dua tiga

633 85 37
                                    

Setelah berbicara lebih dekat dengan bagaskara. Akhirnya rizky dan syifa menerima untuk meneruskan kerajaan bisnis milik bagaskara dan milik keluarga syifa yg sudah diwariskan turun temurun.

Bagaskara juga berjanji melindungi salsa dan menutup informasi salsa dari para koleganya. Setahu kolega bagaskara yang tak lain sekarang menjadi kolega rizky syifa, semua mengetahui bahwa rizky syifa memiliki putri kembar.

Rizky dan syifa sudah kembali ke jogja. Setelah mengunjungi putrinya mereka menuju ke kantor ali. Rizky, syifa, ali dan akan di bantu arsyil akan bekerja sama mengurus kerajaan bisnis milik bagaskara yang tidak hanya ada di indonesia tapi juga ada di beberapa negara lain.

Mengingat begitu banyaknya bisnis yang dijalankan oleh bagaskara maka mereka memutuskan untuk membagi sesuai dengan bidang masing".

Rizky dan syifa memegang bisnis batu bara dan juga bisnis mereka yang sudah jalan selama ini. Ali mengurus bisnis perhotelan dan resto. Sedangkan Arsyil mengurus bisnis properti, travel, serta pasar modern.

Waktu pun berlalu begitu cepat. Kerajaan bisnis milik Bagaskara berkembang sesuai harapan. Sudah sekitar 2 tahun setelah Bagaskara menyerahkan seluruh bisnisnya kepada Rizky dan Syifa, Bagaskara memutuskan menepi sejenak di Sumatera Selatan.

Dan hari ini saat para siswa Jogja Internasional Islami School akan libur panjang setelah ujian kenaikan kelas, Bagaskara memutuskan untuk menemui cucunya.

Bagaskara dijemput oleh Rizky dan Syifa di bandara Adi Sucipto. Setelah menjemput Bagaskara, mereka langsung menuju ke sekolah putri" mereka.

Setelah melakukan prosedur penjemputan Rizky menuju ke kamar putrinya untuk membantu membawakan barang" mereka. Sedangkan Syifa menunggu di cafe depan sekolah bersama Bagaskara. Karena Syifa juga ada janji dengan kliennya yang juga orang tua murid di sekolah anaknya.

" Pa..kok sendiri? Mama mana?" Tanya Billa

" Mama sama kakek didepan. Lagi ketemu klien. Gimana sudah beres semua belum?" Tanya Rizky kepada kedua putrinya.

" Sip pa.. yuk kita pulang pa. Aq udah kangen sama mbok nar. " Jawab salsa

Setelah itu Rizky dan kedua putrinya berjalan ke mobil dan Syifa dan Bagaskara pun sudah menunggu mereka.
" Mama....kakek...." Ucap salsa dan Billa sama_sama

" Wah wah cucu kakek sudah pada besar" ucap Bagaskara sambil memeluk cucu cucunya.

" Oke kangen kangenya dilanjut dirumah yuk? Kakek jg baru sampai mau istirahat. Pah, papa mau di depan apa dibelakang. Soalnya ada anak anak takut papa nggak nyaman." Tanya Syifa pada Bagaskara. Ya Syifa sekarang memanggil Bagaskara dengan sebutan papa.

" Papa dibelakang aja. Masih kangen sama cucu cucu. " Jawab bagaskara.

" Tapi kakek nanti nginep dirumah kan? Nggak dihotel kayak biasanya?" Tanya billa setelah 10 menit mereka menempuh perjalanan.

" Iya kakek nginep. Kata uwo Ali rumah mama sejuk banget. Kakek jadi penasaran mau nginep lama disana. Boleh? " Tanya Bagaskara

" Boleh banget kek. Oh iya liburan ini kita kemana ma pa? " Tanya salsa

" Mama si nggak bisa janji. Pesenan mama banyak banget soalnya. Nggak tahu kalau papa bisa cuti nggak? " Tanya Syifa pada suaminya.

" Papa juga nggak bisa janji kalau pergi jauh jauh. Papa bisa paling weekend. Gimana? Emang kalian mau liburan kemana?" Tanya Rizky kepada putri putrinya.

Salsa dan Billa hanya terdiam. Berfikir dan sedikit kecewa dengan kesibukan orang tuanya. Bagaskara yang melihat cucunya pun tidak tega.

" Oke kalau papa sama mama nggak bisa kalian ikut kakek saja. Kita ke Purworejo lihat pembangunan perumahan disana sambil jalan". Gimana?disana ada bedug terbesar di Asia Lo? Mau nggak?" Tanya Bagaskara kepada cucunya.

" Wah bener kek? Billa mau. Tapi naik kereta ya kek? Salsa mau ikut kan? " Tanya Billa antusias

Tak terasa perjalanan mereka sudah sampai di halaman rumah Syifa. Pandangan mata Bagaskara pun tak henti hentinya mengagumi kediaman keponakannya yang ternyata sangat asri dan nyaman.

Setelah mobil terparkir semua turun dan satu hal yang menarik adalah tatapan Bagaskara kepada sosok yang berdiri di depan pintu rumah Syifa.
Tatapan kerinduan jelas terpancar dari keduanya.
" Narti?.. gumam Bagaskara.

Syifa yg melihat semua itu pun kaget.
" Papa kenal sama mbok nar? " Tanya Syifa.

Mbok nar yang masih terpaku dengan kehadiran Bagaskara hanya diam mematung.

Setelah terdiam beberapa saat mereka semua masuk rumah menuju ruang keluarga yang menghadap taman belakang. Bagaskara sangat mengagumi rumah Syifa yang asri masih nuansa pedesaan yang sejuk.

" Pah mau kalau mau istirahat di kamar pojok ya? Lebih nyaman kalau menurut aku", atau mau pilih kamar yang lain juga tidak apa-apa. Senyaman papah". Kata Syifa kepada Bagaskara yang sedang duduk sambil menikmati secangkir kopi Semendo yang beliau bawa langsung dari Sumatera Selatan.

"Iya nanti papah milih sendiri mau tidur dimana. Tapi mungkin lebih nyaman di paviliun belakang dekat kebun kali ya? Boleh disana?." Jawab dan tanya Bagaskara kepada Syifa.

" Boleh si, tapi disana di tempati mbok nar, mbok Yem sama mang Jaja. Ada si satu kamar kosong tapi nyambung sama tempat bermain anak-anak. Kalo papah mau lihat-lihat dulu aja. Nanti diputuskan mau tidur dimana aja boleh kok. Tapi maaf Syifa nggak bisa menemani lama-lama ya pah. Habis ini mau ke butik ada beberapa pesanan gaun pengantin buat artis. Rada susah." Pamit Syifa sambil memberi salam pada Bagaskara.

Setelah pamit dengan sang kakek Syifa mencari Rizky dan anak- anaknya untuk pamit, karena tadi mereka mau menata baju-baju nya maka Syifa langsung menuju kamar putrinya.

"Salsa,billa mama mau ke butik dulu ya?mau selesai in pesenan biar besok bisa antar kalian ke Purworejo." Pamit Syifa pada putri-putri nya sambil mencium pipi mereka satu persatu.

"Papa nggak di cium ma? " Goda Rizky kepada istrinya.

" Dicium donk..... Tapi anter mama dulu yuk pa... Capek banget kalo harus nyetir sendiri. Boleh ya hari ini papa sama mama dulu. Besok kita bareng-bareng perginya. Tapi mama papa nggak nginep kalian sama kakek. " Ucap Syifa kepada suami sekaligus minta izin ke anak-anaknya.

" Siap ma"....jawab mereka kompak

Setelah berpamitan kini Rizky dan Syifa pergi ke butik Syifa yang ada dijalan Malioboro. Karena selain terlengkap disana juga ada tempat istirahat nya.

Rizky yang juga masih memiliki beberapa pekerjaan pun membuka laptopnya di ruangan istirahat Syifa sambil menunggu istrinya.

" Pa... Panggil Syifa karena sedari tadi Rizky tidak bersuara. Walau pintunya tidak tertutup tapi Syifa tidak bisa melihat Rizky.

" Hmmmm" jawab Rizky

" Pa... Panggil Syifa lagi karena Syifa pikir Rizky tertidur.

" Apa sayang??? Tumben masih kerja manggil-manggil biasanya kalo udah pegang pensil sama alat ukur nggak mau di ganggu." Ucap Rizky sambil jalan keluar menuju ruang kerja Syifa.

"Aku kayaknya hamil lagi deh" ucap Syifa tiba-tiba.

"Apa????

TBC

Masih ditunggu nggak ya yang ini?

salsa dan billaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang