Part 5

484 65 12
                                    

Warning!
Typo!
No edit!
Short story!
Happy reading 😁

###########

Siwon terpesona. Bagaimana tidak jika dihadapannya ada seorang bidadari yang baru turun dari khayangan?

Well, bukan bidadari yang sebenarnya, melainkan Tiffany yang nampak seperti bidadari di mata Siwon. Dengan gaun brookat merah marron sepanjang lutut, Tiffany nampak sangat luar biasa. Dengan make up tipis dan rambut yang dikuncir sederhana membuat Siwon tidak mampu mengalihkan pandangan maupun berkata-kata melihat kecantikannya.

 Dengan make up tipis dan rambut yang dikuncir sederhana membuat Siwon tidak mampu mengalihkan pandangan maupun berkata-kata melihat kecantikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tutup mulutmu jika tidak ingin seribu nyamuk masuk ke dalamnya." Sinis HeeChul sambil lewat santai di samping sang adik yang baru sadar bahwa sejak tadi ia menganga.

Tiffany sendiri berusaha tampak biasa saja dan tetap menampilkan senyum manisnya walau sebenarnya ia merasa malu juga karena diperhatikan demikian oleh Siwon.

"Wooowww!! Eomma, neomu yeopoyo!"
"Heum! Jongmal neomu yeopo!" Kompak si kembar mengomentari penampilan Tiffany, yang dibalas dengan senyum dan ucapan terimakasih.

"Keundae Eomma, apakah Eomma akan menggunakan itu untuk menghadiri undangan makan malam dari Harabeoji?" Tiffany agak terkejut sebenarnya. Pasalnya ia tidak tahu bahwa makan malam 'spesial' yang dikatakan HeeChul saat mendandaninya tadi adalah undangan dari kakek kedua bocah tersebut.

"Eoh? Heum.. Eomma akan memakai pakaian ini." Ucap Tiffany polos membuat dua bocah tersebut mendengus kesal.

"Eoh? Waeyo? Bukankah kalian mengatakan bahwa Eomma kalian cantik tadi? Mengapa menampilkan wajah seperti itu?" HeeChul mengungkapkan kebingungannya atas reaksi kedua keponakannya tersebut.

"Hmmhhh.. Eomma memang sangat cantik mengenakan pakaian itu.."

"Tapi gaun itu terlalu terbuka! Kami tidak suka kalau sampai ada ajjushi-ajjushi genit yang memandangi Eomma terus nanti."

"Heum! Kecantikan Eomma hanya boleh aku, Jae dan Appa yang lihat! Yang lain andweyo!" Si kembar kompak cemberut dan menggeleng-gelengkan kepala mereka. Sebuah pemandangan yang menggemaskan bagi Tiffany. Ia menghampiri kedua anak itu, memeluk dan bergantian mengecup pipi mereka.

"Aigooo!! Kenapa putera Eomma sangat menggemaskan eoh?"

"Aish jinjja! Yak Choi Siwon! Mengapa kau menurunkan sifat posesifmu pada mereka huh?! Yaish! Fany-ssi ayo ikut aku, kita coba cari pakaian lain." Dengus HeeChul kesal, tapi tidak berdaya dibawah keinginan kedua keponakan kesayangannya.

"Imo, tolong dandani Eomma kami dengan baik." Kedua bocah kembar itu menunduk sopan sambil tersenyum kepada sang Imo yang sudah berjalan lebih dulu, kesal.

Tiga puluh menit, waktu yang diperlukan oleh Tiffany untuk menemukan pakaian yang sesuai dengan harapan si kembar. HeeChul bahkan sudah hampir mengamuk, namun untungnya pakaian putih sederhana berhasil membuat kedua keponakannya mengangguk senang.

The Twins DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang