"Aku adalah diriku, bukan orang lain"
"Kenapa jadi disini sih?" Tanya Lea frustrasi."Kan enak kalau di sini" ujar Lala yang menikmati suasana di kafe ini.
"Kalau gue sih ngikut aja" ucap Dinda.
Ya memang yang memilih tempat ini adalah Lala. Padahal seharusnya sekarang mereka sedang mengerjakan tugas kelompok di rumah Lala. Namun gadis itu malah mengajak mereka untuk membuat tugas di kafe.
"Lo jahat amat sih sama gue" rengek Lea.
"Cuma sekali ini aja kok"
"Nanti kalau gue pingsan disini gimana?"
"Eh, sorry gue lupa" ucapnya cengengesan.
"Mati deh gue" kesal Lea.
"Kan disini nggak ada laki-lakinya, isinya cewek semua"
"Iya memang, tapi gue tetep nggak bisa"
"Sekali ini aja ya" pinta Lala memelas.
"Ya udah deh" ucap Lea pasrah.
Sementara Dinda asik menyeruput minumannya. Ia hanya mendengarkan pembicaraan keduanya tanpa ikut mengomentari. Karena ia memang belum mengetahui jika Lea tidak bisa berada di keramaian terutama di dekat laki-laki. Lea dan Lala dan lala memang belum menceritakan kepadanya.
"Selamat datang di kafe Nidle" sapa pelayan ramah.
"Terima kasih" balas orang itu.
Lea yang memang duduk di dekat pintu masuk merasa sangat familiar dengan suara itu. Seketika ia menolehkan tubuhnya untuk melihat siapa pemilik suara itu. Hal yang sangat mengejutkannya bahwa suara yang di dengarnya ternyata suara Reyhan.
Pengunjung yang baru saja datang adalah Reyhan bersama dengan teman-temannya.
Tepat disaat itu seseorang menyapa Lea.
"Hai gadis tengik, gue nggak nyangka kita bakalan bertemu di sini" sapa gadis itu dengan senyum sinis.
Gadis itu tak lain dan tak bukan adalah vanesha. Dan ini sudah yang kedua kalinya Lea di buat terkejut. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan vanesha di sini.
"Kenapa? Lo kaget ketemu gue disini?" Tanya vanesha angkuh.
Lea merasa ini bukan waktu yang tepat baginya untuk bertengkar dengan siapa pun. Sedangkan Lala dan Dinda hanya diam mendengarkan tidak mau ikut campur dengan urusan mereka.
"Maaf tapi gue lagi nggak pengen ribut sama Lo" ucap Lea terus terang.
"Ribut, siapa juga yang mau cari ribut sama Lo" ucap vanesha.
Lalu tanpa ada angin dan hujan tangan vanesha mengambil minuman Lala yang ada di dekatnya dan menumpahkannya di baju Lea.
"Ahhhhh" seketika Lea menjerit karena tindakan vanesha.
"Ups, sorry gue nggak sengaja" ujarnya tak berdosa.
Semua orang yang berada disana terkejut melihat kejadian itu termasuk Reyhan dan teman-temannya yang duduk tak jauh dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Many Things I Want To Say
Teen FictionCintaku padamu seperti mawar hitam. Hanya dapat tumbuh di satu tempat. Seperti aku yang hanya mencintaimu dan hanya kamu. Sangat sulit untuk ditemukan. Seperti aku yang akhirnya menemukanmu. Keindahannya memikat hati dengan warna hitam yang menawan...