Terpesona 1

24 8 0
                                    



"Nara kuuuu" teriak Karin dari belakang punggung Nara, "Udah ganti bajunya? Kelapangan bareng yuk!".
"Tunggu sebentar, gue belum dikuncir" Nara mengikat rambutnya seperti ekor kuda.
"Udah yuk!" Ajak Karin.
Nara menganggukkan kepalanya semangat, lalu mereka berdua pergi ke pinggir lapangan bersama.

"Halo junior" Samuel menyapa. Membuat Nara dan Karin menghentikan langkahnya.
"Halo juga" Nara membalas sapaan Samuel.
"Loh? Kak Samuel ikut eskul basket?" Tanya Karin pada Samuel.
"Iya, hehe" Balas Samuel sambil mengacak-acak rambutnya. Nara dengan susah payah menelan salivanya.
Pemandangan indah. Batinnya. Tanpa sadar, Nara memperhatikan Samuel dengan tatapan yang terlihat berbinar-binar.

Mungkin..... Terpesona?

"Lu, kok gitu amat ngeliat gue?" Samuel mencondongkan kepalanya. Dengan spontan Nara terkejut dan memundurkan badannya sedikit.
"A-aku, eh, gu-gue --"

Pritttttttt!! Prittttttt!!
Bunyi peluit pak. Adam berhasil membuat Samuel, Nara, Karin dan siswa lainnya menoleh ke arah sumber suara. "Semuanya! ayo kumpul!" Kata pak. Adam menggunakan nada tinggi.

"Pulang sama siapa?" Pertanyaan dari Samuel berhasil membuat Nara kembali menoleh ke arahnya.
"Gue?".
"Iya".
"Gue, pulang sama A'a" balas Nara.
"Besok pulang bareng gue. Titik!" Tanpa menunggu respond dari Nara, Samuel langsung pergi berlari-lari kecil sambil menghadap ke arah Nara dan melambaikan tangannya.

"Tuhkan, Ra, ka Samuel tuh pasti suka sama, lu!" Ucap Karin menyenggol tangan Nara menggunakan sikunya.
________________________________

"Ok, hari ini saya akan membagi 2 kelompok. Yaitu kelompok senior dan junior. Senior berkumpul di sebelah kiri saya. Dan junior berkumpul di sebelah kanan saya. Kalau sudah, buat barisan dan rapihkan barisannya. Lalu, saya minta..... kamu, Putra, untuk memimpin pemanasan senior dan....kamu, putri, memimpin pemanasan junior. Tidak ada kata bantahan!" Ucap pak. Adam.

Arrrrgh! Sebel gue sama si Putra!. Batin Putri.

Beberapa menit kemudian......
"Pemanasan selesai, pak!" Kompak Putra dan Putri.
"Adeuh... hahay! Kompak euy!" Samuel mengompori dengan mengencangkan suaranya dengan kedua tangannya yang membentuk seperti toak masjid.
"Gandeng lah!" Putri memutar bola matanya malas.
"Cicing lah! Tong ngomong!" Putra menambahkan.
"Kalem weh atuh... Ngan heureuy atuh mang" celetuk Odet menggunakan nada khas Bandung. Membuat seluruh siswa tetawa mendengarnya.

__________________________

"Terimakasih untuk semuanya yang sudah hadir. Semoga latihan hari ini bisa langsung terserap ke otak" kata pak. Adam.
"Iya, pak" kompak seluruh siswa. Setelah selesai, mereka mempersiapkan diri untuk pulang ke rumah masing-masing.

Di Koridor Sekolah......

"Karin, pulang sama siapa?" Tanya Nara.
"Sendiri, jalan kaki" balas karin santai tanpa menolehkan wajahnya ke arah Nara.

"Aya nu geulis euy!" Celetuk Odet tiba-tiba, lalu berdiri disamping Karin.
"Tong hilap, det, keur abdi hiji" Samuel tak mau kalah dan berdiri di samping Nara.
"Belum pada pulang?" Tanya Karin.
"Ladies first!" Ucap Odet.
"Apanya?" Karin memasang muka bingungnya.
"Pulangnya, Karin" Nara langsung menjawab pertanyaan Karin.
"Odet gagal euy" Timpal Samuel.
"Cicing lah, El!" Cetus Odet membuang mukanya. (Gak dibuang beneran kok :'/). Lalu, Odet memasang muka jahil. "Ohh, iya!, Nara pulangnya hati-hati ya, jangan lupa habis pulang mandi, makan, minum, belajar biar pinter terus tidur". Kata-kata Odet berhasil membuat Samuel terkejut membulatkan matanya sebal.
"Iya, kak. Makasih" balas Nara tersenyum.
Sial! Senyumannya!. Batin Samuel.
Tiba-tiba Samuel teringat akan satu hal. "Nara, jangan lupa besok pulang bareng gue" Samuel tak mau kalah dengan Odet. Odet-pun terkejut bukan main. "Edan, lah!" Kata Odet dengan wajah yang masih terkejut sekaligus senang. Karena, Odet tahu betul kalau Samuel memang sudah menargetkan Nara sejak pertama kali MOS! Hanya saja Nara tidak memperhatikan Samuel. Tapi Odet tidak tahu, apakah Samuel akan menjadikan Nara sebagai pacarnya atau tidak. Karena, selama ini, kalau Samuel menyukai seseorang, Samuel hanya bisa diam, tidak menyatakan perasaannya, dan Odet tahu betul apa alasan Samuel tidak menyatakannya.

"Iya. Kalo gitu, gue sama Karin pulang duluan ya" Kata Nara sambil tersenyum.
"Jangan lupa besok bilang ke mamah mertua- ehh, salah, maksudnya nyokap, lu" ucap Samuel.
"Hehe... iya tenang aja. Nanti gue bilangin" balas Nara terkekeh kecil.
Nara dan Karin-pun pergi mendahului Samuel dan Odet.

Gimana gue mau tenang, kalo setiap deket sama lu, gue deg-degan terus. Batin Samuel.









Weheeeeeehe!!! Maaf ya update nya agak lama. Soalnya lagi ujian. Jadi mohon bersabar. Hehehe.....

Makasihhhh yang udah baca :) jangan lupa pencet bintang. Wkwkwkwk

SamMerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang