chapter 4

24 6 1
                                    

Ku amati lemari kayu dengan ukiran naga, yang sejenak membuatku ingat akan dirinya. Seseorang yang sangat berarti bagiku"huft" Ku hembuskan nafasku pelan.

Ku buka pintu lemari ini dan kulihat beberapa baju yang masih tertata rapi. Bahkan aroma parfumnya masih tercium, seolah-olah dia berada di dekatku sekarang.

"Appa Gwaenchanha" Ku pandangi langit-langit kamar berharap seseorang yang ku rindukan akan datang. Apa gunanya kemampuanku ini jika melihat appa ku saja tidak bisa!!

Tapi, setiap Memikirkan itu suara misterius seakan muncul diotaku.
"Appa bahagia yena~a jangan khawatir, semua akan baik-baik saja"

Kata-kata imajinasi itu yang selalu membuatku tenang. huh!

Kusadarkan diriku dari bayangan kenangan yang selalu berada didekatku, kembali ku amati lemari baju appaku. Seketika pandanganku tertuju oleh kemeja merah maroon yang terlihat mencolok dari yang lainnya.

"Apa ini tidak terlalu kecil..?" ku ambil baju itu dengan membayangkan tubuh besar Taehyung.

"Huft..."Ku letakan baju itu saat kusadari baju itu terlalu kecil untuknya.

"Apa tubuh Idol selalu seperti itu huft menyusahkan saja!!" Gerutuku.

"Ahh aku rasa ini cukup" Kupilih hoodie putih yang sedikit lusuh, mungkin hoodie ini jauh dari kata layak untuk seorang idol papan atas seperti Taehyung, tapi entahlah setidaknya dia tidak akan kedinginan. Tanpa pikir panjang kumasukan kembali baju-baju yang sempat aku keluarkan.

"Yena cepat lihat ini!!",belum sempat kumasukan semuanya kudengar teriakan keras dari Eomma.

"Apa eomma sudah melihat Taehyung?" Tiba-tiba Firasat itu muncul dikepalaku. Kenapa tidak?? Eomma ku itu penggemar berat para idol, Segera ku tutup lemari appa dan berlari kecil menghampiri eomma.

"Wae wae wae?!" (Kenapa)Tanya ku setelah sampai diruang keluarga, dengan nafas yang tidak beraturan ku lihat ibuku membawa mangkuk berisi ramen, dia berdiri didepan tv dengan mulut yang terbuka"wahh daebak!!"ucapnya.(luar biasa)

Ku alihkan pandangan dari ibuku menuju pusat asal kebisingan ini terjadi.

"KBS NEWS salah satu member kpop Bangtan Sonyeondan yaitu V (Kim Taehyung) dikabarkan tewas, dia ditemukan tewas di balkon disebuah gedung dihongdae bersama dengan seorang gadis, diketahui gadis tersebut adalah saudara perempuan dari teman anggotanya sendiri yaitu jin.

Diduga taehyung ingin melakukan percobaan bunuh diri kepada adik perempuan dari jin, dikabarkan taehyung melakukan ini karena pengaruh alkohol tapi, ini belum dapat dibenarkan karena belum ada pernyataan yang pasti dari pihak yang terkait.

Dalam tragedi ini adik dari jin selamat dan sedang melakukan perawatan insentif. Kasus ini sedang diselidiki oleh pihak berwajib, belum ada konfirmasi dari BIG HIT atas kejadian ini, Seluruh pengemar bts atau yang biasa disebut AR MY terpukul dengan kabar ini.

"Dan untuk kesekian kalinya aku berharap bisa menjadi manusia normal dimana aku tidak harus tau sesuatu yang seharusnya tidak aku tau."

Seluruh tubuhku seakan membeku bahkan menggerakan ujung jarikupun seakan seperti menggerakan sebongkah besi. Bahkan hoodie yang tadi ku pegang sekarang entahh dimana.

"Mustahil" ingin rasanya segera bangun dari tidur jika semua ini adalah mimpi.

"Dia sedang bersamaku?! tapi ba..ba.. bagaimana?" Setelah beberapa detik terdiam, perlahan ku langkahkan kakiku menuju ruang tamu dimana Taehyung duduk.

Rasanya seluruh tubuhku mati rasa, langkah demi langkah ku lalui dengan hati yang tidak henti-hentinya berharap bahwa, semua ini hanyalah imajinasi dari seorang gadis yang kesepian.

Satu langkah terakhir untuk bisa melihat kebenarannya. Ku pejamkan mata, ku kuatkan hatiku untuk menghadapi apapun yang akan terjadi, setelah kukumpulkan keberanian aku mulai membuka mataku perlahan.

Dan"ne..o"(kamu) ku lihat wajah yang sama seperti wajah yang kulihat 5 menit yang lalu.

"Han...tu" dengan ludah yang seakan mengering dan suara yang seakan menghilang entah kemana, ku beranikan diriku untuk menatap matanya.

Dia menatapku dengan tatapan yang tidak bisa ku mengerti. Sepertinya dia sudah menyadari apa yang sedang terjadi, seketika dia berdiri dan berjalan mendekatiku.

"Bantu aku jebal"ucapnya lirih. Ku langkahkan kaki kebelakang dengan mengelengkan kepalaku menandakan tolakan atas permintaanya.

"Aniya...aniya" jawabku, masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Taehyung terus mendekatiku dengan tangan kanannya yang berusaha menggapai tanganku.

"Jangan mendekat!!" Teriakku.

****

"Aku tidak tau cuaca akan begitu buruk saat itu. ketika aku mulai melihat sekelilingku. Itu membuatku bertanya-tanya. Mengapa aku hidup seperti ini?"

The Truth Untold


Next

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang