PART 5 : FORGET

12 1 0
                                    

Ini adalah lanjutan ceritanya

HAPPY READING

____________________________________

"Jangan tanya mengapa, karena inilah caraku untuk melupakanmu"

"Le, ayo" desak Lala.

"Apa sih Lo?"

"Le, ayo" rengek Lala lagi.

"Gue nggak bisa"

"Kenapa?"

"Gue nggak mau ngerepotin Lo"

"Gue nggak ngerasa direpotin kok"

"Tapi gue yang ngerasa"

"Gue kan sahabat Lo"

"La, lo mau tuker tempat duduk sama gue?" Sanggah Dinda.

"Nggak usah, sorry gue ganggu ya?" Tanyanya.

"Menurut Lo?"

"Iya" jawabnya sambil tersenyum tak berdosa.

Bagaimana tidak terganggu, karena dirinya berada di antara keduanya.

"Emangnya kalian ngeributin apa sih?" Tanyanya kesal dengan keduanya.

"Lea nih. Gue ajak pindah ke rumah gue aja susah banget"

"Bukan gitu maksud gue"

"Terus maksud Lo apa? Jelasin dong ke gue supaya gue ngerti"

"Gue nggak enak sama orang tua Lo"

"Orang tua gue jarang ada di rumah. Mereka sering melakukan perjalanan bisnis, jadi Lo tenang aja. Entar gue yang ngomong sama mereka"

"Kalau menurut gue sih, terserah Lo aja. Tapi kalau Lo beneran pindah akan lebih bagus" Dinda ikut mengomentari.

"Orang tua gue juga pasti seneng kalau tau Lo nemenin gue dirumah"

"Gimana ya?" Lea masih memikirkan apa ia harus pindah atau tidak.

" Le, ayolah" pinta Lala.

"Oke, gue pindah kerumah Lo" putus Lea akhirnya. Karena jika tidak Lala akan terus mendesaknya sampai ia mau.

"Gitu dong, dari tadi kek"

"Karna masalahnya udah selesai. Jadi Izinin gue makan dengan tenang, ok" ucap Dinda memutuskan yang diangguki oleh Lea.

Sementara Lala hanya bisa senyum-senyum nggak jelas. Karna merasa bersalah sudah mengganggu kedua temannya itu.

"Oh iya, Kitakan ada tugas kelompok, sekalian aja kita ngerjainnya di rumah Lo"

"Ok"

. . . . .

Jam Istirahat

"Pulang sekolah nongkrong yuk" ajak Aldi.

So Many Things I Want To SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang