UBL5: So Crazy

3.5K 379 70
                                    


Lama lama (y/n) tersadar dari kenyamanan itu. Dan membuka matanya lebar lebar lalu mendongak, memastikan siapa yg memeluknya.

Madara menatapnya, " Sudah bangun ?" Y/n menjerit tiba-tiba," A!!mmhh... " Ia menjerit tertahan karena tangan besar madara membekap mulutnya. Mereka bertatapan.

" sstt.. sudah malam.. lebih baik kau tidur lagi... dan melanjutkan teriakan mu besok, oke ? "
Ucapnya perlahan dan pelan. (y/n) mengedipkan matanya beberapa kali, Madara menjadi gemas dibuatnya.

Jantungnya dibuat menggila oleh 6 pria dalam 1 rumah mewah nan megah bak istana. Tiap jam dan tiap menit pipinya pasti merona.

Madara sedikit mencubit pipi (y/n).
" haha.. kawaii.. Oyasumi (y/n).. "
Ucap madara. Ia pun menguap tertahan dan langsung membalikkan tubuhnya dan memunggungi (y/n).

(y/n) bergetar, sekamar dengan pria yg bukan suami nya terlebih lagi ini adalah yang kedua. Berjam jam ia masih membuka mata lebar. (y/n) melihat wajah madara yg tertidur ia diam diam membuka selimut dan mematikan lampu lalu keluar dari kamar madara.

(y/n) melihat jam dinding yg ada diruang tamu.

pukul 02.21 am.

(y/n) menghela nafas frustasi ia langsung mendudukan diri di sofa ruangan dan tanpa disadari obito telah duduk disebelahnya.

Obito memperhatikan wajah frustasi y/n, " Bicaralah... kau terlihat frustasi... " ucapnya, (y/n) tersentak lalu loncat ke arah ujung sofa dan melihat obito.

Obito menatapnya bingung, " Kau tampak takut bersama kami.. padahal kami hanya menolong mu waktu itu.. tepatnya sih, sasuke yg membawamu... kami juga tidak akan melakukan macam macam dan tidak akan berbuat jahat.. " jelas obito, sedetik kemudian y/n sedikit murung.

Y/n menunduk dan cemberut," aku tidak takut, aku hanya malu.. "
Jawabnya dengan jujur.

Obito duduk lebih dekat dengan y/n dan siap mendengarkan jika y/n bercerita.

" aku malu serumah dengan banyak lelaki seperti kalian, a-aku tidak bilang kalian jelek kalian semua tampan.. a-aku la-lu.. anu.. mm aku... huaaa ! "
(y/n) mulai frustasi dibuatnya, ia bingung bagaimana menjelaskannya.

" kau risih dengan sikap kami kepadamu ? "
tanyanya sekali lagi.

(y/n) menggeleng, Ia menatap obito.
" aku... hanya tidak pernah diperlakukan semanis itu... "
Entah perkataan itu jujur atau tidak, kini obito sedang menahan tawanya.

" ppfftt! hahaha.. yayaya, aku mulai mengerti masalahnya. Kalau begitu maafkan kami." Ucap Obito yang masih menahan tawa, kemudian ia serius. "Entahlah.. kenapa kami bisa memperlakukanmu begitu, tapi jujur saja kau mampu membuat kami jatuh hati.. "

Perkataan obito barusan sanggup membuat (y/n) memerah. (y/n) memalingkan wajahnya, obito melihat samar pipi merah (y/n) yg tertutup oleh rambutnya yang berwarna (h/c) itu.

Obito tersenyum simpul, " pakailah kamarku... aku tidak akan masuk.. dan akan tidur disini... "ucapnya, (y/n) menatap obito kembali dan menatapnya penuh rasa terimakasih.

" Arigatoo. Apakah kau tak apa tidur disini ? apakah tidak ada kamar yg lainnya ? " tanya (y/n). Ia mulai berani menatap dan bertanya pada lelaki didepannya itu.

Obito tampak berfikir, " Ada.. tapi belum dibereskan. Jadi tidurlah dikamar ku dulu, mari aku antar.. "
Ajaknya, ia berdiri dari sofa dan menuju tangga. (y/n) bergegas menyusul obito dan mengekor dibelakang.

mereka berhenti di depan pintu bertuliskan Obito Uchiha . Obito membuka pintu kamarnya perlahan.
" Masuklah... "
suruhnya dan membuka lebar pintu kamarnya.

Uchiha boys Love [SO SLOW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang