"Merah! Jangan tinggalin aku!"
______________________________________
Seorang gadis kecil, berusia 5 tahun, berpakain dress merah yang panjangnya selutut dan rambutnya yang panjang tergerai bebas dengan hiasan pita di rambutnya. Berjalan mendekat ke arah laki-laki yang umurnya tidak berbeda jauh darinya sedang duduk diayunan taman tanpa mengayunkannya.
"Hai!" Sapa gadis kecil itu. Bukannya menjawab, laki-laki itu hanya menoleh ke arahnya sebentar, lalu kembali menundukkan kepalanya.
"Kok kamu diem aja, kenapa?" Gadis kecil itu bertanya berharap akan mendapatkan jawaban.Bukannya mendapatkan jawaban, tetapi laki-laki itu hanya diam membisu.
"Oh iya, ya! Kita belum kenalan ya, makanya dari tadi kamu diem aja" celoteh gadis kecil itu.
"....."
"Yah! Aku nanya malah diem, kamu dulu deh! Soalnya dari tadi kamu diem aja. Nama kamu siapa?" Tanya gadis kecil itu sambil tersenyum.
"Kamu siapa?" Bukannya menyebutkan namanya, laki-laki itu malah bertanya.
"Huft. Kamu aneh ya. Yaudah deh gak apa-apa, yang penting kamu udah ngomong. Namaku Mer-"
"Adeee!!!!! Kamu dimana?" Teriak seorang laki-laki yang terlihat lebih tua dari gadis kecil itu disebrang taman.
"Eh, ada kakak aku. Dia pasti nyariin aku" gadis kecil itu tampak terkejut "Aku disini kak!" Teriak gadis kecil itu sambil melambaikan tangannya keatas.Kakak gadis kecil itu-pun menghampiri dan mengajak gadis kecil itu pulang.
"Kakak duluan aja ya, aku masih mau main disini. Nanti aku pulang" ujar gadis kecil itu.
"Yaudah, pulangnya hati-hati ya" kata kakak gadis kecil itu. Dan berlalu pulang.Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...Hening. Sampai gadis kecil itu memilih untuk mulai bicara.
"Kamu ngapain di taman ini sendirian? Orang tua kamu kemana? Mau main sama aku enggak?" Gadis kecil itu berceloteh panjang. Tetapi hasilnya nihil.
"Kok kamu diem sih, kamu enggak bosen apa, dari tadi cuma ngeliatin tanah terus. Emangnya tanah lebih cantik daripada aku?" Ucap gadis kecil itu sambil memproutkan bibirnya. Kali ini ucapan gadis kecil itu membuat laki-laki itu tersenyum.
"Nah! Gitu dong, senyum. Jangan cemberut terus mukanya, kan kalo kamu senyum, muka kamu jadi tambah ganteng". Gadis kecil itu-pun beralih ke belakang lalu memegang kedua tali ayunan bersiap untuk mendorong.
"Aku dorongin ya"
Tanpa menunggu balasan. Gadis kecil itu langsung mendorong ayunan yang di duduki laki-laki itu. Semakin lama, semakin kencang. Laki-laki itu tampak ketakutan.
"Mer! Jangan kenceng-kenceng dorongnya, nanti aku jatuh!" Cemasnya. Gadis kecil itu terkejut dan menghentikan ayunannya.
"Tadi kamu manggil aku apa?" Tanya gadis kecil itu.
"Mer".
"Mer?" Gadis kecil itu terlihat bingung.
"Iya, Mer".
"Mer apa?" Tanya gadis kecil itu.
"Merah".
"Kenapa merah?".
"Kamu cantik, pake dress warna merah" ucap laki-laki itu. Membuat gadis kecil itu tersenyum.
"Eh, aku harus pulang sekarang" ujar gadis kecil itu.
"Oh, gitu ya? Ya udah hati-hati ya" kata laki-laki itu.Gadis kecil itu pun berlari menyebrangi jalan raya yang awalnya terlihat sepi. Ia melirik ke belakang sambil berlari dan tanpa sadar mobil yang berlalu kencang itu menabraknya, lalu ada sebuah bus yang membentur di belakang mobil itu yang membuat kecelakaan besar. Laki-laki itu panik dan langsung menghampiri gadis kecil itu yang sekarang terlihat tak sadarkan diri, banyak luka di sekujur tubuhnya. Terutama dibagian kepalanya akibat benturan keras. Laki-laki itu menangis sangat kencang. Tak lama kemudian mobil ambulans datang untuk membawa para korban kecelakaan.
Laki-laki itu ingin mengikuti gadis itu tetapi para warga menahannya.
"Merah! Jangan tinggalin aku!"_______________________________________
Samuel mengusap rambutnya kasar. Ia benci dengan semua ingatan masa lalunya itu. Ia penasaran dengan siapa gadis kecil yang waktu itu menghampirinya. Ia rindu. Ingin bertemu lagi. Apa gadis itu masih mengingatnya?.Tapi Samuel mengira, kalau gadis itu amnesia karena benturan keras yang menghantam kepala gadis itu.
Terimakasihhhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
SamMer
Teen FictionHatiku masih tetap peduli dan masih melihatmu Karena aku terus berlari keluar dari nafasku Aku masih mengawasimu dari jauh Mengapa aku menjadi seperti ini? Berbeda dari saat aku pertama kali melihatmu Hatiku sedang menuju ke arahmu Jantungku berdeba...