Warning!
Typo!
No edit!
Short story!
Happy reading 😁###########
Tigabelas tahun yang lalu...
"MiYoung-ah, kajima! Kau tidak boleh melakukan ini! Tidak terhadap Appa, Eomma dan aku!" Yeoja manis bernama Hwang JungEum berusaha menghalangi kepergian sang adik, Hwang MiYoung, yang katanya ingin menjadi seorang penyanyi. Namun, JungEum tahu sebenarnya MiYoung hanya dimanfaatkan oleh sang kekasih. MiYoung yang sejak kecilnya bercita-cita menjadi guru TK atau perancang busana anak, tiba-tiba ingin ke Amerika untuk menjadi penyanyi internasional; bagi JungEum itu bukan keinginan MiYoung! Dia hanya sedang terbutakan oleh cinta. Bukan berarti kemampuan vokal MiYoung jelek, justru karena kemampuannya sangat baik itulah sang kekasih memanfaatkannya untuk menjadi partner duet tak terpisahkan, katanya.
"MiYoung-ah, dengarkan aku, kalau kau memang ingin ke Amerika dan menekuni dunia musik, aku akan sampaikan pada Appa, aku akan membantumu membujuk Appa agar mengizinkanmu, heum? Tapi kumohon, jangan kabur seperti ini apalagi dengan kekasihmu itu! Shireo!" MiYoung menutup kopernya dan menatap datar pada sang kakak.
"Eonnie, mengapa kau tidak pernah menyukai Nick?! Dia namja baik dan dia juga menyadarkanku akan potensiku!"
"Tapi dia juga memanfaatkanmu untuk kepentingan pribadinya, MiYoung-ah!! Demi Tuhan, sadarlah akan hal itu!!" MiYoung menutup kopernya dengan keras, tanda ia tida menyukai kalimat sang Eonnie.
"Jebbalyo Eonnie, jika kau memang menyayangiku, cukup doakan yang terbaik saja untukku sebagaimana aku selalu mendoakan jodoh yang terbaik untukmu!" MiYoung kemudian menyeret kopernya dan pergi meninggalkan JungEum yang menitikan airmata dalam diam.
****
"Fany-ah..." Suara itu lagi! Tiffany berharap ia hanya berhalusinasi dan mengabaikan suara yang sangat ia hindari. Namun, sebuah tepukan membuatnya mau tidak mau berbalik dan menengok ke arah sang sumber suara.
"Annyeong! Lama tidak bertemu! Bagaimana kabarmu sekarang.... Fany-ah?" Senyum yang dulu pernah Tiffany gilai sekarang nampak menyebalkan baginya. Jujur, ia sudah merelakan pria pengkhianat dihadapannya ini, namun ternyata luka yang lelaki itu tinggalkan masih terasa sakit. Tiffany menghela napas berat untuk menguatkan dirinya untuk tersenyum santai.
"Oh hey Nichkhun-ssi! Aku tidak berharap bisa bertemu lagi denganmu! Kabarku baik, mungkin sangat baik karena tidak ada kau dalam hidupku!" Tiffany mengutuk mulutnya yang tidak bisa menahan perkataan sinis yang disalah artikan oleh sang lawan bicara.
Nichkhun, mantan pacar Tiffany tentu menangkap kemarahan dalam suara sang mantan. Ia tersenyum; menyesal namun senang karena Tiffany sepertinya masih menyimpan perasaan terhadapnya.
"Aku tahu aku salah dan kau berhak marah serta membenciku. Ah, kau sepertinya tidak bisa membenciku. Kau terlalu baik hati, Tiffany-ah." Tiffany memutar bola matanya, malas menanggapi ucapan sang mantan dan sebenarnya sudah mengepalkan tangannya, bersiap menyarangkan tinjunya. Namun, suara tangisan yang sangat ia kenal membuatnya terpanggil mencari sumber suara tersebut.
"Eommaaaaaa!!!! Huweeeee!!!!" DongHae yang menangis, berlari dan menghambur dalam pelukan Tiffany yang langsung berlutut menyambut serta mendekapnya.
"Aigooo! Nae adeul waeyo?" Tiffany mengusap airmata DongHae yang mengalir deras di pipi gembul anak itu.
"Eomma, tadi saat di toilet, aku mencuci tanganku, tapi karena aku pendek, aku kesulitan dan malah bajuku basah semua! Huweeeee!! Eommmaaaaaaa!! Hiks.. Hiks..."
"Eh?" Tiffany memundurkan tubuhnya sedikit untuk melihat DongHae dan memang baju anak itu basah semua di bagian depannya dan sebenarnya baju Tiffany juga terkena dampaknya karena DongHae memeluknya tadi.
"Cup.. cup.. cup.. Sudah, sudah! Nanti kita ganti pakaianmu yaa? Jadi, berhenti menangis ok?"
"Hiks.. Shireoyo! Ini kan baju family couple kita Eomma, shireoyo! Ottokhee huwee!!! Hiks.. Hiks.."
"Sudahlah Hae Hyung, Jae Hyung juga sudah membasahi pakaiannya untukmu." Sela KyuHyun berusaha menenangkan DongHae, yang disambut juga dengan anggukan polos bersemangat dari Ryeowook disampingnya.
"Eoh?!" Tiffany baru menyadari bahwa HyukJae yang datang belakangan bersama KyuHyun dan RyeoWook juga basah pakaiannya.
"Heum! Bajuku juga sudah kubasahi sekalian, jadi kita nanti ganti pakaian bersama. Kita pakai baju yang sama, otteyo?"
"Shireoyo!! Aku mau kembaran berempat bersama Eomma dan Appa.. Huweee..." HyukJae mendengus kesal dengan tanggapan sang kembaran sedangkan Tiffany tersenyum gemas menyaksikan kelakuan si kembar yang mencoba kompak.
"Geurae geurae.. Eomma punya ide, tapi kalian harus menurut dan DongHae harus berhenti menangis, call?" Keduanya mengangguk lucu sambil tersenyum, yang dibalas senyuman juga oleh Tiffany.
Di sisi lain, Nichkhun yang masih berada di sana hanya mampu tercengang dan menonton semua kejadian itu dengan perasaan yang cukup campur aduk.
'Tiffany sudah menikah dan memiliki anak? Kembar? Maldoandwe!' Batinnya tak terima. Nichkhun baru akan membuka suara ketika suara lain lebih dulu menginterupsinya.
"Aigooo!! Jae, Hae, kalian kenapa bisa basah begitu?" JungSoo yang keluar dari toilet terkejut melihat pakaian kedua keponakannya basah; sedangkan para tersangka hanya menunjukan giginya, seakan tak berdosa.
"Gwenchana JungSoo-ssi. Kau kembalilah lebih dulu bersama KyuHyun dan Ryeowook. Tolong sampaikan untuk menunggu sebentar karena aku harus mengurus kedua lelaki tampan ini." Ucap Tiffany sambil tersenyum dan mencubit sayang hidung HyukJae dan DongHae, yang langsung tersenyum lebar karena disebut tampan.
"Heum, geurayo! Eoh? Annyeonghaseyo!" Tiffany baru ingat bahwa ada Nichkhun ketika JungSoo menyapa namja itu dan memberikan tatapan bertanya pada Tiffany.
"Hanya kenalan lama." Sahut Tiffany santai yang dijawab JungSoo dengan anggukan dan senyum simpul.
"Ehm.. Geuraeyo, kami pergi dulu. Ah, saranku jangan terlalu lama karena uri Siwon orang yang tidak sabaran dan ehem.. cemburuan." JungSoo memelankan suaranya diakhir namun masih dapat didengar dengan jelas oleh lawan bicaranya sambil menggandeng Ryeowook dan KyuHyun di masing-masing tangannya.
"Arraseoyo, gumawoyo." Sekali lagi JungSoo mengangguk dan meninggalkan mereka, sedangkan Tiffany dengan enggan menatap ke arah Nichkhun yang masih terdiam.
"Ah, aku harus mengurus kedua puteraku. Keudaeseo, aku pamit dulu, Nichkhun-ssi!" Tiffany mengangguk formal diikuti si kembar yang ikut mengangguk sopan walau mata mereka memberikan tatapan tak suka pada pria dihadapan mereka tersebut.
****
ingie's note :
Dan akhirnya saia memutuskan untuk memecah part ini menjadi 2 🙏🏻😅😇Sebenarnya lanjutannya udah ada tapi belom selesai, dan bakalan sibuk pake banget sampe akhir tahun, jadi daripada keburu ada sarang laba2 dicerita ini, ku publish dulu deh sebagiannya. Maklum yaa kalo pendek, hehehe..
Semoga sempat meluangkan waktu or nyuri waktu buat nyelesein part B-nya dl aja paling ngga sblm tutup tahun ini 🙏🏻😇
Selamat liburan yaa semua 😁🥰
![](https://img.wattpad.com/cover/160808236-288-k82349.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Dad
Fiksi PenggemarChoi Siwon, seorang public figure sekaligus Appa dari kedua putera kembarnya, Choi HyukJae dan Choi DongHae. Ia harus berjuang extra keras menaklukan hati seorang Hwang MiYoung atau lebih dikenal dengan nama Tiffany Young. Fakta bahwa Tiffany sudah...