[ Jungkook ]
•••
Jungkook melangkah pasti dikoridor gedung tersebut, tidak dengan tangan kosong melainkan tangan nya meremas kuat sebuah majalah.
Hari ini, tepat satu bulan sejak perang dingin antara ia dan Yoora dikibarkan sebulan lalu. Yaitu bertepatan saat Jungkook kedapatan Yoora tengah berciuman untuk pengambilan musik vidieo.
Setelah perang dingin itu, Yoora dan Jungkook tidak berhubungan sama sekali bahkan untuk mengetahui kabar masing-masing mereka harus mendapatkan nya dari berbagai sumber seperti sosial media yang menampilkan kegiatan masing-masing.
Namun sekarang, Jungkook sudah lelah dan tidak peduli lagi dengan perang dingin itu. Ia terlalu marah saat ini, untuk mengetahui perang dingin yang terjadi antara Yoora dan dirinya.
Sebab, masalah yang baru ini menurutnya terlalu serius.
"Ahn Yoora." Panggil Jungkook, setelah ia membuka pintu ruangan tanpa permisi.
Didalam ruangan tersebut, terdapat Yoora yang tengah menandatangani kontrak bersama manajernya. Melihat Jungkook membuka pintu ruangan tanpa permisi, tentulah mereka kaget sekaligus kebingungan.
Tanpa banyak bicara, Jungkook langsung melangkah masuk dan menarik Yoora untuk segera pergi mengikuti nya.
"Ya! Jungkook-ah. Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba kau menarikku, bahkan menghampiriku sampai ke agensi seperti ini?" Tanya Yoora tidak terima dengan perlakuan Jungkook, mencoba melepaskan Cengkraman lelaki itu, namun usahanya gagal total karna tenaga Jungkook tidak terkalahkan.
Sampai didepan satu ruangan, Jungkook menarik Yoora masuk.
Yoora melihat ke sekelilingnya yang tidak terdapat orang sama sekali, melainkan kursi-kursi kosong karna tempat tersebut adalah tempat rapat agensi para petinggi.
Tangan Yoora dihempaskan oleh Jungkook dengan kasar, menbuat gadis itu meringis kesakitan dan mendapati pergelangan tangannya sudah memerah.
Ia tidak menyangka, bahwa seorang Jeon Jungkook bisa sekasar ini.
"Ya! Ada apa denganmu!" Bentak Yoora kesal.
Jungkook melempar majalah yang ada ditangannya, sehingga majalah tersebut menampar wajah Yoora.
Yoora menatap nyalang kearah Jungkook, memegangi pipinya yang terasa sakit akibat tamparan dari majalah yang dilemparkan jungkook sangat keras.
"APA-APAAN DENGAN FOTO CIUMAN ITU?! BUKANKAH YANG AKU TAU KAU TIDAK AKAN MELAKUKAN ITU?!"
Bentak Jungkook memanas, menunjuk pada majalah yang tengah menampakkan wajah Yoora tengah menikmati bibirnya dirasa oleh model lelaki lain.
Yoora melihat majalah itu sebentar, sebelum melihat kearah Jungkook lagi dengan senyum miring nya.
"Untuk Apa kau peduli dengan hal itu? Aku bahkan tidak peduli dengan aktingmu yang melumat habis bibir wanita lain." Bilang Yoora pelan, tanpa hasrat di suaranya membuat Jungkook diam seketika.
"Maksudmu?" Tanya Jungkook, Yoora pun mendengus geli.
"Aku bingung." Jedanya,"kenapa kau mempermasalahkan hal tersebut, sementara selama ini kau bertingkah seakan kau tidak peduli padaku. Lagipula, bukankah sebulan yang lalu aku sudah ingatkan jika dia hanya bulan saja hubungan kita akan berakhir? Dan itu berarti akhir bulan ini agensi kita harus mengkonfirmasi berita putusnya hubungan kita."
Jungkook masih diam ditempat nya.
"Kenapa kau peduli padaku Jungkook-ah?" Tanya Yoora pelan, Jungkook diam saja.
Yoora menghela nafasnya, ketika tidak mendapati jawaban apapun dari Jungkook.
"AKU TANYA SEKALI LAGI KENAPA KAU PEDULI?! KENAPA KAU SEBEGITU MARAHNYA?!" Terik Yoora keras, sampai-sampai rasanya pita suara Yoora akan putus.
"Itu karna aku mulai sadar." Bilang Jungkook cepat.
"Sadar, kalau aku ternyata mencintaimu sejak saat itu." Lanjutnya, kini Yoora yang terdiam.
Yoora terdiam menatap Jungkook, yang Jungkook juga menatapnya.
Entah harus senang atau apa, yang pasti sekarang ini perasaan Yoora adalah rasa tidak percaya.
•••
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jungkook✔️[completed]
RomanceSeperti kata Jungkook, hubungan mereka hanyalah hubungan tertulis pada selembar kertas kontrak. Dan itu berarti, hubungan mereka ini tidak didasari atas kemauan hati mereka. Dyudyu - Shortstory