Part 8

468 49 8
                                    

Warning!
Typo!
No edit!
Short story!
Happy reading 😁

###########

Siwon terbangun dari tidurnya bahkan sebelum matahari menampakan dirinya. Terhitung sejak sekitar dua tahun ini, lebih tepatnya semenjak Tiffany dengan keras kepalanya menolak dirinya dan memilih melanjutkan studi ke Amerika, Siwon tidak pernah tidur nyenyak. Ditambah lagi kedua putera kembarnya yang 'protes' dengan menunjukan sikap dingin padanya.

Hyukjae dan Donghae tetap menjadi anak penurut dan sama sekali tidak menyusahkan, namun Siwon tahu mereka kecewa karena mereka menjadi lebih diam dan tidak hiperaktif seperti biasanya. Bahkan Ryeowook saja sering meneriaki mereka 'no jam!' atau 'tidak asik'.

Untuk kesekian kalinya, ia menghela napas berat. Tidak ada yang bisa dilakukan lagi. Ia masih bersyukur karena Tiffany, meskipun menjaga jarak darinya namun tidak dari kedua puteranya. Buktinya, setiap kali libur, si kembar akan pergi menyusul sang Eomma dan berlibur disana. Siwon sendiri tidak pernah ikut. Alasannya karena ia takut canggung dan memang banyak pekerjaan, baik syuting maupun bisnis. Hal tersebut pula yang membuat kedua puteranya semakin kesal padanya. Namun sekali lagi, Siwon belum sanggup berbuat banyak.

Dengan malas, ia menyibakan selimut dan berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan bagi si kembar. Bukan karena Siwon suka atau bahkan pandai memasak, namun ini semua 'konsekuensi' karena ia kembali ingkar janji pada putera kembarnya.

Awalnya, Siwon berjanji pada kedua puteranya untuk ikut berlibur ke Amerika sekaligus menghadiri acara wisuda Tiffany. Namun ternyata, ia ada pekerjaan yang perlu diselesaikan. Mau bagaimanapun HyukJae dan DongHae merengek, namun pekerjaan tetaplah pekerjaan, kontrak tetaplah kontrak dan harus ditepati. Oleh sebab itu, si kembar 'menghukum' sang Appa dengan mewajibkan namja berlesung pipi tersebut memasakan sarapan dan menyiapkan bekal untuk mereka sampai hari keberangkatan mereka ke Amerika nanti.

"Jae-ya! Hae-ya! Ayo bangun! Kalian harus sarapan dulu!" Teriakan Siwon sudah menjadi kebiasaan akhir-akhir ini. Dia seakan terlalu lelah untuk berjalan ke kamar si kembar dan membangunkan mereka.

Selang beberapa waktu, terdengar langkah kaki menuruni tangga dan semakin dekat ke arah ruang makan. Siwon tersenyum melihat putera kembarnya yang berjalan sambil masih menutup mata, masih mengantuk.

"Heeyy lain kali kalian buka mata dulu sebelum keluar kamar, eoh?! Bagaimana jika kalian terjatuh di tangga tadi?"

"Tidak akan Appa. Kami sudah hafal jalannya."

"Heum! Lagipula kami pegangan saat tadi turun." Siwon hanya menghela napas saja mendengar jawaban kedua puteranya. Ia memang butuh ekstra kesabaran, entah sampai kapan.

'Sampai kau berhasil menjadikan Tiffany sebagai Eomma mereka, bodoh!'

Siwon menggelengkan kepalanya sendiri saat pikiran 'gila' itu terlintas.

"Appa kenapa?"
"Eoh? Appa gwenchana. Chaa.. Ayo kalian makan dulu! Habis itu segera mandi dan bersiap! Appa akan mengantarkan kalian ke sekolah sebelum Appa berangkat kerja." Ucap Siwon sambil meletakan piring berisi sarapan di depan masing-masing puteranya.

"Kami kan sudah libuurr!! Appa lupa?"

"Ck! Memang usia Appa berapa sih? Mengapa sudah pikun begitu?"

"Hmm.. Pantas sama Eomma tidak mau sama Appa!"

"Heum! Appa sudah terlalu tua!" Siwon kembali hanya menghela napas berat sekaligus memaksakan senyum. Well, setidaknya HyukJae dan DongHae masih mau 'mengejek'nya dan bukan hanya bersikap ketus padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Twins DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang