semua persiapan ini sia-sia, karena kami akan menghancurkan semua ini." Gadis itu menyeringai sambil menatap seluruh kegiatan yang tertangkap oleh matanya.

"Nona! Anda tidak boleh bersantai terus, tuan meminta anda untuk melapor segera." Seorang wanita berkacamata tiba-tiba muncul di samping gadis itu.

Gadis itu hanya terus menyeringai, "Katakan pada ayah, aku akan melapor malam ini.." Setelah mengucapkan itu wanita berkacamata itu langsung menghilang begitu saja.

"Aku benar-benar tidak menyangka kalau dia dapat dibodohi semudah ini.." Gadis itu tersenyum miring.

***

Malam harinya.

Setelah makan malam selesai, Clara dan Althea mendapat giliran untuk mencuci piring bekas makan. Mereka memang sudah menetapkan sistem ini sejak lama. Mereka akan membuat jadwal untuk merapihkan rumah dan juga memasak, secara bergantian. Mencuci pakaian dan membersihkan ruangan team tidak termasuk karena itu kewajiban setiap team masing-masing.

Setelah makan malam malam Team Orchid bilang kalau mereka harus menemui pendamping mereka. Hal yang sama juga dikatakan Team Bluebonnet tersisa lah Team Lotus, Team Soba, dan Team Amaryllis. Didalam rumah ini.

"Al setelah ini selesai aku dan Riane akan pergi keluar sebentar, Ethan dan Roy akan ikut. Sementara Orion dan Leo akan langsung tidur katanya." Ucap Clara sambil menata piring yang sudah mereka cuci di rak piring.

"Baiklah, hati-hati." Jawab Althea singkat.

Althea memang tidak akan terlalu khawatir pada Clara mengingat Clara adalah Calon Pemimpin Masa Depan. Dan Ria juga berasal dari klan Octaviance. Mereka berdua bisa menjaga diri mereka sendiri, itulah yang ingin Althea percaya.

Althea mengetahui lebih dari siapapun masalah Clara dan Riane. Masa Lalu kedua gadis itu. Dan juga kedekatan kedua gadis itu didasarkan oleh apa dia sangat tahu itu. Karena..

Dia sejak dulu tinggal bersama keduanya.

***

Flashback On....

Hari itu, ketika Althea mengunjungi Ladang Bunga Soba bersama sang Kakak Albert Hiroicona. Dia sangat bahagia. Walaupun mereka harus hidup bersembunyi seperti ini sejak klan mereka di bantai. Dia akan selalu bahagia karena dia selalu memiliki keluarga.

Tetapi hari itu malah menjadi hari terburuk dalam hidupnya. Dia kehilangan sang kakak. Althea meratapi nasib. Di usianya yang menginjak 11 tahun, dia kehilangan sang kakak.

Tetapi saat itu juga Mereka datang. Datang dan membawa Althea untuk tinggal dengan mereka.

"Althea Hiroicona."

Iya, itu adalah Clarabelle Octaviance, Riane O Jiarcine, dan Regina De Octaviance.

"Kami mencari mu selama satu tahun ini Althea." Regina De Octaviance menatap Althea yang tidak bergerak dari hadapan mayat sang kakak.

"Nenek mu memberitahu kami semuanya, dan kami datang untuk menjemput mu." Sambung Regina.

Althea hanya diam tidak membalas. Dia terlalu syok untuk membalas ucapan Regina De Octaviance. Karena tidak ada jawaban dari Althea, Regina De Octaviance memerintahkan beberapa pengawalnya untuk membawa Althea dan juga jasad sang kakak. Mereka akan membawanya menuju kediaman Klan Octaviance.

Selama beberapa minggu Althea terus berdiam diri tidak mau keluar. Semangat hidupnya sudah hilang, bersama dengan nyawa kakaknya.

Hingga suatu hari Clara dan Riane datang ke kamarnya.

"Sampai kapan kau akan terus diam seperti ini?" Clara menatap Althea datar. Kedua gadis itu berdiri didepan pintu kamar Althea.

"Jika kalian tidak punya urusan dengan ku pergilah!" Seru Althea dingin.

"Kau ingin tahu? Panah yang digunakan oleh orang yang memanah Albert Hiroicona adalah panah buatan Klan Bam. Dan sepertinya itu dilapisi racun yang cukup untuk membunuh seseorang dalam sekali sentuh." Riane mendekati Althea dan berdiri dihadapan gadis itu.

Althea menatap Riane, "Aku heran kenapa Klan Bam melakukan ini padaku? Apa salahku pada mereka?" Althea meremas dress yang dia kenakan.

"Karena kau mengalahkan Bam Chonei di saat itu Althea." Clara mendekati Althea.

"Yang memberi perintah mengabisi seluruh klan mu adalah Andyana Bam Chonei. Aku mendengar itu sendiri." Sambung Clara.

Althea menatap geram Clara, "KALAU KAU TAHU ITU KENAPA KAU TIDAK MEMBERITAHU KAMI!?" Dia benar-benar kesal kenapa Clara diam saat dia tahu hal itu akan terjadi?

"Kau pikir kami diam saja?" Kali ini Riane yang berbicara.

"Hari itu ketika aku mendengarnya aku memberitahu Mama Regina, dan Mama memberitahu kalau dia sudah memperingati Angelina Hiroicona. Selain itu juga kami datang membawa pasukan ketika malam dimana pembantaian itu terjadi! Kami membaca sebuah pesan dari Angelina Hiroicona kalau kau dan kakak mu berhasil kabur, dan dia menitipkan mu pada Mama Regina! Kami mencari mu selama ini Althea!" Jelas Clara panjang lebar.

Althea tercengang. Jika nenek nya selama ini tahu pembantaian itu akan terjadi. Kenapa dia diam saja? Apa sebenarnya rencana nenek nya.

"Tidak perlu binggung Althea, kami akan menutupi identitas mu, jadi tenang saja. Meskipun Klan kami terkenal licik, kami bukanlah seseorang yang ingkar janji!" Tambah Clara. Mereka sudah berjanji akan menjaga Althea.

"Dan sebaiknya, kau mulai menentukan tujuan mu berikutnya. Bagaimana pun kau tidak bisa diam saja seperti ini.." Kali ini Riane yang berbicara. Setelah itu Clara dan Riane keluar dari kamar Althea. Membiarkan gadis itu menentukan tujuannya.

Althea memikirkan perkataan Riane barusan.

"Aku tidak akan pernah memaafkannya! Andyana Bam Chonei! Aku tidak akan pernah memaafkan mu!" Althea menetapkan tujuannya juga saat itu. Semua ini berkat Clara dan Riane.

Ke esokan harinya, Althea memohon kepada Regina De Octaviance untuk membantunya latihan. Mungkin Regina De Octaviance tidak bisa membantu dalam mengenal kemampuan khusus Klan Hiroicona. Tetapi setidaknya dia harus mulai belajar sesuatu.

Selain itu Althea juga menyadari kalau kedekatan Clarabelle dan Riane bukan karena mereka saudara. Tetapi karena sesuatu. Dan dia tahu betul apa itu.

Flashback Off..

***

Setelah Clara, Riane, Ethan, dan Roy pergi. Althea terdiam di balkon lantai dua. Dia menatap bulan sambil memegangi bunga soba.

"Kakak tunggu saja! Aku akan membalasnya.." Althea tersenyum miring.

*
*
*
*
*
*
*

Bersambung...

(END) Guardians Of Cherionty BOOK 1 : A Guardian Of WaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang