BONUS PART

14 2 0
                                    

HAPPY READING 😀😁😄😅

____________________________________

Flashback on

" Alhamdulillah kamu sudah sadar nak" ucap seorang wanita sambil berurai air mata.

" Dokter dokter dokter, anak saya sudah sadar dok" ucap seorang pria yang terlihat panik.

Terlihat seorang pria berpakaian putih memeriksa seorang gadis yang terbaring di atas tempat tidur.

" Bagaimana dok?"

" Ini kabar baik pak, anak bapak sudah sadar dari komanya "

" Alhamdulillah, anak saya baik-baik saja kan dok?"

" Setelah saya periksa, anak bapak baik-baik saja"

" Alhamdulillah ya Allah"

" Maafin ibu ya nak, ibu tidak bisa menjaga kamu dengan baik"

" Emangnya Lea kenapa Bu? Kenapa Lea bisa ada di sini ?"

" Apa maksud kamu? Apakah kamu tidak ingat apa yang sudah terjadi?"

" Ingat apa? Apa yang terjadi pada Lea Bu?"

" Apa yang terjadi padanya dok?" Tanya seorang pria yang ternyata adalah ayah Lea.

" Sepertinya dia kehilangan ingatannya"

" Hilang ingatan?"

" Iya, itu bisa terjadi jika apa yang dialaminya membuatnya sangat tertekan sehingga ia melupakan kejadian itu"

" Dia baik-baik saja kan dok?"

" Dia tidak apa-apa, hanya saja sepertinya ia kehilangan ingatannya"

" Asalkan dia baik-baik saja itu sudah cukup"

" Baiklah kalau begitu saya permisi dulu"

" Ya, terimakasih dok"

Kedua orang itu terlihat sangat bahagia melihat orang yang sangat disayanginya sudah sadar.

" Kamu benar-benar tidak mengingat kejadian itu?"

" Sudahlah Bu jangan membahas masalah itu lagi. Yang penting sekarang Lea sudah sadar"

" Iya, maafkan ibu pak"

" Mulai sekarang ibu akan menjaga kamu dengan baik nak"

" Nila mana Bu?"

" Nila sedang pergi ke rumah temannya "

" Sebenarnya apa yang terjadi pada Lea Bu?"

" Nanti jika kamu sudah baikan baru ibu ceritakan ya, sekarang kamu istirahat saja dulu"

" Ya"

" Kalau begitu bapak akan mengurus masalah admistrasi dulu"

" Ya pak, biar ibu yang jaga Lea"

. . . .

Dari cerita ibunya akhirnya Lea mengetahui apa yang membuatnya tidak sadarkan diri selama satu Minggu. Lea tidak menyangka dirinya akan mengalami kejadian seperti ini. Menurutnya apa yang dialaminya sangat aneh. Pasalnya ia tidak pernah menyangka hal itu bisa terjadi hanya karena ia kurang bersosialisasi.

Bukan tanpa alasan, itu karena ia lebih suka berdiam diri di rumah daripada keluyuran kesana-kemari. Ia mengetahuinya setelah melakukan pemeriksaan kepada dokter. Entah apa yang akan dilakukannya setelah ini. Apa ia bisa melakukannya atau tidak. Entah mengapa ini terasa sangat berat mengingat apa yang dialaminya.

Ia bahkan sempat berpikir untuk pindah sekolah. Dan hebatnya lagi orang tuanya ternyata menyetujui usulan itu. Dan tentu saja ia masih ingin bersekolah.

Karena keinginannya yang kuat untuk bersekolah akhirnya Lea memutuskan untuk pindah sekolah. Ibu dan bapaknya telah mendaftarkannya ke sebuah sekolah di Bandung. Kalau tidak salah namanya SMA Harapan Bangsa.

Ia sangat berharap di sekolah barunya nanti ia akan mendapatkan teman yang baik. Karena menurut dokter untuk menyembuhkan penyakitnya ia harus bisa bersosialisasi dengan lingkungan. Terlihat remeh memang, tapi itu sangat sulit dilakukan bagi seorang Leanata Farisya. Itu karena ia memang jarang keluar rumah kecuali jika ada keperluan saja.

Berat rasanya meninggalkan keluarga tercinta ibu, bapak, dan nila. Meninggalkan rumah penuh kenangan tempat ia bernaung selama ini. Mengingat ia harus berpisah dengan orang-orang yang sangat dicintainya.

Apa ia bisa menjalani ini atau tidak. Tapi ia akan berusaha, setidaknya ia harus bisa berbaur dengan yang lainnya di sekolah barunya nanti.

. . . .

" Pak , Bu Lea pamit ya"

" Hati-hati di jalan ya nak" ucap Bu sari kepada anaknya.

" Jaga kesehatanmu di sana. Jangan lupa makan" sambung pak Jaka.

" Kak jangan lupa kalau liburan pulang ke rumah ya"

" Apaan sih dek, baru aja mau berangkat udah disuruh pulang"

" Nila pasti kesepian nggak ada kakak"

" Nanti kakak bakal sering telfon kerumah"

" Ya sudah, jangan kelamaan cepat berangkat"

" Kalau begitu Lea pergi dulu pak, Bu, nila"

. . . .

Sesampainya di kostsannya Lea langsung mengabari keluarganya agar mereka tidak kawatir. Ia bisa langsung ke tempat kostnya karena bapaknya memang sudah mengontrakkannya khusus untuk Lea. Kontrakan itu merupakan milik salah seorang kenalan bapaknya yang ada di Bandung. Jadi ia bisa langsung beristirahat sesampainya di Bandung.

Setelah mengabari kedua orang tuanya Lea langsung tertidur karena ia sangat lelah selama perjalanan yang dilaluinya.

____________________________________

Semoga kalian suka dengan cerita ini.

TERIMAKASIH BAGI YANG TELAH MEMBACA CERITA SAYA.

So Many Things I Want To SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang