Warning!
Typo!
No edit!
Short story!
Happy reading 😁###########
"Ah, sudah kuduga kau seukuran dengan JungEum. Syukurlah aku masih menyimpan beberapa pakaiannya." Siwon memasang senyum puas, berbanding terbalik dengan Tiffany yang tersenyum miris. Ia akhirnya menyetujui saran Siwon untuk bermalam setelah tidak bisa lagi mengelak karena malam sudah terlalu larut. Selain itu, Siwon juga mengatakan bahwa ia memiliki pakaian ganti untuk Tiffany. Meski tidak mengharapkan pakaian baru, tetapi tidak terpikirkan juga olehnya bahwa pakaian tersebut adalah milik mendiang istri Siwon, JungEum.
Setelah sekian lama sang istri meninggal dunia namun Siwon tetap menyimpan pakaian mendiang istrinya tersebut. Bagi Tiffany hal itu menjelaskan betapa membekasnya, ah lebih tepatnya betapa mendiang sang istri masih bertahta di dalam hati dan hidup Siwon. Entah mengapa hal itu terasa sangat menyakitkan hati Tiffany.
"Heum, syukurlah pas." Tiffany tersenyum canggung, berusaha untuk menutupi kekecewaannya yang sangat tak berdasar.
"Senangnya bisa melihat pakaian itu akhirnya dikenakan seperti seharusnya."
"Nde?" Senyum sendu muncul di wajah Siwon sebagai jawaban atas kebingungan Tiffany. Siwon menghela nafas berat sebelum menjelaskan maksud ucapannya.
"Hwang JungEum, mendiang istriku, meninggal setelah berjuang melawan kanker serviks yang dideritanya. Saat itu usia HyukJae dan DongHae masih sangat kecil, tiga tahun. Usia dimana mereka masih sangat membutuhkan figur Eomma. Tentu saja hal itu membuat mereka merasa sangat kehilangan. Tidak jarang mereka merengek untuk mengunjungi pusara Eomma mereka, berada disana selama berjam-jam, dan selalu berakhir dengan 'drama' bila aku mengajak mereka pulang. Mereka akan menangis, meraung bahkan sampai mengamuk dan berujung dengan demam. Semakin malam maka demam mereka akan semakin bertambah parah, membuat mereka mengigau dan tidak jarang sampai kejang. Hal tersebut terus berlangsung sampai sekitar seratus hari setelah kepergian JungEum. Hari-hari itu sungguh sangat berat, kau tahu?! Aku bingung, kuatir, sedih sampai frustasi memikirkan bagaimana cara memberi pengertian kepada dua anak berusia tiga tahun tentang merelakan Eomma mereka yang telah dipanggil Tuhan. Selama aku tidak menemukan caranya, mereka akan terus dengan 'siklus kegiatan' tersebut." Siwon menghembuskan nafas berat, seakan kenagan akan hal tersebut masih membebaninya. Secara naluriah, Tiffany mengusap punggung Siwon untuk menenangkannya.
"Orang tuaku menyarankan agar aku memikirkan hal yang mudah dulu, yaitu membuat suasana dimana JungEum terasa hadir disana. Kau tahu, aku mulai memasang foto JungEum di setiap ruangan sampai menyemprotkan parfumnya bagaikan pengharum ruangan. Namun hal tersebut tidak berhasil." Siwon kembali menghela napas berat.
"Dalam keadaan yang membuatku sangat frustasi seperti itu, sebuah pemikiran gila melintas dalam benakku. Sambil terus berdoa dan berharap, aku mengambil pakaian JungEum yang diberikan oleh Jae dan Hae sebagai hadiah pada hari ulang tahunnya yang terakhir, yang bahkan belum sempat ia kenakan; dan mengenakannya pada guling milik Jae dan Hae." Siwon kembali menjeda ceritanya, kali ini dengan tawa miris sambil menyeka ujung matanya yang sudah meneteskan air.
"Konyol bukan?! Tapi ternyata kali ini cukup berhasil. Walau mereka tetap demam setelah kuajak pulang namun menakjubkan, demam mereka bisa turun dengan cepat bahkan lama kelamaan mereka sudah mulai jarang meminta untuk mengunjungi pusara JungEum. Mereka mengatakan bahwa akhirnya mereka bisa tidur nyenyak tiap malam karena merasa sang Eomma ada bersama dengan mereka, bisa mereka peluk. Miris memang, karena kenyataannya itu hanya guling yang berbalutkan pakaian JungEum: dan tentu saja guling mereka menjadi 'benda keramat'. Namun aku cukup lega dan bersyukur. Aku membiarkan hal tersebut sambil terus memberi pemahaman kepada mereka. Baru setahun belakangan ini mereka sudah mulai menerima kematian JungEum, terbukti dengan merrka yang tidak terlalu menghiraukan guling yang bersarungkan pakaian Eomma mereka lagi. Terlebih saat kau ada untuk menemani mereka tidur. Oleh karena itu, aku sangat bersyukur; bersyukur karena akhirnya mereka bisa merelakan Eomma mereka dan bersyukur karena kau rela mengambil peran itu. Jongmal gamsahamnida."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Dad
FanfictionChoi Siwon, seorang public figure sekaligus Appa dari kedua putera kembarnya, Choi HyukJae dan Choi DongHae. Ia harus berjuang extra keras menaklukan hati seorang Hwang MiYoung atau lebih dikenal dengan nama Tiffany Young. Fakta bahwa Tiffany sudah...