2.

14 3 0
                                    

Di part ini, banyak flashbacknya kalo ada kritik saran ya monggo :*

HAPPY READING!

----

"It's what you can hide, just by putting on a smile."

Terlalu cepat. Itu yang selalu ada dalam pikiranku. Banyak pertanyaan yang ingin ku sampaikan, tapi.. Berat, ketika tahu apa yang saat ini terjadi. Hanya seperti inikah jalan kisah hatiku?? Miris..

FLASHBACK

Bukan Jakarta namanya kalau jalanan tidak macet. Semua jalur sudah berwarna merah di map, tidak ada sedikitpun celah untuk bisa mepelas kelegaan saat ini. Mau bagaimana lagi? Disisi lain Alen Chika dan Joe terus berusaha mencari informasi Hotel dan Dareel, sisanya hanya berusaha menghilangkan kebosanan yang semakin lama semakin membunuh.

Tak terasa selama sejam penuh semuanya berlalu dan saat ini kita sudah dekat dengan Hotel pertama yang di tuju. Aldi, si informen di kantor Dareel yang memberitahu jika ada 2 hotel yang akan di tuju untuk dinas kali ini, baiklah semoga semuanya lancar.

----

"Jadi gini mas, saya mau kasih kejutan buat pak Dareel yang ada di kamar 818 itu, karena kita tidak ada hak untuk minta kunci cadangan gimana kalau masnya bantu kita, mas kan cs bilang aja mau check memperbaiki kabel tv karena ada kendala dari server. Nah, pasti kan mas dibolehin masuk tuh.. Giliran mas masuk, mas tahan pintunya karna kita posisi sembunyi di sebelah tembok biar gk keliatan kalo di liat dari lubang pintu kamarnya. Ntar saya kasih tips yak... Deal??" si Ayu ngerayunya jitu banget dah..

"Saya gak berani mbak, itu diluar peraturan hotel.."

"Double tips untuk mas dengan segala resiko apapun. Deal?"

"De-deal mbak. Ta-tapi bener ya resiko m-baknya yang tanggung.."

"Siap! Udah yuk mas.. Ini dah hampir jam 10 dikira apa ntar gedor-gedor pintu..."

----

"SURPRISEEEEEE....!!!!!!"

"Selamat ulang tahun sayangg..." Dan sekarang aku terdiam, melihat semua yang terjadi. Hahaha! Ternyata..

"Lilinnya aku tiup ya, trus ini cake dan kado aku ta...." Belum sempat aku melanjutkan semua yang ingin aku katakan, Alen....

"BAJINGAN KAMU MAS!!!" BRAAKK!! Alen dia murka setelah melihat kakak kandungnya dipeluk mesrah dengan wanita cantik bak model. Tidak hanya Alen, Chika pun sama mengambil cake yang aku pegang dan melempar tepat didepan Dareel. Joe dan Daniel pun sama kagetnya dengan yang lain namun mereka masih bisa menahan emosi dan menarik Alen untuk keluar. Dareel hanya diam dengan wajah, umm entahlah aku tak bisa mengatakannya, sedangkan cacing tadi hanya teriak sampil mengusir kami. Tak lama Chika menarikku yang sedari tadi hanya diam.

FLASHBACK OFF

"DOORR!!"

"Kampreeeeetttt!! Apaa sih kamu cil... Bikin kaget orang aja,"

"Lah, mbak sendiri lagi ngelamun. Ngapah? Mikirin si anjing lagi??"

"Husss.. Gak boleh ngatain gitu cil.."

"Eh, yang ngatain siapa? Jelas-jelas aku nyebutin nama hewan. Dimana ngatainnya??"

"Serah dehh, ini buruan bantuin mbak bawa barangnya ke bawah. Ditungguin pak Dhe soalnya.. Makasi ya,"

"Hm... Mbak udah yakin ini mau ikut pak Dhe ke Jogja?"

"Key sayang, semalem udah tanya ini loh kamu dan mbak juga udah jelasin kalo ini keputusan yang tepat. Gak sampe setahun juga Ayah bakal pensiun toh? Pasti balik Bogor juga, sana turun mbak ambil jaket sama beresin kasur trus turun."

"Aku harap mbak disana nya...."

"SSSTTTTTT!! Buruan.."

"Ih, iya iyaa"

----

Ini memang keputusan ku, kalian mikir aku lari dari masalah? SALAH BESAR. Masalah kemarin emang rumit, tapi bener-bener sudah clear. Setelah kejadian itu besoknya kami pulang ke Malang. Entah apa yang Alen dan Chika lakukan 2 hari esoknya aku dan keluargaku, maksudnya rumah kami ke datangan tamu keluarga Gunawan, om Awan Ayah dari mas Dareel. Ya, mereka semua berkumpul lengkap beserta Joe Daniel dan perempuan cantik itu. Menceritakan maksud ke datangannya dan mohon maaf karena tingkah anaknya tidak terdidik. Semua jelas dan aku juga sudah memberikan keputusan yang tanpa sadar aku ucapkan.

FLASHBACK

"Saya pribadi menolak keras untuk melanjutkan tahap pernikahan ini Wan. Bukan karena aku tidak menghargaimu tapi aku tidak ingin melihat anakku menangis. Aku merasa menjadi seorang ayah yang kejam jika melanjutkan ini. Tapi kembali lagi semua itu keputusan putriku, Vean." Ayah... Isak tangis yang ku dengar dari wanita cantik disebelahnya, ibuku.

"Ayah terima kasih. Vean banyak pertanyaan untuk mas Dareel tapi setelah kejadian itu pun tak ada satupun pesan atau telpon yang ku terima, sampai sekarang pun sama. Dan dari itu semua keputusan yang ku simpan semakin mantap untuk di sampaikan." Semuanya diam menanti kata-kata apa yang akan ku sampaikan, ku lihat Chika dan tante Maya mulai menangis seperti ibu. Entah air mataku tidak kunjung hadir, hahaha.. Sudah bosan rupanya.

"Saya ingin bahagia dan...dan mencari kebahagiaan itu sendiri. Mas Dareel juga harus bahagia dengan apa yang jadi pilihan hatinya. Hubungan silaturahmi tetap ada tapi sebatas teman dan kenalan. Jadi biar terus harmonis."

"Ve, aku minta maaf, bukan maksud aku tidak menghargaimu tapi semua jadi rumit. Aku benar-benar bodoh." Ku kira pria ini bisu, ternyata tidak.

"Ya emang.."

"KEY!!"

"Aku cuma jawab sesuai hatimu mbak, gak lebih itu kok. Lagian kalo cuma bodoh sih ya normal orang gila aja..."

"KEYLA DIAM!"

"Iya Yah..."

"Om Awan dan tante Maya, itu keputusan saya dan saya minta maaf jika sebelumnya punya salah dalam tingkah laku."

"Tidak, nak Vean itu keputusan yang memang benar tante sendiri malu kenapa Dareel seperti itu, benar-benar anak yang tidak tahu caranya berterima kasih ke orang tua. Setelah ini pun aku juga tidak akan mengurus bocah itu."

FLASHBACK OFF 

----

KRING.. KRING.. KRING..

"Ibuuu... Ve sudah di rumah pak Dhe, disini enak. Gak salah kalo mau cari kerja disini."

"......."

"Iyaa, Ve bakal hati-hati.."

"......."

"Astaga ibuu, gak dulu, nikmatin gini dulu. Mau fokus, biar makin jos kalo fokus,"

"........"

"Iya, titip salam sama ayah, bilangin Ve bakal baik-baik aja dan makan banyak, trus ke Kay ya bu, jangan suruh pacaran terus.. Hahaha.."

Tak terasa sudah 2 bulan berlalu dan sekarang saatnya lembar baru. Fokus kerja Ve, atasan cantk, ganteng atau baik itu bonus! Batinku.

YOU'RE AMAZING (ON-HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang